iklan banner

Penjelasan Larangan Meniup-Niup Minuman Dalam Islam Beserta Bukti Ilmiah Yang Menyertainya


Larangan meniup-niup minuman sangat penting untuk diketahui, alasannya ternyata masih banyak soudara kita yang belum memahami akan bahayanya. Hal ini terbukti, dengan seringnya kita melihat orang-orang yang meniup-niup minuman, terutama dengan tujuan mendinginkan minuman tersebut.

Tahukah teman bahwa larangan meniup-niup minuman ini bersumber dari hadist nabi, yang sudah tentu senantiasa penuh dengan kebaikan. Sebab setiap larangan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist, jikalau kita lakukan niscaya akan ada ancaman yang mengintai pelakunya.

Lantas kenapa dalam Islam ada larangan meniup-niup minuman ? Agar lebih sanggup memahaminya, mari kita simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga : 8 Sifat Istri yang Akan Membuat Rezeki Suami Mengalir Deras

Larangan Meniup-niup Kedalam Minuman

Mengenai larangan meniup-niup minuman, terdapat hadits yang telah melarang kita bernafas dalam wadah atau gelas, serta tidak boleh meniup gelas yang berisi air minuman, terutama gelas yang berisi air panas.



Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:

Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang bernafas dalam ember dan meniup di dalamnya.” (Hadits Abu Daud Nomor 3240)

Selain itu, ada juga hadist yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata,


Artinya : “Wahai Rasulullah, saya tidak sanggup kenyang dengan satu nafas! ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Jauhkan gelas dari mulutmu, kemudian bernafaslah! “‘ Laki-laki itu berkata, “Aku melihat ada kotoran di dalamnya! ” Beliau menjawab: “Tumpahkanlah! ” (Hadits Malik Nomor 1445)

An-Nawawi menunjukan bahwa hal ini merupakan budpekerti saat kita minum. Meniup-niup minuman sanggup mengotori minuman yang akan kita minum

An-Nawawi berkata,


Artinya : “Larangan bernafas di dalam gelas saat minum termasuk adab, lantaran dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari ekspresi atau dari hidung atau semacamnya.” (Syarh Shahih Muslim, 3/160, Dar Ihya At-Turast, cet ke-2, 1392 H, syamilah)

Sementara itu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menunjukan bahwa ekspresi sanggup saja berbau tidak sedap, sehingga sanggup menjadikan rasa jijik saat hendak meminumnya. Beliau berkata,


Artinya : “Meniup minuman sanggup mengakibatkan air itu terkena busuk yang tidak sedap dari mulup orang yang meniup, sehingga menciptakan air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama saat terjadi busuk mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu, lantaran itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas.” (Zadul Ma’ad, 4/216, Muassasah Risalah, Beirut, cet-ke27,1412 H, syamilah)

Lebih dari itu, Ibnu Hajar Al-Asqalani bahkan menjelaskan, bahwa larangan meniup-niup minuman ini dikarenakan perbuatan tersebut, lebih parah jikalau dibandingkan dengan sekedar bernafas pada minuman.

Beliau berkata,

Artinya : “Meniup-niup pada keadaan ini (pada gelas minuman) lebih berbahaya daripada bernapas pada wadah minuman.” (Fathul Baari Ibnu Hajar Al-Asqalani).

Jika dilihat dari segi medis, larangan meniup-niup minuman memang dalam rangka menjaga kesehatan. Sebab dalam ekspresi sanggup saja terdapat banyak kuman dan bakteri. Sehingga saat itu dilakukan, maka kuman dan basil akan berpindah dari ekspresi ke minumab, hingga akibatnya sanggup ikut masuk ke dalam tubuh. Oleh lantaran itu, lebih baik tunggulah hingga dingin. atau mengipas-ngipasnya dengan sesuatu.

Secara kesehatan, kebiasaan meniup-niup minuman juga tidak baik untuk kesehatan. Mulut sanggup jadi mengandung basil penyebab penyakit yang kemudian berpindah ke minuman dan masuk ke dalam tubuh. Solusi terbaik untuk hal ini ialah menunggu hingga minuman agak cuek atau mengipasnya dengan sesuatu.

Bukti Ilmiah wacana Larangan Meniup Minuman

Dilansir dari Waspadai Serangan Jantung Mendadak Acam keselamatan Jiwa Anda

2. Air Dapat Terpapar Partikel Berbahaya

Tidak sedikit partikel berbahaya yang sanggup ada dalam mulut, satu diantaranya ialah yang disebabkan oleh sisa masakan yang kemudian membusuk, dan mengakibatkan busuk tak sedap dalam mulut. Jika kita meniupkan minuman, maka busuk tak sedap tersebut akan melekat dalam minuman sehingga minuman menjadi tidak sehat lagi untuk dikonsumsi.

3. Mengundang Bahaya dari Mikro Organisme

Di dalam ekspresi setiap manusia, intinya terdapat mikroorganisme  yang tak kasat mata. Mikro organisme tersebut memeang ada yang besifat baik (mutualisme), namun ada juga yang bersifat jelek (patologi).

Jika kita meniupkan udara dari ekspresi ke minuman, maka makhluk kecil tersebut akan ikut keluar dan melekat dalam minuman, dimana kemudian kita konsumsi dan mereka ikut masuk ke dalam badan kita, sehingga akan mengakibatkan ancaman atau sanggup menjadikan penyakit.


Demikian klarifikasi mengenai larangan meniup-niup minuman dalam Islam, lengkap dengan bukti ilmiah yang menyertainya. Semoga sehabis membaca goresan pena ini, teman yang masih melaksanakan perbuatan tidak baik ini jadi segera paham dan ingin berhenti ya. Percayalah setiap apapun yang dianjurkan dan tidak boleh oleh Agama, baik yang bersumber dari Al-Qur'an maupun Hadist, itu memang merupakan yang terbaik untuk kita.
Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com

0 Response to "Penjelasan Larangan Meniup-Niup Minuman Dalam Islam Beserta Bukti Ilmiah Yang Menyertainya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel