iklan banner

10 Kebiasaan Yang Akan Membunuh Produktivitas Kerja Anda

 harapan ini tidak terwujud bagi sejumlah karyawan 10 Kebiasaan yang Akan Membunuh Produktivitas Kerja Anda

Semua karyawan niscaya ingin produktif. Akan tetapi, harapan ini tidak terwujud bagi sejumlah karyawan. Mengapa? Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu kebiasaan.

Dari pengalaman saya, setidaknya ada sepuluh kebiasaan yang sanggup membunuh produktivitas kerja. Apa saja kebiasaan itu? Berikut ulasannya.

1. Multitasking

Kebiasaan pertama yaitu multitasking. Kebiasaan ini berupa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan.

Contohnya, Anda menulis laporan penjualan bulanan sambil membalas email atau membuka akun sosial media Anda (Twitter atau Facebook).

Mengapa multitasking menurunkan atau membunuh produktivitas? Karena multitasking menciptakan Anda tidak fokus pada pekerjaan atau kiprah yang sedang dikerjakan.

Solusi multitasking yaitu mengerjakan satu kiprah dalam sekali waktu (one task a time). Misalnya, Anda menulis laporan penjualan bulanan dari pukul 8 hingga dengan pukul 9.

Anda fokus menuntaskan laporan tersebut, sementara kiprah yang lain diabaikan terlebih dahulu. Setelah laporan selesai, Anda melanjutkan dengan mengerjakan kiprah lain.

Beberapa tips supaya Anda fokus terhadap satu kiprah dalam sekali waktu adalah:

  • Terapkan Teknik Pomodoro, yaitu memblok waktu Anda per 30 atau 60 menit. Alarm waktu tersebut sanggup diatur di handphone atau jam Anda.
  • Putuskan koneksi internet sementara waktu. Ini akan membantu Anda dalam menghindari godaan untuk membuka email, akun sosial media, atau membaca portal berita.
  • Pasang label atau tanda “Jangan Diganggu” pada pintu ruang kerja Anda (jika Anda mempunyai ruang kerja sendiri)
  • Senyapkan (silent) telepon genggam Anda dan jangan jawab panggilan telepon yang tidak penting

2. Perfeksionis

Kebiasaan kedua yaitu perfeksionis. Ini menurunkan produktivitas lantaran menghindarkan Anda dari memulai pekerjaan.

Sebagai contoh, Anda akan menciptakan laporan keuangan bulanan yang butuh data dari departemen lain. Anda menunggu data tersebut hingga ke tangan Anda sebelum mengerjakan laporan tersebut.

Solusinya?

Hindari perfeksionis. Kerjakan dulu kiprah atau pekerjaan Anda secepat mungkin.

Dalam pola pembuatan laporan di atas, tulis dulu bagian-bagian lain yang tidak perlu data, contohnya kepingan pendahuluan. Data atau informasi lain yang diharapkan sanggup Anda masukkan ketika mengedit atau meninjau ulang pekerjaan tersebut.

3. Kebanjiran informasi

Kebiasaan lain yang sanggup membunuh produktivitas yaitu kebanjiran informasi.

Sebagai contoh, Anda mendapat bermacam-macam rujukan yang berkaitan dengan pekerjaan Anda sehingga Anda galau wacana rujukan yang tepat.

Solusinya adalah:

  • Cari maksimal 3 rujukan terpercaya yang berkaitan dengan pekerjaan Anda, contohnya Standar Nasional Indonesia.
  • Jika mencari rujukan memakai internet, batasi waktu pencarian rujukan (misalnya 15 menit) supaya Anda tidak “terjebak” melihat referensi-referensi yang tidak perlu.

4. Tidak mencatat hal-hal penting

Tidak mencatat hal-hal penting berdampak pada produktivitas. Hal ini lantaran sanggup saja Anda lupa akan hal-hal tersebut.

Solusinya gampang sekali, yaitu dengan mencatat hal-hal penting tersebut. Anda sanggup mencatatnya di buku saku, papan tulis ruang kerja, laptop, atau telepon seluler Anda.

5. Menggunakan terlalu banyak tools

Terlalu banyak tools yang dipakai sanggup juga membunuh produktivitas Anda. Mengapa?

Karena sanggup saja Anda menghabiskan waktu mempelajari tools tersebut sehingga secara tidak sadar Anda melupakan pekerjaan Anda.

Solusinya?

Tidak ada jalan lain yaitu dengan memakai tools yang tepat. Anda sanggup mendapat tools tersebut dengan bertanya kepada teman atau kepingan teknologi informasi.

6. Menunda-nunda

Menunda-nunda yaitu kebiasaan lain yang membunuh produktivitas kerja Anda. Kebiasaan ini utamanya disebabkan oleh bayangan “penderitaan” ketika mengerjakan suatu tugas.

Misalnya, kiprah Anda yaitu menciptakan laporan penjualan ahad ini. Anda menundanya lantaran pikiran Anda pusing membayangkan “derita” ketika menciptakan laporan tersebut.

Seperti mengumpulkan data, menciptakan grafik, menganalisis data, dan memperlihatkan solusi sekiranya ada problem dalam penjualan.

Solusi yang efektif dari kebiasaan jelek ini adalah:

  • Pecah kiprah besar menjadi tugas-tugas kecil sehingga Anda otak Anda tidak terbebani oleh kiprah besar tersebut.
  • Lakukan teknik 5 menit untuk membentuk momentum kerja. Anda akan takjub lantaran Anda akan mengerjakan kiprah tersebut lebih dari lima menit. Bukan mustahil Anda akan menuntaskan kiprah yang dirasa berat tersebut.

7. Tidak menghilangkan gangguan

Kebiasaan lain yang menurunkan produktivitas Anda yaitu tidak menghilangkan gangguan. Bentuk gangguan ini beragam.

Mulai dari rekan kerja yang mengajak bergosip, bawahan Anda yang terus minta bimbingan, hingga pembaharuan status teman Anda di Facebook atau Twitter.

Agar Anda terhindar dari gangguan tersebut ketika mengerjakan kiprah Anda, lakukan satu atau beberapa cara berikut:

  • Jika Anda punya ruangan sendiri, tutup pintu Anda dan pasang peringatan Jangan Diganggu.
  • Matikan koneksi internet Anda.
  • Bekerja di daerah atau ruangan lain yang tidak ada gangguan bagi Anda, contohnya perpustakaan perusahaan atau ruang meeting yang sedang tidak digunakan.

8. Datang terlambat

Datang terlambat sanggup juga merusak produktivitas kerja Anda. Selain itu, kebiasaan ini juga menghasilkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebagai contoh, Anda tiba terlambat masuk kerja sehingga terburu-buru atau lari-lari kecil lantaran tidak ingin tertangkap lembap oleh atasan Anda. Sialnya, Anda terjatuh lantaran tersandung batu.

Lebih lanjut, ketika Anda menyalakan komputer, komputer tersebut bermasalah. Padahal, Anda akan menciptakan laporan keuangan untuk bos yang tenggat waktunya sebelum jam siang.

Solusinya sanggup dibaca di artikel 7 tips supaya Anda tiba sempurna waktu.

9. Berasumsi

Berasumsi merupakan kebiasaan lain yang membunuh produktivitas kerja Anda. Selain itu, kebiasaan ini akan sanggup berdampak juga pada psikologis Anda.

Contohnya, Anda berasumsi bahwa atasan Anda pilih kasih dalam menilai kinerja Anda dan rekan-rekan kerja Anda.

Akibatnya, Anda membenci atasan Anda dan menularkan kebencian tersebut kepada rekan-rekan yang sepaham dengan Anda.

Apa solusinya?

Tidak ada jalan lain, Anda harus berpikir dan bertindak sesuai fakta dan data. Bila Anda berasumsi atasan pilih kasih dalam menilai kinerja, verifikasi perkiraan tersebut dengan bertanya eksklusif kepada atasan Anda.

Bos Anda tersebut tentunya mempunyai data dan fakta dalam memutuskan evaluasi kinerja tersebut.

Begitu juga dengan hal lain yang bersifat katanya. Anda harus mengusut dan memastikan kebenarannya sehingga pikiran Anda diliputi hal-hal yang bersifat positif.

10. Mengeluh

Kebiasaan terakhir yang membunuh produktivitas yaitu mengeluh. Kebiasaan ini membenamkan Anda pada suasana hati negatif sehingga Anda membenci pekerjaan Anda.

Sekalipun Anda mengerjakan tugas-tugas, Anda mengerjakannya dengan berat hati sehingga balasannya pun asal-asalan.

Solusi dari kebiasaaan ini sederhana sekali, yaitu Anda berhenti mengeluh. Silakan lihat cara menghentikannya di artikel cara mengakhiri keluhan bekerja.

Penutup

Banyak karyawan yang tidak menyadari kesepuluh kebiasaan di atas. Jika Anda ibarat mereka, mulai kini ganti kebiasaan tersebut dengan kebiasaan baik.

Yang perlu Anda lakukan yaitu mencoba solusi-solusi yang dipaparkan di atas. (Sumber gambar: Ahmad Al Homaid)


Sumber https://www.duniakaryawan.com

0 Response to "10 Kebiasaan Yang Akan Membunuh Produktivitas Kerja Anda"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel