iklan banner

Penghapusan Mapel Tik


Menurut Mendikbud, Muhamad Nuh, ke depan semua guru harus menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis TIK. Itulah, kata Mendikbud, salah satu alasan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dihapus. Namun demikian, Kemendikbud juga masih membuka peluang untuk TIK sebagai mapel muatan lokal, atau ekstra kurikuler.  mapel TIK diintegrasikan pada semua mapel lainnya
berdasarkan konsep pendidikan yang berbasis TIK.

“Anak – anak, kini perhatikan slide ihwal fungsi statistik di depan, coba kalian aktifkan wifi pada modem kalian trus browsing ihwal statistic di mbah …google” itulah mungkin citra tugas media TIK dalam kurikulum 2013.

TIK dihentikan dimaknai sekadar guru sanggup mengoperasikan powerpoint dalam slide projector atau murid sanggup berselancar di internet. Bila pemaknaannya menyerupai ini, maka guru dan apalagi siswa hanya menjadi konsumen atau user teknologi. Justru, seharusnya generasi muda kita menjadi kreator yang ikut membuat banyak produk teknologi, terutama yang terkait dengan TIK,  baik dalam arti hardware maupun software.

“Kalau hingga TIK dihapuskan, tandanya kita hanya ingin menyebabkan siswa sebagai user, sebab siswa hanya mengerti penggunaannya saja, tanpa memahami seluk beluk software, dan kemungkinan akan tertinggal perkembangan teknologi yang terus update

Uji public telah dilakukan, salah satunya secara online melalui http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id./ (sudah ditutup), akibatnya sebagian besar menolak dihapuskannya pelajaran TIK.

Berikut ini beberapa alasan dan balasan atas duduk masalah pembatalan pelajaran TIK

  1. Alasan Kemdikbud yang akan mengintegrasikan TIK ke dalam semua mata pelajaran dianggap publik sebagai alasan yang tidak besar lengan berkuasa dan tidak cukup berdasar. Menurut mereka, perlu dibedakan antara TIK sebagai media pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru dengan TIK sebagai salah satu materi pelajaran yang dipelajari oleh siswa.
  2. Mengapa TIK dihapuskan? Alasannya TIK sudah menjadi media dalam proses pembelajaran. Penggunaan TIK sebagai media pembelajaran itu yaitu porsinya guru, sedangkan TIK sebagai mapel itukan porsinya siswa. Makara enggak nyambung deh alasannya.
  3. Menilik kembali empat alasan utama yang melatarbelakangi pengembangan kurikulum sebagaimana diungkap oleh Mendikbud dikala presentasi di hadapan wapres Boediono, pertengahan November lalu, agaknya pembatalan mapel TIK justru dinilai sebagai sesuatu yang bertentangan. Dalam alasan terkait tantangan dan kompetensi masa depan, antara lain disebutkan bahwa ke depan kiat besar lengan berkuasa efek kemajuan TIK dan kian dibutuhkannya kompetensi seseorang yang lebih kompetitif.
  4. Sementara itu, persepsi publik yang menganggap muatan kurikulum dirasakan memberatkan anak didik justru sama sekali tidak dirasakan oleh para siswa terhadap mapel TIK. Hampir sebagian besar murid Sekolah Menengah Pertama sangat menyayangkan jikalau mapel TIK dihapuskan. Alasannya, justru sebab mapel TIK ini dianggap mapel favorit oleh mereka.
  5. Kurikulum berbasis ICT, tapi mengapa justru Mapel TIK yang dihilangkan ? Sejauh ini saya berharap justru ada pengembanganKurikulum untuk Mapel TIK lebih luas lagi menyerupai pengenalan pada Open Source, Desain Grafis, Multimedia dll yang akan bermanfaat untuk Pengembangan Kurikulum Berbasis ICT bagi mata pelajaran yang lain.
  6. Selama ini siswa Sekolah Menengah Pertama dibekali ketrampilan memakai software dan program computer cukup di sekolah saja melalui pelajaran TIK, apabila dihapus banyak yang akan membekali dirinya dengan ketrampilan berkomputer di luar sekolah melalui kursus – kursus computer dan sebagainya.
  7. Semoga pendapat masyarakat, guru, dan para praktisi pendidikan di seluruh Indonesia di dengar tim perumus kurikulum 2013, dan supaya pendapat mereka dijadikan andil perubahan, bukan hanya sekedar formalitas UJI PUBLIK belaka.”
Salam TIK...


Sumber http://herlambank.blogspot.com

0 Response to "Penghapusan Mapel Tik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel