iklan banner

Lupa Diri Dalam Bisnis Musiman Yakni Problem Besar!

Alkisah teman saya berhasil dalam salah satu bisnis musiman yang ia geluti belum usang ini, manfaatnya begitu menggiurkan alasannya yakni dalam sehari ia sanggup mendapat uang dengan sangat gampang tanpa perlu bekerja keras lagi. Kerjanya hanya mengambil stok dari petani, menghubungi langganannya dan mengantarnya, kemudian uang masuk ke sakunya dan ia sudah selesai bekerja sebelum adzan Dzuhur berkumandang, sementara pendapatannya sudah melewati penghasilan beberapa pekerja yang harus kerja keras hingga sore selama seminggu penuh.


Namun, ini ada namunnya. Dia terlalu terlena dengan laba mendadak itu hingga ia lupa bahwa bisnisnya itu bisnis musiman, dimana suatu ketika akan berakhir dan ia akan kehilangan pendapatannya dari bisnis itu. Bahkan saking lupa dirinya, ia malah meninggalkan pelanggan-pelanggan lamanya yang dirasa tidak lagi nurut sama harga yang ia berikan. Pada ketika itu, ia merasa di atas dan menguasai semuanya sehingga ia menjadi demam-kuasa.

Jangankan bisnis musiman, lupa diri dalam bisnis biasa aja problem besar, atau bahkan nganggur saja jikalau hingga lupa diri sanggup jadi problem besar!

Bisnisnya perlahan loyo, padahal musimnya belum berakhir. Stok barangnya rusak parah, pelanggannya sudah muak dengan kelakuan teman saya ini. Baru beberapa ahad jalan, laba yang sudah ia hitung-hitung begitu banyaknya, ternyata hancur tanpa sisa alasannya yakni administrasi bisnis yang salah kaprah.

Awalnya saya ikut merasa bahagia ketika ia bercerita bahwa modalnya yang hanya 500 ribu sudah berlipat ganda lebih dari 10 kali lipat. Belum lagi laba bisnis yang katanya sudah lebih besar dari modal keseluruhan. Bahkan ia sudah berniat untuk membuka lapak sendiri, membeli kendaraan beroda empat dan menjadi pedagang yang sanggup bangkit diatas kaki sendiri tanpa tergantung pada pelanggannya.

Karena lupa dirinya itu pula, ia kemudian mulai kehilangan segalanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar 2 hari saja. Kenikmatan yang sering ia bicarakan hilang seketika berganti dengan sedih dan curhatan pait ala pedagang yang bangkrut. Saya galau menghadapi orang menyerupai ini, entah nasehat apa yang harus saya berikan ketika ia memintanya. Saya takut menyakiti hatinya hanya alasannya yakni kebenaran yang coba saya katakan.

Pelajaran gres untuk kita semua, tidak ada yang gampang dalam bisnis, bahkan ketika kita dalam keadaan jaya sekalipun, bukan tak mungkin itu hanya cobaan sebelum kita jatuh terperosok ke dalam lubang yang menyedihkan.

Saya sudah pernah mengalami kehilangan pelanggan, saya sudah pernah mengalami kerugian, modal yang hilang bukan hal yang mengagetkan saya lagi, tapi Alhamdulillah saya sanggup bertahan dalam situasi itu meski sebenarnya agak memusingkan. Prinsip saya bukan pada hasil, tapi bagaimana saya sanggup menjalankan bisnis dengan baik dan benar, tanpa merugikan orang lain sama sekali.

Keyakinan saya (mungkin) terlalu berpengaruh bersama-sama ketika saya berbuat baik, maka balasannya baik pula, mungkin itu pula yang menciptakan banyak orang berkomentar bahwa saya gagal dalam bisnis alasannya yakni terlalu putih (mungkin). Tapi bagi saya, bisnis itu yakni pilihan dimana saya sanggup menentukan cara rejeki datang, tentu dalam keadaan baik menyerupai yang saya harapkan.

Sumber http://wirausahakan.blogspot.com

0 Response to "Lupa Diri Dalam Bisnis Musiman Yakni Problem Besar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel