iklan banner

Perencana Keuangan: Kenapa Perlu Dan Bagaimana Memilihnya

Kalau sakit, Anda niscaya mencari dokter. Jika kondisi keuangan sedang sakit, Perencana Keuangan (financial planner) ialah dokter Anda. Namun, masih banyak yang enggan bertemu financial planner dengan alasan jumlah simpanan masih kecil, sehingga belum butuh saran mereka, apalagi dengan harus membayar. 

Padahal, jikalau keuangan ingin sehat, Anda butuh perencana keuangan.

Anda seharusnya memakai jasa perencana keuangan (baca profil Perencana Keuangan disini) sedini mungkin. Pengelolaan dan perencanaan keuangan harus dilakukan semenjak awal untuk bisa mencapai tujuan dan cita-cita Anda.

Tertarik dengan dongeng konflik investasi bodong antara Perencana Keuangan Ligwina Hananto dan Kliennya.

Perencana Keuangan

Awalnya, saya pun tidak berpikir konsultasi ke financial planner. Alasannya, sama dengan sebagian besar orang, asset keuangan masih kecil, buat apa konsultasi. Perencana keuangan itu kan untuk orang – orang kaya saja, demikian pikiran saya waktu itu.

Namun, alasannya ialah suatu persoalan keuangan yang cukup pelik, saya terpaksa harus konsultasi dengan mereka. Dari situlah, saya mencicipi manfaat dan pentingnya memakai jasa financial planner dalam membangun keuangan keluarga yang sehat seklaigus mengatasi persoalan keuangan.

Kenapa Butuh

Perencana keuangan pada dasarnya ialah hebat yang membantu kliennya mencapai tujuan keuangan, contohnya dana pendidikan, pensiun, beli rumah dan seterusnya.

Apa manfaat menyewa financial planner?

  • Saran hebat soal mengelola keuangan. Kenapa ketika sakit berkunjung ke dokter, alasannya ialah tidak paham soal ilmu kedokteran, Anda butuh saran hebat mengenai cara penyembuhan yang efisien dan efektif. Karena tidak tahu mengelola keuangan, Anda memanfaatkan perencana keuangan untuk memperlihatkan saran bagaimana menata keuangan keluarga. Perencana keuangan mempunyai pendidikan dan pengalaman dalam menangani persoalan keuangan. Misalnya, bagaimana mempersiapkan dana pendidikan anak, mereka tahu cara yang paling efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Bukankah bisa berguru sendiri? Bisa saja, namun tantangannya ialah waktu dan kemampuan untuk belajar.
  • Memberikan potret objektif kondisi keuangan. Tidak gampang bersikap objektif ketika menghadapi persoalan keuangan. Dalam persoalan lain, kita mungkin bisa berpikir jernih dan mengambil keputusan yang rasional. Tetapi seringnya tidak, ketika menyangkut keuangan keluarga. Banyak yang denial, contohnya keuangan tidak mendukung tetapi tetap mengirim anak ke sekolah internasional yang biayanya selangit. Itu makanya, banyak kelas menengah yang berpenghasilan lebih dari cukup, tetapi punya hutang kartu kredit yang tidak terkendali. Karena tidak ada hubungan emosional dengan kekayaan Anda, perencana keuangan sanggup memperlihatkan analisa yang objektif,  terang benderang. Misalnya, pengalaman saya, perencana akan melaksanakan diagnostik (financial check-up). Semua data keuangan diminta, diinput dan dikalkulasi, kemudian mereka menganalisa apakah Anda keuangan sehat atau tidak. Dimana masalahnya akan terpampang dengan gamblang. Semuanya objektif, berdasarkan angka serta hitung-hitungan.
  • Membantu merealisasikan planning keuangan. Rencana tanpa realisasi akan percuma, sia – sia, macan kertas. Perencana hadir menuangkan planning ke dalam langkah konkrit implementasi. Mereka berupaya Anda patuh dan dispilin mengikuti langkah – langkah yang sudah ditetapkan dalam planning tersebut. Dari dialog dengan salah satu konsultan, misalnya, saya tahu bahwa perencana keuangan mempunyai orang – orang yang tugasnya mengingatkan Anda setiap bulan untuk melaksanakan investasi sesuai planning . Mereka juga memantau secara rutin antara hasil dan tujuan di dalam rencana. Jika terjadi ketidakasesuaian, segera dilakukan kajian dan, jikalau perlu, planning direvisi.
  • Mencarikan produk keuangan yang cocok. Ada banyak produk keuangan dijual di pasar. Jumlahnya yang banyak saja sudah menciptakan pusing, apalagi produk dijual lewat aneka macam taktik promosi yang agresif. Mau pilih yang mana? Akhirnya sering terjadi, alasannya ialah bingung, kita menentukan produk yang paling menarik promosinya atau yang dijual oleh kerabat bersahabat yang diambil alasannya ialah rasa tidak enak, sementara sangat mungkin itu bukan pilihan yang tepat. Karena berkutat di dunia keuangan, perencana keuangan paham segala produk serta melaksanakan riset dan mengumpulkan informasi secara rutin. Mereka paham produk yang paling cocok dengan kebutuhan klien. Misalnya, ketika butuh Reksadana (dapatkan e-book GRATIS – Panduan Investasi Reksadana), mereka tahu mana yang paling cocok dengan profil risiko klien. Ketika klien mempersiapkan dana pendidikan, mereka sudah paham berapa kenaikkan biaya pendidikan setiap tahun.

Anda bisa menilai bahwa besar kecilnya kekayaan tidak ada hubungannya dengan perlu tidaknya perencana keuangan. Sedang menghadapi persoalan keuangan atau ingin mengelola keuangan keluarga secara sehat, itulah ketika Anda membutuhkan jasa perencana keuangan. That’s it.

Jasa Perencana Keuangan

Paling tidak, ada tiga jenis jasa utama yang umum ditawarkan:

  1. Membuat dan mengimplementasikan planning keuangan. Rencana yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, dalam masalah saya, salah satu tujuan ialah dana pendidikan, maka perencana keuangan menyusun sebuah planning yang menguraikan jumlah, jenis dan berapa usang investasi untuk mewujudkan tujuan tersebut. Tidak berhenti dalam bentuk planning saja. Klien akan dibantu mengimplementasikan planning tersebut selama 1 tahun. Biasanya akan terdapat satu atau dua orang yang bertugas memonitor, mengingatkan dan mengevaluasi planning keuangan.
  2. Menyediakan konsultasi keuangan. Konsultasi dengan ahlinya mengenai aneka macam hal, ibarat financial check up, mendiskusikan kebutuhan asuransi dan menuntaskan persoalan hutang.
  3. Melakukan training penyusunan planning keuangan. Pelatihan dengan tujuan biar akseptor sanggup menciptakan planning keuangan keluarga sendiri.

Cara Memilih 

Tiap orang bisa punya kriteria sendiri. Ini kriteria saya.

  • Bisa dipercaya, adanya trust  yang kuat. Kenapa trust menjadi yang utama? Dalam proses analisa dan konsultasi, Anda harus buka-bukaan, atau bahkan telanjang, soal kondisi keuangan. Tidak boleh ada yang disembunyikan. Informasi yang tidak terbuka akan menciptakan analisa tidak akurat , yang ujungnya tindakan yang diambil salah. Keterbukaan hanya bisa dicapai dengan level trust yang tinggi. Kalau diawal sudah tidak percaya, atau curiga, akan sangat sulit membuka diri, apalagi soal informasi keuangan keluarga yang sensitif.
  • Independen. Independen artinya saran yang diberikan semata – mata bertujuan untuk kepentingan klien. Bukan menjual produk atau jasa dari perusahaan atau forum tertentu. Analisanya harus objektif sesuai kebutuhan klien. Dalam konsultasi, perencana akan memperlihatkan saran mengenai produk yang sebaiknya diambil oleh klien, contohnya asuransi, reksadana dan seterusnya. Nah, perencana harus fokus pada kepentingan klien, bukan menjual produk. Gampangnya, mereka tidak mewakili atau bekerja pada perusahaan keuangan tertentu, ibarat asuransi atau reksadana, tetapi independen.
  • Punya jasa yang bervariasi. Kebutuhan klien bisa bermacam – macam. Ada yang butuh pembuatan planning keuangan komprehensif, lengkap dari A to Z hingga implementasinya. Namun, ada yang tidak butuh pembuatan rencana, hanya butuh konsultasi saja. Ada pula yang tidak butuh semuanya itu, lebih menentukan training karena, selain ingin berguru sendiri, tidak ingin informasi keuangan dibuka ke orang lain. Perencana keuangan sebaiknya mempunyai aneka macam penawaran produk atau jasa. Banyak pilihan bagi calon klien untuk menentukan sesuai kebutuhan.
  • Didukung riset yang kuat. Dalam menyusun planning keuangan diharapkan dukungan pengetahuan dan informasi pasar yang memadai. Misalnya, ketika menyusun dana pendidikan, update mengenai berapa rata-rata kenaikkan biaya sekolah per tahun berdasarkan jenis sekolah. Tahu bagaimana kinerja reksadana, termasuk risikonya, sehingga bisa menyarankan yang paling  cocok buat klien.
  • Punya sertifikasi. Mudahnya bisa dilihat apakah mempunyai gelar Certified Financial Planner (CFP), yang merupakan salah satu sertifikasi perencana keuangan. Untuk memastikan apakah pemilik sertifikasi CFP masih aktif bisa dicek kesini.

Sertifikasi ialah proses memastikan bahwa perencana mempunyai tingkat pengetahuan dan keahlian untuk melaksanakan suatu fungsi atau disiplin ilmu di bidang Perencanaan Keuangan di Indonesia. Ini bukti bahwa keahlian mereka sudah diakui sehabis melalui serangkain ujian oleh suatu forum yang sudah terpercaya.

Program sertifikasi memastikan kepada anggota masyarakat bahwa praktisi perencana keuangan tersebut telah memenuhi standar kompetensi, standar adat dan standar praktik yang layak dalam memperlihatkan jasa perencanaan keuangan yang khusus, dalam satu atau beberapa area saja dalam suatu kapasitas yang berdikari (unsupervised) dan mereka telah oke tunduk pada prinsip-prinsip integritas, obyektifitas, kompetensi, keadilan, kerahasiaan, profesionalisme dan ketekunan ketika berhadapan dengan klien.

 dengan alasan jumlah simpanan masih kecil Perencana Keuangan: Kenapa Perlu dan Bagaimana Memilihnya

Pengalaman Saya 

Awalnya, saya mengirim email ke salah satu perusahaan perencanaan keuangan terkemuka menanyakan apa saja jasa mereka. Sejak awal, saya memang tidak ingin menciptakan planning dulu, namun ingin tahu dan menerima feel bagaimana mereka bekerja. Ketika diberitahu bahwa mereka punya pelayanan konsultasi per jam, saya memutuskan mengambil jasa ini.

Sebelum pertemuan, konsultan mengirimkan spreadsheet excel yang harus diisi dengan sejumlah data keuangan cukup detil, ibarat investasi, tabungan dan seterusnya. Setelah spreadsheet tersebut diisi lengkap dan dikirimkan, gres kemudian aktivitas pertemuan dipastikan. Pembayaran sendiri dilakukan sehabis konsultasi selesai.

Konsultasi berlangsung kira – kira satu jam, yang pada pada dasarnya membahas dua topik:

  1. Sesi financial check-up. Konsultan menjelaskan hasil analisa data keuangan dalam spreadsheet yang telah disampaikan. Apakah keuangan kita sehat atau tidak? Langkah perbaikan apa yang sebaiknya segera diambil? Mana yang paling urgen diatasi?
  2. Sesi tanya jawab mengenai topik keuangan. Disini konsultan akan menjelaskan pentingnya menindaklanjuti hasil diagnosa di point pertama tadi ke dalam penyusunan planning keuangan yang komprehensif.

Saran saya, sebelum bertemu, sebaiknya pertanyaan dipersiapkan terlebih dahulu, biar proses konsultasi bisa berlangsung efisien. Maklum, membahas persoalan keuangan dalam waktu satu jam terasa sangat singkat.

Biayanya 

Dari berbicara dengan perencana keuangan dan pengalaman memakai jasa mereka, ini hal yang saya ketahui soal biayanya:

Untuk penyusunan planning keuangan, biaya dihitung berdasarkan aset atau kekayaan Anda.  Makin besar asset, makin besar biayanya. Mungkin dengan asset yang makin besar, proses mengelola keuangan menjadi lebih kompleks. Misalnya, salah satu yang saya temui memutuskan sebagai berikut:

  • Biaya Rp 5.9 juta setahun untuk klien dengan asset < Rp 50 juta
  • Biaya Rp 7.9 juta setahun untuk klien dengan asset  Rp 50 juta – Rp 250 juta.

Untuk konsultasi, biaya ditetapkan per jam. Biayanya sekitar rp 500 ribu per jam dengan perencana keuangan dan sekitar rp 750 ribu per jam dengan perencana keuangan senior. Biaya ini sudah termasuk financial check-up terhadap kondisi keuangan kita.

Untuk pelatihan, biaya bervariasi tergantung jenis topik yang diajarkan. Yang saya pernah lihat, training pembuatan planning keuangan sekitar Rp 2.5 juta. Terdapat training tingkat dasar dan tingkat lanjut.

Dari pengalaman sendiri, dan melihat teman – teman yang berhasil ‘selamat’ dari peristiwa keuangan alasannya ialah sumbangan perencana keuangan, saran saya gunakan jasa ini semenjak dini. Jangan alasannya ialah simpanan masih kecil kemudian enggan memakai perencana keuangan alasannya ialah yang paling penting tolong-menolong ialah upaya mencapai keuangan yang sehat.

Ingin tahu lebih jauh, simak goresan pena keuangan terbaik, yaitu: Strategi Menyusun Rencana Keuangan Keluarga, Investasi Return Tinggi Mulai 100rb, dan Survei Terbaru Biaya Pendidikan Sekolah.

GRATIS E-Book Strategi Investasi


Sumber https://duwitmu.com

0 Response to "Perencana Keuangan: Kenapa Perlu Dan Bagaimana Memilihnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel