Bisnis Yang Menjanjikan Di Era Depan Dengan Budidaya Nilam
Satu lagi bisnis yang menjanjikan di masa depan di bidang agribisnis, yaitu budidaya nilam. Tak banyak orang yang mengenal budidaya nilam, bahkan tidak pula mengenal apa itu flora nilam. Padahal belakangan beberapa kalangan menemukan potensi perjuangan yang cukup besar dari perjuangan budidaya flora nilam. Dengan potensi yang masih mungkin untuk terus berkembang di kedepannya, bahkan pandangan gres perjuangan ini bisa menjadi pilihan untuk Anda yang mencari bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai potensi bisnis dari pertanian nilam, kami akan mencoba mengulas secara singkat mengenai manfaat ekonomi dari flora nilam. Tanaman ini biasanya tumbuh liar sebagai jenis flora perdu. Berdaun lebar dan cenderung berangasan dan kesat, rupanya dalam daun dan batangnya minyak atsiri yang sangat tinggi.
Minyak Atsiri sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam aneka macam produk kecantikan, kesehatan, obat medis hingga dalam aneka macam ramuan herbal kemasan. Dan berdasarkan laman Kontak.co.id, Indonesia yakni produsen daun nilam terbesar di dunia dan salah satu jantung sumber minyak atsiri dunia. Sementara hingga ketika ini seruan nilam yang masuk ke Indonesia gres bisa dipenuhi sebesar 50 – 60% saja.
Sementara kemampuan produksi Indonesia sendiri memang masih perlu untuk terus dikembangkan, perkembangan penggunaan minyak atsiri sendiri juga terus berkembang. Dengan kemajuan teknologi rupanya penggunaan minyak atsiri dalam aneka macam produk juga turut berkembang. Kini minyak atsiri mulai dikembangkan sebagai senyawa penting pengikat wewangian ekstrak. Minyak atsiri dianggap lebih hipoalergenik dan alami ketika berinteraksi dengan kulit. Dengan proyeksi perkembangan masa depan itulah agribisnis budidaya nilam menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Baca juga: Bisnis Yang Menjanjikan Produksi Rumahan Bumbu Masak Powder
Ini yang kemudian mendorong harga daun nilam di pasaran juga cukup menggiurkan. Daun nilam lembap gres panen akan dikeringkan hingga massa menyusut hingga kisaran 70%. Daun nilam kering inilah yang kemudian akan disuling sebagai minyak atsiri. Di pasaran, daun nilam kering akan dibandrol dengan harga pasaran sekitar 10 ribu hingga 15 ribuan perkilonya. Sedang batang keringnya juga dicari untuk jenis minyak atsiri kualitas dua dengan harga perkilo sekitar Rp 7 ribu.
Permintaan daun nilam kering cukup tinggi, terutama dari daerah Sulawesi dan Jawa Timur dan beberapa daerah di Maluku dan Sumatera. Tingginya seruan minyak atsiri di pasar dunia dan harga minyak atsiri yang tergolong tinggi hingga 800 ribuan perkilonya, mendorong industri penyulingan minyak atsiri juga berkembang pesat dan mendongkrak seruan daun nilam kering di Indonesia.
Inilah yang mendasari seorang pelaku perjuangan pertanian nilam berjulukan Budi Handoyo untuk memulai usahanya ini bersama 3 orang rekannya pada lahan seluas 4,5 hektar di daerah Tangerang Selatan, Banten. Budi Handoyo melihat potensi budidaya nilam sebagai bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Budi dan ketiga rekannya tertarik dengan pandangan gres bisnis ini ketika menyadari bisnis agro satu ini tidak terlalu rumit. Untuk penanaman 1 hektar lahan diharapkan sekitar 15 ribu bibit yang biasanya dijual dengan harga Rp 1.500 per bibitnya. Artinya untuk lahan seluas 4,5 hektar modal yang diharapkan oleh Budi dan rekan-rekannya sekitar 100 jutaan.
Total diperkirakan Budi membutuhkan modal awal sekitar 180 jutaan untuk proses tanam dan perawatan pertama di luar lahan. Masa penanaman awal hingga risikonya bisa panen pertama biasanya memakan waktu sekitar 8 bulan. Yang menarik, kemampuan tumbuh daun dari flora nilam ini cenderung tinggi. Pada perjuangan pertanian milik Budi, dalam 1 bulan saja, 4,5 hektar perkebunannya pendapatan kotor setidaknya 200 jutaan.
Itu di luar perjuangan pembibitan yang juga dikembangkannya. Dalam satu bulan bibit yang berhasil diproduksi bisa mencapai lebih dari 40 ribu bibit dengan teknik stek biasa. Dari bibit nilam saja, Budi dan rekan-rekannya ini sukses membukukan omset hinga 60an juta. Sebuah laba yang menggiurkan untuk bisnis yang menjanjikan di masa depan.
Baca juga: Peluang Usaha Jahe Merah Lengkap Dengan Analisa Dan Budidaya
Setiap flora nilam bisa dipanen setiap 3 bulan sekali. Untuk panen, flora nilam eksklusif dibabat sepertiga, sisakan penggalan yang sedang distek dan batang utama. Dalam tempo 3 bulan, dari batang utama akan tumbuh flora gres ditambah pembentukan akar pada penggalan stek. Seolah dari satu flora tumbuh dua bibit baru.
Mencari pandangan gres bisnis masa depan? Kenapa tidak dengan pandangan gres kembali pada dunia agro, menyerupai pandangan gres flora anyar menyerupai ini. Karena dengan kekayaan tanah yang subur dan anutan air yang melimpah, dunia agro masih bisa menjadi potensi bisnis yang menjanjikan di masa depan.
sumber gambar: nonakayuputih.wordpress.com
Sumber https://www.pojokbisnis.com
0 Response to "Bisnis Yang Menjanjikan Di Era Depan Dengan Budidaya Nilam"
Posting Komentar