iklan banner

Skripsi Pendidikan Pkn Dampak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Mencar Ilmu Pkn Siswa Kelas Iv

(KODE : PEND-PKN-0025) : SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV

 SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TER SKRIPSI PENDIDIKAN PKN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV

BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Proses pengajaran yang baik yaitu yang sanggup membuat proses berguru mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan siswa yang tidak hanya menekan apa yang dipelajari tetapi menekan bagaimana ia harus belajar. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut yaitu memakai model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Penerapan model pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa sehingga sanggup dikatakan bahwa model pembelajaran sangat kuat terhadap tingkat pemahaman siswa dan hasil berguru siswa.
Model penyampaian persoalan sangat kuat terhadap keberhasilan siswa dalam mempelajari pokok bahasan tertentu. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan kemasan yang dibentuk untuk membungkus materi biar lebih gampang dipahami, menarik, tidak menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang dilakukan sanggup tercapai. Model pembelajaran biasanya dijadikan sebagai parameter untuk melihat sejauh mana siswa sanggup mendapatkan dan menerapkan materi yang disampaikan guru dengan gampang dan menyenangkan dengan model yang diterapkan.
Masalah yang dihadapi seorang guru yaitu sebab siswa bukan hanya sebagai makhluk individu dengan segala keunikannya, tetapi juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan siswa yang satu dengan lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Maka dari itu terkait dengan persoalan yang terpapar di atas seorang guru dituntut untuk lebih selektif dalam berbagi pembelajarannya.
Pembelajaran yang berkualitas harus bisa menunjukkan pengalaman sukses pada siswa. Pengalaman sukses yang dimaksud yaitu adanya perasaan yang menyenangkan dan membanggakan bagi siswa sebagai akhir telah berhasil menuntaskan atau memecahkan sesuatu. Pengalaman sukses yang diperoleh siswa akan menumbuhkan percaya diri. Pengalaman sukses juga akan menumbuhkan motivasi siswa untuk berguru lebih lanjut. Sebaliknya, bila siswa tidak mendapatkan pengalaman sukses dari proses pembelajaran maka siswa akan menemui kegagalan. Sebagaimana kita ketahui bahwa sasaran final dari suatu aktivitas pembelajaran yaitu tercapainya tujuan umum pembelajaran tersebut. Oleh karana itu, setiap perancang harus mempertimbangkan secara mendalam wacana rumusan tujuan umum pengajaran yang akan ditentukan. Proses pembelajaran diperlukan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil (Sugiyanto, 2010 : 16).
Kegiatan berguru mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai nilai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Keinginan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut yaitu bagaimana materi pelajaran yang disampaikan guru sanggup dikuasai oleh siswa secara tuntas.
Mata pelajaran PKn di SD berfungsi untuk menyiapkan warganegara yang cerdas, dan bertanggungjawab, serta berkeadaban (Kaelan, 2007 : 1). Kebanyakan guru SD pada ketika penyampaian materi ini guru hanya memakai metode ceramah sehingga siswa kurang berminat untuk memperhatikan materi yang disampaikan guru. Oleh sebab guru itu perlu memakai metode pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi tertarik dan tidak bosan ketika mengikuti pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa dipakai yaitu model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS).
Solusi pembelajaran Two Stay Two Stray diperlukan sanggup mengatasi persoalan sebab model ini menuntut guru untuk berbagi materi latih serta media yang nantinya akan diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehingga sanggup membuat pembelajaran yang inovatif. 
Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) diperlukan sanggup membuat siswa menjadi tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran PKn khususnya materi globalisasi, sehingga diperlukan akan kuat aktual terhadap prestasi berguru PKn siswa kelas IV SD. 

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pendidikan Pkn Dampak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Mencar Ilmu Pkn Siswa Kelas Iv"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel