Contoh Resiko Operasional Bank
Seperti yang kita ketahui ,bank merupakan salah satu lembaga keuangan ,atau perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Dapat disimpulkan bahwa ,bank yakni suatu tubuh perjuangan yang melaksanakan aneka macam macam jasa.Dalam derma aneka macam jasa layanan perbankan. Bank-bank umumnya menghadapi aneka macam resiko yang dikenal dengan resiko perbankan. Dimana salah satu dari aneka macam resiko tersebut yakni operational risk. Operasional risk yang dimaksut yakni resiko kerugian akhir adanya kekurangan atau gagalnya proses internal.
Resiko Operasional Bank
Proses internal ini yakni segala acara bank menyerupai acara perkreditan, treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrument utang , teknologi sistem warta dan sistem warta management, dan pengelolaan sumber daya manusia. Secara umum operasional risk dikarenakan akhir kegagalan proses dan prosedur. Berdasarkan pengertianya, resiko operasional bank sanggup mengakibatkan karugian bank. Kerugian ini berasal dari beberapa faktor menyerupai proses internal, insan atau SDM, sistem dan insiden eksternal yang akan dijelaskan sebagai berukit ini:
1. Resiko proses internal
Hal ini terkait dengan kegagalan proses dan mekanisme bank. Bank memakai aneka macam proses internal untuk menjual produk dan jasa kepada nasabah. Dalam acara internal harian ini pegawai harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan (kebijakan dan prosedur) yang berlaku. Termasuk kegiatan checks & control untuk memastikan kebenaran dan ketaatan. Namun adakalanya dalam proses ini terjadi resiko operasional. Sebagai pola salah kirim dokumen kepada nasabah yang tidak berhak, kesalahan marketing, miss-selling, kesalahan proses pembukaan rekening dan transaksi nasabah, laporan tidak akurat dan tidak cukup, terlambat melaksanakan pembiasaan terhadap perubahan kebijakan,pemenuhan persyaratan utama proses internal terlupakan dan lain-lain.
Sumber resiko tersebut berasal dari kelemahan dalam proses internal seperti:
a. Proses terlalu rumit
b. Proses dokumentasi yang buruk
c. Tidak terorganisir dengan baik
d. Praktis untuk dilakukan manipulasi
e. Praktek bisnis yang tidak efisien
Contoh lain dari resiko operasional proses internal adalah
Kasus pembobolan bank B cabang pondok indah senilai 46,4 miliar yang menyeret lima terdakwa. Para buronan ini membobol bank B dengan cara mengajukan kredit dengan agunan palsu. Dokumen yang dipalsukan antara lain sertifikat pendirian perusahaan, sertifikat derma hak tanggungan, dan surat kuasa menawarkan hak tanggungan. Karena proses pencairan dana yang tidak sesuai dengan mekanisme standart operasional perbankan. Bank dirugikan puluhan miliar
2. Resiko Manusia atau SDM
Biasanya kontrol internal dijadikan kambing hitam, atas kegagalan suatu proses operasional bank. Namun jikalau ditelusuri penyebab gotong royong terkait eksklusif dengan pegawai bank itu sendiri atau SDM. Dimana disebabkan oleh acara yang disengaja atau tidak disengaja . Sumber dari resiko SDM antara lain disebabkan oleh:
a. Masalah kesehatan dan keamanan (helth&safety issue)
b. Perputaran pegawai yang tinggi
c. Internal fraud
d. Perselisihan perburuhan
e. Pelaksanaan management yang kurang baik
f. Kurang melaksanakan training karyawan
g. Terlalu mengandalkan karyaan kunci
h. Trader yang tidak bertanggung jawab
Contoh kasus resiko operasional bank dari segi insan seperti: kesalahan insan dalam melaksanakan transaksi dan mekanisme sehingga mengakibatkan kerugian bagi bank
3. Resiko operasional menurut sistem dan teknologi
Resiko ini yakni resiko yang terkait dengan penggunaan sistem dan teknologi. Sumber utama resiko operasional ini, yakni meningkatnya ketergantungan bank terhadap teknologi informasi. Penyebab dari resiko ini antara lain:
a. Kerusakan data
b. Kesalahan entry data
c. Kurang pengaasan terhadap perubahan
d. Kurang adanya pengawasan proyek
e. Kesalahan program
f. Terlalu tergantung pada teknologi “black box”
g. Gangguan pelayanan
h. Keamanan sistem (virus&h4ck1ng)
i. Kesesuaian sistem
j. Penggunaan sistem gres yang belum diuji coba
Contoh kasus dari resiko ini seperti, salah satu bank yang gres mengganti teknologi warta dengan teknologi baru. Namun belum berjalan lancar. Mengakibatkan transfer keluar dibukukan dua kali. Sehingga bank yang bersangkutan mengalami kerugian
4. Resiko eksternal
Dalam insiden eksternal biasanya bank mempunyai control yang kecil. Bahkan tidak bisa mengontro sama sekali. Namun hal ini tetap perlu dikelola. Menggingat resiko ini juga berdampak sangat fatal, jikalau tidak dicermati, atau tidak dilakukan pencegahan/ antisipasi dari awal. Beberapa penyebab dari resiko eksternal antara lain:
a. Event pada bank lain yang berdampak luas pada industri perbankan
b. Kebakaran
c. Bencana alam
d. Kegagalan dalam perjanjian outsourcing
e. Implementasi dan regulasi baru
f. Deminstrasi massa
g. Terrorisme
h. Ganguan pada sistem transportasi
i. Gangguan komunikasi
j. Listrik
Contoh kasus daru resiko eksternal bank ini seperti: pada tahun 2009 tanggal 2 februari pukul 04.00 dini hari, kebakaran melanda potongan basement dari menara bank T dijakarta pusat. Diduga kebakaran ini terjadi akhir adanya konsleting listrik lantai dasar. Api berhasil dipadamkan pukul 06.30. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Akibat kebakaran tersebut server data bank T, dipindahkan sementara ketempat lain. Akibat pemindahan tersebut maka kegiatan operasional melalui jalur online. Antara lain melalui anjungan tunai berdikari (ATM) bank T di seluruh Indonesia tidak boleh sementara selama beberapa jam. Dari insiden ini tentunya kita sudah tahu bahwa bank tersebut mengalami kerugian yang cukup besar. Mulai dari kerugian financial sampai rusaknya jaringan data dan informasi.
Sumber https://carajadikaya.com
0 Response to "Contoh Resiko Operasional Bank"
Posting Komentar