iklan banner

9 Kerajaan Kalingga (Holing) Secara Singkat Dan Lengkap

Sebutkan apa saja sumber sejarah kerajaan Kalingga? Kerajaan Kalingga atau dalam sumber isu China (Tiongkok) disebut dengan nama Ho-Ling yakni salah satu kerajaan bercorak Hindu Budha yang berdiri di Jawa Tengah pada kala ke 6 masehi. Ibukota atau sentra kerajaan ini belum jelas, namun diperkirakan berada di wilayah antara Kab. Pekalongan dan Kab. Jepara. Untuk mengetahui lebih detail mengenai sejarah kerajaan Kalingga, maka diharapkan apa yang namanya sumber sejarah (bukti sejarah).

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas sumber sejarah kerajaan Kalingga dan penjelasannya secara lengkap, baik itu sumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Kami telah mengelompokkan sumber sejarah atau bukti sejarah mengenai berdirinya kerajaan Kalingga dalam 3 bentuk, yaitu sumber lokal, sumber isu cina (Tiongkok) dan sumber berupa benda peninggalan sejarah.
Sumber sejarah kerajaan Kalingga lokal mencakup dari kisah lokal dan kisah Parahyangan. Kedua, sumber isu Tiongkok merupakan catatan-catatan dari dinasti Tang dan catatan I-Tsing. Ketiga, sumber menurut peninggalan yang berhasil ditemukan, yaitu berupa candi dan prasasti. Langsung saja, berikut ini pembahasannya.
 Sebutkan apa saja sumber sejarah kerajaan Kalingga 9  Kerajaan Kalingga (Holing) Secara Singkat dan Lengkap
Candi Angin

Kerajaan Kalingga

Catatan sejarah yang berkaitan dengan berdirinya kerajaan Kalingga sanggup dimanfaatkan oleh para jago sejarah dalam melaksanakan penelitian untuk pertanda kebenaran akan keberadaan kerajaan ini. Dibawah ini sumber sejarah kerajaan Kalingga secara lengkap dan penjelasannya, mencakup :

Sumber Lokal

1. Cerita Parahyangan
Berdasarkan isi naskah kisah Parahyangan disitu dijelaskan asal permintaan Ratu Shima dan kaitannya dengan kerajaan Galuh. Keberadaan kerajaan Kalingga juga berkaitan dengan kerajaan Sunda, Mataram Kuno dan Sriwijaya. 

Berdasarkan sumber lain mengenai kerajaan ini, sebetulnya pada tahun 752, Kalingga atau Ho-Ling menjadi daerah/wilayah taklukkan kerajaan Sriwijaya. Maka dari itu pada perkembangan selanjutnya kerajaan ini menjadi kawasan perdagangan Hindu bersama dengan Tarumanegara dan Melayu.

2. Kisah Lokal
Salah satu sumber sejarah kerajaan Kalingga berupa sumber mulut yakni kisah lokal yang berkembang di wilayah Jawa Tengah bab utara. Kisah ini bercerita perihal seorang ratu yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran tanpa padang bulu.

Ratu tersebut berjulukan Ratu Shima. Ia mendidik rakyatnya biar selalu jujur dan menghukum setiap kejahatan, misalnya pencurian. Pada suatu saat seorang raja dari seberang ingin menguji kejujuran rakyat Kalingga dengan menaruh sekantung uang emas di persimpangan jalan.

Hingga beberapa tahun lamanya, tidak ada orang yang berani menyentuh kantung berisi uang emas tersebut. Namun, sehabis 3 tahun, kantung tersebut disentuh oleh putera mahkota dengan kakinya. Kemudian demi menjunjung hukum, ia menjatuhkan eksekusi mati kepada putranya tersebut.

Kemudian dewan menteri memohon kepada ratu untuk meringankan eksekusi tersebut. Dewan mengusulkan eksekusi diringankan, karenanya kaki sang pangeran dipotong atas perbuatannya yang menyentuh barang bukan miliknya.

Berita Cina (Tiongkok)

Keberadaan kerajaan Kalingga atau Ho-Ling juga didapat dari zaman dinasti Tang dan dalam catatan I-Tsing. Berikut ini penjelasannya :

1. Berita dari Zaman Dinasti Tang
Dinasti Tang berlangsung pada tahun 618 sampai 906 masehi. Keterangan mengenai kerajaan Ho-Ling pada masa dinasti ini mencakup :
  • Ho-Ling atau disebut Jawa lokasinya berada di bahari selatan. Disebelah baratnya terdapat Pulau Sumatera, disebelah timur merupakan wilayah Po-Li (Pulau Bali) dan disebelah utaranya yakni Ta Hen La (Kamboja).
  • Kerajaan Holing yakni penghasil emas, perak, kulit penyu, gading gajah, dan cula badak.
  • Ibukota sentra pemerintahan Holing dikelilingi tembok yang dibentuk dengan materi tonggak kayu.
  • Penduduk kerajaan Holing/Kalingga sudah mahir menciptakan minuman keras dan bunga kelapa.
  • Raja Holing tinggal di bangunan besar bertingkat, singgasananya terbuat dari gading dan atapnya dari daun palem.
2. Catatan I-Tsing
Dalam catatan I-Tsing yang ditulis pada tahun 664 sampai 665 masehi, menyebutkan sebetulnya pada kala ke tujuh di tanah Jawa merupakan salah satu sentra pengetahuan agama Budha Hinayana. 

Di wilayah Holing atau Kalingga terdapat pendeta China (Tiongkok) berjulukan Hwining. Pendeta tersebut merupakan penerjemah salah satu kitab agama Budha ke dalam bahasa Tionghoa. Dalam menjalankan tugasnya, ia berafiliasi dengan pendeta berasal dari Jawa berjulukan Janabadra. 

Kita agama Budha yang dimaksud memuat kisah perihal Nirwana, namun kisah ini berbeda dengan kisah Nirwana yang terdapat dalam agama Budha Hinayana.

Sumber Peninggalan Benda

Sumber sejarah kerajaan Kalingga selanjutnya berasal dari benda peninggalan sejarah yang berhasil ditemukan, yaitu prasasti dan candi. Berikut ini prasasti dan candi peninggalan kerajaan Kalingga dan penjelasannya.

Prasasti Peninggalan Kerajaan Kalingga

1. Prasasti Tukmas
Prasasti Tukmas ditemukan di Desa Lebak, Kec. Grabeg, Kab Magelang, atau di lereng barat Gunung Merapi. Prasasti ini memakai huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti ini mengenai mata air higienis dan jernih, sumber air disini disamakan dengan Sungai Gangga di India. Selain itu, terdapat juga gambar kendi, cakra, bunga tratai, dan kapak yang merupakan kekerabatan antara insan dan dewa-dewa agama Hindu.

2. Prasasti Sojomerto
Berbeda dengan prasasti pertama, prasasti Sojomerto memakai huruf kawi dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti ini ditemukan di Desa Sojomerto, Kec. Teban, Kab. Batang dan diperkirakan berasal dari kala ke tujuh. Isinya berkaitan dengan keluarga Dapunta Selendra.

Candi dan Situs Peninggalan Kerajaan Kalingga

1. Candi Angin
Candi ini ditemukan di Desa Tempur, Kec. Keling, Kab. Jepara, Jateng.

2. Candi Bubrah
Sama menyerupai candi Angin, candi ini juga ditemukan di Desa Tempur, Kec. Keling, Kab. Jepara, Jateng.

3. Situs Puncak Sanga Likur
Situs ini berada di Puncah Rahatawu Gunung Muria, lokasinya erat dengan Kec. Keling. Pada situs ini terdapat 4 arca, yakni arca Batara Guru, Wisnu, Narada dan Togog. Selain 4 arca yang berhasil ditemukan, di tempat ini juga terdapat 6 tempat pemujaan yang tersebar dari bawah sampai menjelang puncak.

Tiap tempat pemujaan diberi nama berdeda satu sama lainnya, antara lain : Kamunoyoso, Pandu Dewonoto, Sekutrem, Jonggring Saloko, Abiyoso, dan Bambang Sakri.

Artikel Terkait :
  1. Kerajaan Sriwijaya
  2. Kerajaan Demak
  3. Kerajaan Singasari
  4. Kerajaan Aceh
  5. Kerajaan Samudra Pasai
  6. Kerajaan Pajang
Itulah 9 Kerajaan Kalingga dan Penjelasannya. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan berguna. Jika ulasan ini menarik, silahkan share juga ke teman-teman kalian. Kurang lebihnya kami mohon maaf, sekian terimakasih.

Sumber Referensi :
  • IPS Terpadu Kelas VII SMP/MTs, Penerbit Galaxy Puspa Mega:Tim IPS SMP/MTs.
  • Wikipedia

Sumber http://sumbersejarah1.blogspot.com

0 Response to "9 Kerajaan Kalingga (Holing) Secara Singkat Dan Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel