7 Cara Jitu Membangun Kepercayaan Klien
Dalam dunia bisnis, kepercayaan yaitu sebuah syarat mutlak untuk terjadinya sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.
Tentu saja, tidak semudah membalik telapak tangan untuk bisa mendapat kepercayaan dari klien. Anda harus membangun kepercayaan klien ini dari semenjak kenal dan selamanya.
Untuk mendapat kepercayaan klien, tidak melulu dengan memenuhi kebutuhan mereka. Anda pun harus bisa masuk ke dalam kehidupan mereka.
Menyelami aksara dan kehidupan klien, akan membantu Anda dalam mendapat citra wacana apa yang bisa Anda lakukan bagi klien.
Hal yang tak bisa dilupakan yaitu memelihara hubungan baik dengan klien sepanjang waktu. Ditambah dengan cara jitu yang kami berikan berikut ini, Anda akan selalu mendapat kepercayaan klien.
1. Mendengarkan seluruh keluhan mereka
Saat melaksanakan pertemuan dengan klien, pastikan Anda memanfaatkan kedua pendengaran dan lisan Anda untuk mendapat seluruh keluhan dan kebutuhan mereka.
Dengarkan dan mengerti apa yang menjadi kecemasan atau impian klien sebelum mulai berbicara dengan mereka.
Mendengarkan dalam hal ini yaitu tidak hanya memakai kedua pendengaran kemudian selesai. Mendengarkan yaitu dengan melaksanakan kontak mata.
Lalu bertanya soal apa yang dirasakan klien dan mendengarkan semua apa yang diungkap klien Anda.
Gali sedalam mungkin semua kebutuhan klien hingga tuntas. Pastikan Anda juga memahami yang mereka inginkan dengan menanyakan ulang kepada klien.
Sehingga Anda bakal punya bayangan untuk menunjukkan solusi menyerupai apa atas kebutuhan klien tersebut.
Menghabiskan waktu bersama klien merupakan investasi penting untuk mengerti impian dan kebutuhan mereka. Semakin dalam kualitas hubungan ini maka tingkat kepercayaan klien terhadap Anda pun semakin besar.
2. Selalu jujur dan terbuka
Kejujuran juga menjadi kunci dalam membangun kepercayaan klien. Tidak ada orang yang suka dibohongi. Apalagi klien yang tengah berusaha menunjukkan kepercayaannya kepada Anda.
Sekali saja saja klien kecewa atau merasa dibohongi, maka akan selamanya Anda tidak akan mendapat kepercayaan mereka.
Karena itu, selalu bersikap terbuka dan jujur dengan klien Anda. Jangan ada yang disembunyikan. Katakan semua hal yang memang harus diketahui oleh klien, sehingga tidak muncul kecurigaan dari mereka.
Memberikan isu yang akurat dan terperinci merupakan kunci untuk mendapat kepercayaan dan rasa hormat dari klien. Pun menjadi pondasi penting dalam membangun hubungan yang transparan di antara Anda dengan klien.
Kalaupun ada isu yang sebetulnya kurang lezat didengar klien, Anda tetap harus menceritakannya. Jangan menceritakan hal-hal yang baik atau konkret saja. Hal negatif atau jelek juga harus diketahui oleh klien.
Sehingga beliau punya citra terperinci mengenai semua hal yang tengah beliau cari solusinya tersebut.
3. Identifikasi problem klien
Ketika Anda sudah menuntaskan sesi “curhat” dengan klien, maka Anda akan masuk ke dalam tahap yang disebut dengan framing. Tahap ini yaitu mengindentifikasi problem yang dihadapi klien secara detail dan tepat.
Lakukan identifikasi seobjektif mungkin. Kalau memang ada yang masih harus digali jangan ragu untuk meminta sesi komplemen kepada klien. Sehingga Anda bisa melaksanakan framing dari problem klien dengan maksimal.
Harap diingat, yang dilakukan proses identifikasi problem yaitu klien. Bukan problem atau kebutuhan dari penasihat.
Proses identifikasi ini harus Anda lakukan dengan sempurna dan akurat. Karena akan kuat terhadap solusi yang nantinya Anda tawarkan kepada klien. Salah dalam melaksanakan identifikasi masalah, maka solusi yang diberikan pun tidak akan sempurna sasaran.
Ujungnya, Anda pun tidak akan pernah mendapat kepercayaan dari klien. Justru malah kehilangan klien potensial yang bisa menunjukkan Anda pemasukan.
4. Penuhi kesepakatan Anda
Sebagai manajer sebuah proyek atau penasihat, sangat penting menunjukkan referensi dari visi dan nilai-nilai dan mengkomunikasikannya dengan sempurna kepada klien.
Jika apa yang Anda katakan berbeda dengan apa yang Anda lakukan, orang akan cepat menyimpulkan bahwa Anda yaitu orang yang tidak sanggup dipercaya.
Apakah Anda selalu melaksanakan apa yang telah Anda janjikan? Atau Anda lebih sering berjanji di luar kemampuan Anda?
Jika Anda pernah melakukannya, jangan heran kalau Anda kerap ditinggalkan oleh klien-klien Anda.
Menjanjikan untuk menuntaskan pekerjaan sempurna pada waktunya tetapi kemudian tidak sanggup memenuhinya, yaitu salah satu penyebab rusaknya kepercayaan antara Anda dengan klien. Jangan hingga hal ini terjadi pada Anda.
5. Mintalah umpan balik
Meminta umpan balik kepada klien atas apa yang telah Anda kerjakan, termasuk kelebihan ataupun kekurangannya, yaitu salah satu fase yang dihentikan dilewatkan dalam membangun kepercayaan klien.
Anda tidak hanya akan mendapat masukan dan kritikan, tapi sekaligus kesempatan dalam membangun hubungan konkret dengan klien.
Terkadang Anda mungkin aib untuk meminta umpan balik dari klien. Penyebabnya alasannya yaitu Anda takut masukan dari klien selalu negatif dan akan menghipnotis pekerjaan.
Tetapi akan lebih baik bagi Anda untuk mengetahui kekurangan ataupun kelebihan Anda dari sisi klien. Terutama kalau Anda memang berkomitmen untuk menunjukkan pelayanan yang terbaik bagi klien.
Coba diingat lagi, kapankah terakhir kali Anda bertanya kepada klien wacana hasil pekerjaan Anda.
Dan, bagaimana reaksi klien ketika selalu diinformasikan mengenai perkembangan proyek? Coba lakukan dan lihat apa hasil bagi hubungan Anda dengan klien.
Baca juga:
- 6 Cara Menghadapi Kritikan Layaknya Profesional Kelas Dunia
- 10 Cara Cerdas Menurunkan Biaya Operasional Perusahaan
6. Belajar dari kesalahan
Setiap orang niscaya pernah melaksanakan kesalahan. Hanya malaikat yang tidak pernah melaksanakan kesalahan sepanjang hidupnya.
Sementara insan niscaya akan melakukannya. Disadari atau tidak disadari, disengaja atau tidak disengaja.
Ambil waktu dan pikirkan kembali kapan terakhir kali Anda melaksanakan kesalahan yang berdampak jelek terhadap klien.
Apakah Anda dikala itu meminta maaf secara terbuka? Untuk kemudian memperbaiki kesalahan tersebut dan menunjukkan hasil yang lebih baik kepada klien.
Atau justru Anda membisu dan bersembunyi dari klien ketika melaksanakan sebuah kesalahan? Melakukan kesalahan memang bisa menciptakan Anda merasa malu.
Namun, menyimpan kesalahan hanya akan menciptakan klien kehilangan kepercayaan terhadap Anda secara cepat.
Mengakui kesalahan bukanlah sebuah kekurangan, justru bisa menjadi sebuah kekuatan. Menunjukkan integritas Anda sebagai sosok yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab atas semua yang telah Anda lakukan.
7. Bertanggung jawab sepenuhnya
Untuk membangun kepercayaan klien yang kuat dan bertahan lama, mau tidak mau Anda harus bertanggung sepenuhnya terhadap solusi yang telah diberikan.
Jangan hanya menunjukkan solusi, yang belum tentu berjalan sesuai keinginan, kemudian meninggalkannya begitu saja.
Berikanlah jasa atau produk yang terbaik kepada klien Anda. Jangan setengah-setengah, alasannya yaitu ini juga hanya akan menciptakan klien setengah hati untuk mempercayai Anda.
Totalitas Anda dalam melayani dan memberi solusi, akan dibalas dengan kepercayaan penuh dari klien.
Penutup
Seperti halnya membangun rumah atau bangunan, membangun kepercayaan klien juga harus dimulai dari sebuah pondasi yang kuat. Pondasi yang berjulukan kejujuran dan keterbukaan ini akan bisa menahan beban besar dari sebuah kepercayaan.
Proses pembangunannya pun harus bertahan. Dari pondasi, rangka rumah, tembok, hingga menutupnya dengan atap dan menghiasinya dengan lantai yang indah.
Saat semua sudah terbangun lengkap, Anda hanya tinggal menikmati saja hasil kerja keras untuk mendapat kepercayaan klien yang selama ini Anda lakukan.
Sumber https://www.duniakaryawan.com

0 Response to "7 Cara Jitu Membangun Kepercayaan Klien"
Posting Komentar