Pengertian Physical Layer Dan Fungsinya
Pengertian Physical Layer dan Fungsinya - Lapisan fisik (physical layer) merupakan dasar semua jaringan di dalam model rujukan OSI yang mana merupakan karakteristik perangkat keras komputer yang fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data baik itu data analog ataupun data digital.
Selain itu, layer fisik juga merupakan media sistem untuk mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan komputer.
Lapisan fisik (physical layer) merupakan lapisan terbawah dari model rujukan OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk memilih karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.
Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan mekanisme untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentranmisikan warta dalam bentuk digit binear ke sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver hendak mendapatkan data dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.
Sinyal Data
Pada proses komunikasi, data yang hendak ditransmisikan hendak dikodekan terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog dan sinyal digital.
1. Sinyal Analog
Sinyal analog merupakan sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, tidak ada perubahan secara tiba-tiba dan mempunyai besaran, yaitu amplituda dan frekuensi.
Dengan menggunhendak sinyal analog, maka jangkauan tranmisi data sanggup mencapai jarak yang jauh, namun sinyal ini terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog biasanya berbentuk sinusoidal yang mempunyai tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Baca juga :
Jenis-jenis Transmisi pada Jaringan Komputer
Satuan Kecepatan Transmisi Data
Pengertian Komunikasi Data
Amplitude
Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Gambar .dibawah ini menandakan lebih terperinci apa yang dimaksud dengan amplitudo.
Frekuensi
Frekuensi merupakan jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu satu detik.
Phase
Phase merupakan besar sudut dari sinyal analog pada ketika tertentu. Phase pada sudut 0⁰, 90⁰, 180⁰, 270⁰ dan 360⁰.
Dengan menggunhendak tiga veriabel tersebut, maka hendak diperoleh tiga jenis modulasi, yaitu:
a. Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini menggunhendak amplitude sinyal analog untuk membedhendak dua keadaan sinyla digital. Pada AM, frekuensi dan phase sinyal tetap, sedangkan yang berubah-ubah merupakan amplitude nya.
Selain itu, layer fisik juga merupakan media sistem untuk mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan komputer.
Lapisan fisik (physical layer) merupakan lapisan terbawah dari model rujukan OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk memilih karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.
Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan mekanisme untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentranmisikan warta dalam bentuk digit binear ke sisi receiver. Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver hendak mendapatkan data dan mentransmisikan ke lapisan atasnya.
Sinyal Data
Pada proses komunikasi, data yang hendak ditransmisikan hendak dikodekan terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog dan sinyal digital.
1. Sinyal Analog
Sinyal analog merupakan sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, tidak ada perubahan secara tiba-tiba dan mempunyai besaran, yaitu amplituda dan frekuensi.
Dengan menggunhendak sinyal analog, maka jangkauan tranmisi data sanggup mencapai jarak yang jauh, namun sinyal ini terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog biasanya berbentuk sinusoidal yang mempunyai tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Baca juga :
Jenis-jenis Transmisi pada Jaringan Komputer
Satuan Kecepatan Transmisi Data
Pengertian Komunikasi Data
Amplitude
Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Gambar .dibawah ini menandakan lebih terperinci apa yang dimaksud dengan amplitudo.
Frekuensi
Frekuensi merupakan jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu satu detik.
Phase
Phase merupakan besar sudut dari sinyal analog pada ketika tertentu. Phase pada sudut 0⁰, 90⁰, 180⁰, 270⁰ dan 360⁰.
Dengan menggunhendak tiga veriabel tersebut, maka hendak diperoleh tiga jenis modulasi, yaitu:
a. Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini menggunhendak amplitude sinyal analog untuk membedhendak dua keadaan sinyla digital. Pada AM, frekuensi dan phase sinyal tetap, sedangkan yang berubah-ubah merupakan amplitude nya.
AM FM dan PM |
Dengan cara ini, maka keadaan 1 (high) sinyal digital diwakili dengan tegangan yang dimiliki keadaan 0 (low) sinyal digital. Penerima tidak mengecewakan membedhendak mana sinyal yang lebih besar amplitude nya dan mana yang lebih kecil, tanpa perlu memperhatikan bentuk sinyal tersebut untuk menbishendak hasilnya.
Kalau peserta harus mendapatkan sinyal analog murni, perbedaan bentuk yang sedikit saja sudah menandakan perbedaan hasil.
Cara ini merupakan cara yang paling gampang dalam melaksanakan modulasi, namun juga paling gampang menbishendak pengaruh/gangguan dari kondisi media tranmisinya.
b. Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini mempergunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital. Pada FM, amplitude dan phase tetap, namun frekuensinya berubah-ubah.
Makara keadaan sinyal digital dibedakan atas dasar besar kecilnya frekuensi sinyal analog. Cara ini tidak mengecewakan sulit, namun juga akan gampang terlindungi dari gangguan yang berasal dari media transmisinya.
c. Phase Modulation (PM)
Modulasi jenis ini memakai perbedaan sudut fase dari sinyal nalog untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital. Pada cara ini, amplitude dan frekuensi tidak berubah, namun phase-nya berubah- ubah.
Cara ini merupakan modulasi yang palinga baik, namun paling sulit. Bentuk PM paling sederhana merupakan pergeseran sudut phase 180 derajat setiap penyaluran bit 0 dan tidak ada pergeseran sudut kalau bit 1 disalurkan. Dengan cara tersebut maka bit yang disalurkan sama dengan grup band rate.
2. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang sanggup mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 ibarat ditunjukan pada gambar diatas. Sinyal digital hanya mencapai jarak jangkauan pengiriman data yang relatif dekat.
Dalam proses transmisi data, diharapkan sebuah alat yang dinamhendak modem. Modem merupakan abreviasi dari modulator demodulator. Sebagai modulator, modem menerjemahkan data atau warta dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog dan selanjutnya menggabungkanya dengan frekuensi pembawa (carrier), sedangkan sebagai demodulator, modern menerjemahkan data atau informasai sinyal analog tersebut ke dalam bentuk sinyal digital.
Ada 4 kemungkinan pasangan betuk sinyal data dan sinyal transmisi yang terjadi sesudah mengalami proses transmisi data. Empat kemungkinan itu diuraikan dalam keterangan sebagai berikut.
1) Digital Data Digital Transmission
Pada digital data digital transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter berupa data digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver.
Dalam bentuk transmisi ini, dikenal ada dua macam cara pensinyalan yaitu sebagai berikut.
2) Non Return to Zero merupakan pensinyalan pada RS 232.
Pada metode digital data digital transmissi ini tidak dibutuhkan modem, alasannya yakni sinyal data dan sinyal transmisinya sama.
3) Analog Data Digital Transmission
Pada analog data digital transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter berupa sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver. dalam kondisi yang baik.metode ibarat ini digunakan untuk pengiriman data bunyi atau gambar sehingga data hingga ke tujuan
Pada metode ibarat ini, dibutuhkan modem pada sisi transmitter untuk menerjemahkan data dalam bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital dan modem sisi receiver yang hendak menerjemahkan data dalam bentuk sinyal digital yang diterima menjadi sinyal analog lagi.
4) Digital Data Analog Trasnmission
Pada digital data analog transmission, sinyal data yang dihasilkan oleh transmitter oleh transmitter berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam betnuk sinyal analog menuju receiver. Bentuk transmisi ini digunakan untuk proses transmisi data antar komputer yang jaraknya sangat jauh antara komputer satu dengan komputer yang lainnya.
Dalam transmisi ini dikenal 3 macam pensinyalan sinyal analog, yaitu:
- Amplitude Shift Keying (ASK)
Pada ketika ini, amplitude gelombang pembawa diubah-ubah sesuai warta yang ada. Lebar amplitude pada ASK ada dua macam, yaitu dua tingkat (0-1) atau empat tingkat (0-11).
Amplitude Shift Keying |
- Frequency Shift keying (FSK) teknik ini mengubah frekuensi pembawa menurut bit 1 dan bit 0. transmisi ini banyak digunakan untuk tranmisi dengan kecepatan rendah. Derau yang dialami oleh FSK lebih kecil dari modulasi pada ASK.
Frequency Shift keying |
- Phase Shift Keying (PSK)
Dalam teknik ini fase dari gelombang pembawa diubah-ubah sesuai dengan bit 1 dan 0, sehingga proses modulasi ini hendak dihasilkan perubahan phase. Sistam ini digunakan dalam transmisi yang mempunyai kecepatan sedang dan tinggi.
Phase Shift Keying (PSK) |
- Analog Data Analog Transmission
Pada analog data analog transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter dalam bentuk sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog ke receiver. metode ibarat ini digunakan oleh pemancar radio.
Nah itulah Pengertian Physical Layer dan Fungsinya biar bermnafaat! Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini.
0 Response to "Pengertian Physical Layer Dan Fungsinya"
Posting Komentar