iklan banner

Skripsi Pendidikan Pkn Peranan Panti Asuhan Terhadap Perkembangan Mental, Spiritual, Dan Sosial Anak Bimbing Di Panti Asuhan

(KODE : PEND-PKN-0007) : SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PERANAN PANTI ASUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN MENTAL, SPIRITUAL, DAN SOSIAL ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN

 SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PERANAN PANTI ASUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN MENTAL SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PERANAN PANTI ASUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN MENTAL, SPIRITUAL, DAN SOSIAL ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keluarga merupakan daerah yang penting dimana anak memperoleh dasar dalam membentuk kemampuannya biar kelak menjadi orang yang berhasil di masyarakat. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan saudara kandung menjadi daerah utama bagi individu mendapat pengalaman bersosialisasi pertama kalinya, biar sanggup tumbuh utuh secara mental, spiritual dan sosial. Orang bau tanah mempunyai tugas penting untuk menumbuhkan faktor psikologis anak yang terdiri atas rasa aman, kasih sayang dan harga diri.
Terpenuhinya kebutuhan psikologis anak akan membantu perkembangan psikologis secara baik dan sehat. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa anak harus terpisah dari keluarga alasannya alasan tertentu, menyerupai menjadi yatim piatu, tidak bisa dan terlantar, sehingga kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi secara wajar. Permasalahan tersebut menciptakan anak menjadi lemah dan tidak berdaya. Hal tersebut diperparah dengan kondisi tidak adanya orang yang sanggup diajak membuatkan dongeng atau dijadikan panutan dalam menuntaskan masalah.
Masalah yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan anak tersebut terganggu dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak terlantar inilah yang dipelihara oleh pemerintah maupun swasta dalam suatu forum yang disebut panti asuhan. Tempat itulah yang selanjutnya dianggap sebagai pengganti keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dalam proses perkembangannya. Pada ketika anak melewati masa remaja, pemenuhan kebutuhan fisik, psikis dan sosial juga sangat diharapkan bagi perkembangan kepribadiannya alasannya pada masa remaja dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa transisi tersebut, remaja mengalami banyak sekali duduk masalah yang ada alasannya adanya perubahan fisik, psikis dan sosial.
Anak yaitu pewaris dari generasi bau tanah yang menjadi acuan keluarga, bangsa dan agama. Dalam keluarga anak akan terbentuk kepribadiannya, belum dewasa kelak akan hidup sesuai dengan norma-norma yang telah diperoleh. Masa kecil anak yaitu masa yang sangat menentukan, alasannya itu masa kecil yang tidak senang akan dibawa hingga dewasa, kebahagiaan masa kecil anak ini biasanya ditemukan dalam lingkungan keluarga yang serasi dan baik dalam arti keluarga yang utuh dan ada bapak dan ibu.
Anak-anak yang tidak mempunyai keluarga inilah nantinya yang akan menjadi tanggungan negara sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) Undang-undang 1945 yang berbunyi "Fakir miskin dan belum dewasa terlantar dipelihara oleh Negara" dan Undang-undang Nomor : 4 Tahun 1979 perihal "Kesejahteraan Anak". Penyelesaian duduk masalah sosial yang terkait dengan duduk masalah anak, dalam hal ini pemerintah dalam menangani masalah-masalah sosial memerlukan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat sanggup berbentuk uluran tangan untuk membantu belum dewasa yang membutuhkan kasih sayang, sanggup juga berupa kesediaan menjadi orang bau tanah asuh dari belum dewasa terlantar/tidak mampu.
Menurut Muzamil (2000 : 5) panti asuhan yaitu suatu forum perjuangan Kesejahteraan Sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk menunjukkan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dengan melakukan penyantunan dan pengentasan serta pelayanan pengganti orang tua/wali dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental serta sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, cepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya.
Panti Asuhan berupaya untuk mendidik dan mengurusi anak biar perkembangan mental, spiritual dan sosial anak sanggup berkembang dengan baik. Mental yaitu suatu kemampuan beradaptasi yang serius sifatnya yang menyebabkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu (Kamus Psikologi I), upaya yang dilakukan panti asuhan untuk meningkatkan perkembangan mental anak yaitu dengan menunjukkan pendidikan agama, sehingga meningkatkan Keimanan anak asuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menjadi spiritual berarti mempunyai ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material (Hasan, 288). Hal yang bersifat kerohanian yang dimaksud yaitu Tuhan Yang Maha Esa, jadi yang dilakukan panti untuk meningkatkan perkembangan spiritual yaitu sama dengan perkembangan mental yaitu dengan menunjukkan pendidikan agama sesuai dengan agama dari anak asuh.
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang bau tanah terhadap anak dalam mengenalkan membuatkan aspek kehidupan sosial, norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan menunjukkan teladan kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Yusuf 2012 : 122). Untuk itu bimbingan yang diberikan panti asuhan terhadap anak asuh dalam perkembangan sosial anak yaitu dengan menunjukkan suri tauladan yang baik bagaimana cara bersosialisasi dengan lingkungan, baik lingkungan panti asuhan maupun masyarakat sekitar. Misalnya dengan tegur sapa apabila bertemu dengan orang lain, bersikap sopan dimana saja dan lain sebagainya.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga, baik swasta maupun dari pemerintah terdapat 92 Panti Asuhan yatim piatu di Kota X. Dari sekian panti asuhan tersebut ada yang berbasis agama islam maupun non islam. Salah satu panti asuhan yang islam yaitu Panti Asuhan Z.
Panti Asuhan Z yaitu daerah untuk menampung, mengasuh dan membimbing anak yatim, piatu, yatim piatu dan anak terlantar biar bisa hidup berdikari dan religius biar sanggup berfungsi sosial secara masuk akal sehabis dikembalikan lagi ke masyarakat. Saat ini panti asuhan Z dihuni sekitar 79 anak asuh dengan jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak : 5 anak, SD : 21 anak, SMP/MTS : 8 anak, Sekolah Menengan Atas 32 Anak, Pasca Sekolah Menengan Atas 8 anak dan yang berada di Pondok Pesantren 8 anak. Panti asuhan ini berusaha biar anak yang di asuh sehat jasmani dan rohani serta sanggup melakukan tugas sosial secara masuk akal dan mempunyai kesanggupan untuk berpartisipasi dalam keluarga, masyarakat dan dalam pembangunan nasional.
Panti asuhan Z mendidik anak asuhnya selayaknya menyerupai orang bau tanah dari belum dewasa asuhnya biar anak asuh sanggup berkembang secara baik, baik perkembangan mental, spiritual maupun sosialnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi judul penelitian yaitu "PERANAN PANTI ASUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN MENTAL, SPIRITUAL DAN SOSIAL ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN (STUDI KASUS)".

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pendidikan Pkn Peranan Panti Asuhan Terhadap Perkembangan Mental, Spiritual, Dan Sosial Anak Bimbing Di Panti Asuhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel