Agar Senyummu Terus Merekah Dan Tidak Dibentuk Pusing Piutang, Buat Cadangan Kerugian Piutang!
Daftar isi
“Mengapa perlu menciptakan cadangan kerugian piutang?”
Jawabannya simple, semoga kita tidak dipusingkan dengan piutang dan acara perjuangan terus berjalan dengan baik.
Bagaimana caranya?
Semua ada ilmu dan prosesnya, betul kan?
Yuk ikuti pembahasannya berikut ini…
01. Pengertian Cadangan Kerugian Piutang tak Tertagih
Pengertian cadangan kerugian piutang tak tertagih ialah cadangan yang dilakukan dan ditetapkan oleh perusahaan alasannya ialah adanya piutang tak tertagih.
Sedangkan pengertian kerugian piutang ialah kerugian yang timbul alasannya ialah adanya prinsip bahwa piutang yang dicatatkan di laporan keuangan neraca ialah HANYA sebesar jumlah piutang yang diperlukan akan sanggup ditagih.
Dan jikalau dituliskan dalam sebuah rumus persamaan matematika, kerugian piutang ialah menyerupai berikut ini:
Dari rumus di atas, kita sanggup memahami bahwa cara penyajian cadangan kerugian piutang dalam neraca ialah selisih antara jumlah seluruh piutang dikurangi dengan estimasi piutang tak tertagih.
Karena laporan neraca disusun tiap tamat periode, maka tiap tamat periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang tak tertagih yang akan dibebankan ke periode pelaporan yang bersangkutan.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam metode cadangan kerugian piutang tak tertagih akuntansi, yaitu:
Dasar #1. Jumlah Penjualan
Apabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba maka dasar perhitungan kerugian piutang ialah jumlah penjualan (pendekatan pendapatan-biaya).
Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut.
Persentase kerugian dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun lalu, kemudian diadaptasi dengan keadaan tahun yang bersangkutan.
Kerugian piutang timbul alasannya ialah adanya penjualan kredit, oleh alasannya ialah itu sebaiknya kerugian piutang juga dihitung dari penjualn kredit.
Padahal ada penjualan kredit dan tunai maka untuk praktisnya persentase kerugian piutang sanggup didasarkan pada jumlah penjualan pada periode yang bersangkutan.
Taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya ialah rekening cadangan kerugian piutang.
Dasar #2. Saldo Piutang
Apabila saldo piutang dipakai sebagai dasar perthitungan kerugian piutang maka arahnya ialah menilai aktiva dengan teliti (pendekatan aktiva-utang).
Perhitungan kerugian piutang atas dasar piutang tamat periode sanggup dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
Cara #1. Menaikkan Saldo Normal Cadangan Kerugian Piutang
Untuk memakai cara ini, ada rumus yang perlu diperhatikan dan dipahami, yaitu:
(a) Persentase kerugian piutang tak tertagih :
Untuk memakai rumus ini, ada 2 hal pokok yang harus diketahui, yaitu: persentase kerugian yang ditetapkan dan saldo piutang.
Bila hanya salah satu saja yang diketahui maka rumus ini tidak sanggup berjalan sebagaimana mestinya, apalagi jikalau tidak diketahui kedua-nya 🙂
(b) Saldo rekening cadangan kerugian piutang:
Demikian juga dengan rumus yang kedua ini, juga perlu diketahui dua hal penting, yaitu persentase kerugian dan saldo rekening cadangan kerugian piutang.
Kalau salah satu halnya tidak ada, maka rumus tersebut tidak sanggup berjalan dengan normal.
Perhatikan pola contoh soal cadangan kerugian piutang dan jurnal cadangan kerugian piutang tak tertagih
berikut ini:
Pada tanggal 31 Desember 2015 saldo rekening piutang PT MCC ialah sebesar Rp. 15.000.000,-.
Saldo kredit rekening cadangan kerugian piutang Rp. 15.000,-.
Persentase kerugian piutang ditetapkan sebesar 2%.
Perhitungan dan jurnal untuk piutang tak tertagih serta jurnal cadangan kerugian piutang tak tertagih ialah sebagai berikut :
Dari pola perhitungan dan pencatatan jurnal umum di atas, memperlihatkan bahwa saldo rekening cadangan kerugian piutang ialah Rp. 300.000,-.
Selanjutnya sanggup ditentukan juga jumlah piutang yang sanggup ditagih sebesar:
= Rp. 15.000.000 – Rp. 300.000 = Rp. 14.700.000,-
Kekurangan dari cara ini adalah, jikalau dilihat dari sisi laporan keuntungan rugi tidak sanggup memperlihatkan kerugian yang gotong royong dari periode tersebut.
Kenapa?
Karena dalam perhitungannya dipengaruhi oleh cadangan kerugian piutang periode sebelumnya.
Cara #2. Menambah Cadangan Kerugian Piutang
Cara untuk menghitung kerugian piutang hampir sama dengan cara #1, namun tidak memperhatikan saldo rekening cadangan kerugian piutang :
Mengambil data pola perhitungan dan pencatatan dari cara #1 maka perhitungan dan ayat jurnal penyesuaian cadangan kerugian piutang ialah sebagai berikut:
Dari pola di atas kita sanggup melihat dengan terang bahwa saldo rekening cadangan kerugian piutang sebesar Rp 315.000,- .
Selain itu kita juga sanggup menghubungkan kerugian piutang periode tersebut dengan saldo piutangnya tanpa dipengaruhi perhitungan cadangan kerugian piutang periode sebelumnya.
Ada 2 kekurangan dari cara #2 ini, yaitu:
- Tidak sanggup menawarkan informasi jumlah piutang yang sanggup ditagih.
- Bisa terjadi dua kali pembebanan kerugian piutang jikalau di tamat periode yang bersangkutan masih ada piutang-piutang tahun sebelumnya yang sudah dihitung kerugian piutangnya.
Namun tidak usah khawatir, kelemahan kedua ini sanggup dihilangkan dengan cara menghitung saldo piutang pada periode tersebut.
Cara #3. Menaikkan cadangan melalui analisa umur piutang
Cara ini dilakukan dengan menciptakan penjabaran umur piutang dari pelanggan, langkah berikutnya ialah menentukan persentase kerugian piutang untuk masing-masing penjabaran umur piutang.
Sehingga akan diketahui jumlah taksiran kerugian piutang.
Jumlah kerugian piutang pada periode bersangkutan ialah hasil dari jumlah taksiran kerugian piutang dikurangi atau ditambah dengan saldo rekening kerugian piutang.
Bila digambarkan secara sederhana ialah sebagai berikut :
Langkah perhitungan dan pencatatannya:
1. Buat analisa umur piutang
Langkah pertama ialah menciptakan analisa umur piutang. Cara menciptakan analisa umur piutang dan pola data saya ambil dari artikel “Cara Membuat Analisa Umur Piutang”
2. Buat taksiran kerugian piutang
Dari analisa umur piutang yang sudah dibuat, selanjutnya dihitung kerugian piutang untuk masing-masing penjabaran umur piutang dengan persentase yang telah ditetapkan.
Taksiran kerugian piutang sanggup disusun sebagai berikut :
Dari tabel di atas diperoleh jumlah estimasi kerugian piutang hingga tamat periode bersangkutan yaitu sebesar Rp. 3.112.617.
Sedangkan jumlah kerugian piutang yang dibebankan untuk periode bersangkutan ialah Rp. 3.112.617 dikurangi atau ditambah saldo rekening cadangan kerugian piutang.
Bila saldo rekening cadangan kerugian piutang debit maka ditambah dan dikurangi jikalau saldo rekeningnya kredit.
Mengambil pola data dari cara #1, tanggal 31 Desember 2015 Saldo kredit rekening cadangan kerugian piutang Rp. 15.000,-.
Maka kerugian piutangnya sebesar:
= Rp. 3.112.617 – Rp. 15.000 = Rp. 3.097.617
Dengan cara #3 ini, jumlah piutang yang dilaporkan di neraca keuangan lebih mendekati kenyataan alasannya ialah cara ini dilakukan penaksiran untuk tiap debitur.
02. Kesimpulan
Demikian pembahasan detil perihal kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang, lengkap dengan pola serta aplikasinya dalam bisnis.
Anda sanggup menentukan teknik yang cocok dengan kondisi, proses bisnis, dan pertumbuhan bisnis anda.
Terima kasih dan semoga bermanfaat
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Agar Senyummu Terus Merekah Dan Tidak Dibentuk Pusing Piutang, Buat Cadangan Kerugian Piutang!"
Posting Komentar