iklan banner

Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?


Perebutan wilayah antara Israel dan Palestina telah berlangsung lebih dari setengah abad. Konflik bersama-sama telah tampak semenjak awal 1900-an, dikala gerakan Zionis Israel ke Palestina dimulai, dan semakin meruncing sesudah Perang Dunia II usai.

Menjelang tamat 1800-an dan awal 1900-an, orang-orang Yahudi—yang teraniaya oleh paham anti-Semitisme di Eropa—menjalankan gerakan Zionisme, yakni berpindah dan mendirikan sebuah tanah air Yahudi di Palestina, Timur Tengah. Banyaknya orang Yahudi yang bermigrasi ke Palestina meningkatkan ketegangan di daerah tersebut.

Setelah Perang Dunia II usai, PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, yakni negara Arab dan Yahudi, serta melaksanakan internasionalisasi Yerusalem. Dalam pembagian itu, minoritas orang-orang Yahudi mendapatkan lebih banyak didominasi tanah.

Pada 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel, namun negara-negara Arab menolak pembagian Palestina dan eksistensi Israel. Tak usang sesudah itu, pasukan Irak bersama Suriah, Lebanon, Yordania, Arab Saudi, Yaman, dan Mesir menyerang Israel, namun dikalahkan oleh Israel.

Usul PBB untuk membagi Palestina menjadi dua negara memang tercapai dengan pendirian negara Israel, namun internasionalisasi Yerusalem belum terealisasi dengan baik. Bahkan, pada 1948, orang-orang Palestina diusir dari Israel baru, dan terpaksa mengungsi ke kamp-kamp pengungsian di Yordania, Mesir, Lebanon, dan daerah lain. Sekitar 750.000 orang Palestina diusir dari tanah mereka.

Sementara itu, negara-negara Arab yang semula telah dikalahkan oleh Israel dalam penyerangan pertama, kemudian melaksanakan serangan kembali. Hal itu menimbulkan konflik semakin memanas, meski upaya penyelesaian terus dilakukan.

Pada 1993, melalui komitmen tenang di Oslo, Israel mengakui PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) pimpinan Yasser Arafat. Israel menawarkan otonomi terbatas (Otoritas Nasional Palestina) kepada PLO, namun itu dianggap tidak adil dan hanya menguntungkan Israel, sehingga konflik belum juga selesai. Pada 1994, Israel menarik diri dari jalur Gaza dan Jericho, dan mengakhiri pendudukan mereka selama 7 tahun.

Kondisi tenang tidak berlangsung lama. Pada 1995, Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, dibunuh oleh sekelompok anti Yahudi. Kawasan itu pun kembali memanas.

Hubungan Israel-Palestina terus diwarnai pasang surut seiring terjadinya aneka macam bencana yang memanaskan konflik mereka. Upaya-upaya tenang pun masih terus dilakukan hingga sekarang.

Hmm… ada yang mau menambahkan?



Sumber http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/

0 Response to "Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel