iklan banner

Skripsi Ptk Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar

(KODE : PTK-0710) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR (MAPEL IPS KELAS IV)

 SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan membantu insan untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Belajar tentunya tak lepas dari pendidikan, pelajaran yang dikemas dengan menarik tentunya sanggup membantu siswa lebih menyenangi pelajaran tersebut sehingga pelajaran tersebut sanggup diterima oleh siswa. pembelajaran yang menarik tentunya sanggup diberikan kepada siswa apabila guru memakai media belajar.
Belajar yakni suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses mencar ilmu itu terjadi alasannya yakni adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh alasannya yakni itu, mencar ilmu sanggup terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu mengambarkan bahwa seseorang itu telah mencar ilmu yakni adanya perubahan pada tingkat pengetahuan atau sikapnya. Azhar Arsyad (2011 : 1).
Sedangkan Hujair (AH Sanaky 2013 : 11) mengemukakan proses pembelajaran pada hakikatnya yakni proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke peserta pesan melalui jalan masuk atau media tertentu. Proses komunikasi harus diciptakan dan diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan, tukar menukar pesan atau isu dari setiap pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya. Pesan atau isu yang disampaikan sanggup berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.
Melalui proses komunikasi, pesan sanggup diterima, diserap, dan dihayati oleh peserta pesan. Maka biar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi, perlu dipakai sarana yang sanggup membantu proses komunikasi pembelajaran yang disebut dengan media pembelajaran.
Pendidikan IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang bertujuan meningkatkan dan menumbuhkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku sebagai warga negara yang bertanggung jawab, menuntut pembelajaran menarik dengan memakai media pembelajaran juga sanggup menumbuhkan perilaku mencar ilmu yang menyenangkan dan sanggup memancing siswa menjadi aktif.
Dwi Siswoyo (2007 : 119) menyatakan bahwa guru merupakan pendidik yang berada di lingkungan sekolah. Keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada interaksi guru dengan siswa. interaksi guru dengan siswa akan muncul apabila guru sanggup mengelola kelasnya dengan baik.
Belajar aktif sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendapat hasil mencar ilmu yang maksimum. Menurut Hisyam Zaini (2008 : xiv) mencar ilmu aktif merupakan salah satu cara untuk mengikat isu yang gres kemudian disimpan dalam otak. Pembelajaran aktif yakni suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk mencar ilmu secara aktif. Ketika siswa mencar ilmu dengan aktif, berarti siswa yang mendominasi acara pembelajaran. Dengan mencar ilmu aktif ini siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental tapi juga fisik.
Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan salah satu taktik yang dipakai untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Aktif dalam taktik ini yakni memposisikan guru sebagai orang yang membuat suasana mencar ilmu yang aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif itu terjadi obrolan yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan sumber mencar ilmu lainnya. Dalam suasana pembelajaran yang aktif tersebut siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam memecahkan perkara yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka sanggup saling bertanya dan berdiskusi sehingga beban mencar ilmu yang aktif ini diharapkan akan tumbuh dan berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga pada akhirnya sanggup mengoptimalkan hasil mencar ilmu mereka. (Hamzah dan Nurdin Mohamad 2011 : 10).
Sedangkan Warsono dan Hariyanto (2012 : 12) mengemukakan pembelajaran aktif secara sederhana didefinisikan sebagai metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan biar siswa selalu melaksanakan pengalaman mencar ilmu yang bermakna dan senantiasa berfikir perihal apa yang sanggup dilakukannya selama pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan siswa untuk melaksanakan sesuatu dan berpikir perihal sesuatu yang dilakukannya.
Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran aktif merupakan taktik yang sanggup diberikan kepada siswa supaya siswa memperoleh pelajaran yang bermakna, menemukan ide-ide, dan mengungkapkan apa yang telah diterima dalam proses pembelajaran.
Menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011 : 33) perihal ciri atau kadar dari proses pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa yaitu : 
a. Siswa aktif mencari atau menawarkan informasi, bertanya bahkan dalam membuat kesimpulan.
b. Adanya interaksi aktif secara terstruktur dengan siswa.
c. Adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karyanya sendiri.
d. Adanya pemanfaatan sumber mencar ilmu secara optimal.
Menurut Nana Sudjana (2005 : 61), keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sanggup dilihat dalam
1. turut serta dalam melaksanakan kiprah belajarnya;
2. terlibat dalam pemecahan masalah;
3. bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami perkara yang dihadapinya;
4. berusaha mencari aneka macam isu yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah; melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru;
5. menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya;
6. melatih diri dalam memecahkan soal atau perkara yang sejenis;
7. kesempatan memakai atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menuntaskan kiprah atau perkara yang dihadapinya.
Pembelajaran yang kalau hanya gurunya saja yang aktif tanpa melibatkan siswa merupakan siswa pembelajaran kurang berhasil. Siswa yang tidak aktif cenderung hanya duduk dan membisu saja. Jika guru memberi pertanyaan hanya siswa yang dikatakan cerdik saja yang bias menjawab pertanyaan guru.
Menurut hasil observasi dengan guru berjulukan pak AHB hal inilah yang terjadi pada siswa kelas IV SD pada dikala pembelajaran siswa kurang memperlihatkan perilaku yang aktif dalam belajar. Hasil observasi awal memperlihatkan bahwa kurang efektifnya pembelajaran IPS, ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang berbicara sendiri serta adanya beberapa anak yang kurang memperhatikan guru dengan mated yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri X kelas IV, selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan permasalahan sebagai berikut.
Pada mata pelajaran IPS, siswa dalam mengikuti pelajaran belum sepenuhnya sanggup berpartisipasi aktif dalam mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan, bertanya, serta dalam menanggapi beberapa pertanyaan yang disampaikan guru. yang terlihat pada mata pelajaran IPS, metode pembelajaran yang dipakai oleh guru selama proses pembelajaran kurang bervariasi dalam arti guru hanya memakai buku pedoman siswa, sehingga siswa menjadi tidak mempunyai motivasi tinggi untuk aktif belajar. Hal ini dibuktikan pada dikala dilakukan observasi, proses pembelajaran yang berlangsung guru memakai buku pelajaran IPS dan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru serta mengerjakan tugas. Akibatnya pembelajaran menjadi monoton yang membuat siswa merasa tidak bersemangat. Pembelajaran yang menyerupai ini kurang menawarkan kesan untuk siswa dan pengalaman yang bam. Pembelajaran yang berpusat pada guru juga tidak menawarkan perilaku aktif pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 
Penggunaan metode yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran juga memakai metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga membuat pembelajaran kurang menarik bagi siswa, kesudahannya siswa hanya sanggup membayangkan apa yang disampaikan guru, siswa tidak sanggup melihat wujud dari apa yang sudah disampaikan guru. Berdasarkan permasalahan di kelas IVA, maka peneliti menerapkan penggunaan media pembelajaran yang sanggup membuat aktif. Terdapat aneka macam media salah satunya yang sanggup membuat siswa aktif. Salah satunya yakni media gambar dimana siswa akan lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Dengan memakai gambar kita akan merasa lebih dekat, seperti kita menyaksikan sendiri. Media gambar dipakai untuk mendapat citra yang nyata, menjelaskan ide, dan menunjuk objek (benda) yang sebenarnya. Media gambar yakni salah satu media yang paling sempurna untuk siswa, media gambar yang diberikan kepada siswa sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV yaitu siswa belum bisa berpikir secara abstrak, sehingga media yang paling sempurna untuk meningkatkan keaktifan mencar ilmu siswa yakni media gambar.
Media gambar sanggup membuat pembelajaran lebih menarik, Oemar Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2011 : 2) menjelaskan untuk mewujudkan pembelajaran menarik tersebut, seharusnya memakai alat-alat yang sanggup disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan materi alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya sanggup memakai alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping bisa memakai alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk sanggup membuatkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Sudah saatnya pengajaran mata pelajaran memakai media. Sebab diyakini bahwa dengan mempunyai media pembelajaran yang baik dan efekif sanggup membuat suasana mencar ilmu yang lebih bermakna. Oleh alasannya yakni itu maka peneliti ini menerapkan penggunaan media pembelajaran dan media pembelajaran diadaptasi dengan karakteristik siswa kelas IV bahwa siswa masih dalam tahap operasional kongkrit alasannya yakni siswa belum bisa berpikir abnormal dan media yang cocok untuk meningkatkan keaktifan mencar ilmu siswa yakni media gambar. Dengan memakai media gambar sanggup membuat siswa lebih tertarik alasannya yakni untuk mempelajari apa yang telah ditampilkan dalam gambar.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI X".

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Ptk Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel