iklan banner

Menghadapi Naiknya Bunga Kpr

Belum reda dihantam melorotnya harga saham dan melemahnya nilai tukar rupiah, sebentar lagi kita harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar cicilan dukungan yang lebih besar alasannya yakni naiknya bunga KPR. Kuncinya, bagaimana semenjak dini mempersiapkan diri dan menyusun langkah antisipasi menghadapi kenaikkan ini, sehingga dampaknya tidak terlalu berat kepada keuangan rumah tangga.

Langkah Bank Indonesia (BI) mengerem gejolak di pasar dengan menaikkan BI rate dan bunga KPR berimbas pada bunga KPR. Beberapa bank sudah merubah tingkat bunga KPR mereka. Suku bunga mengambang (floating) yang sebelumnya di kisaran 11-12% , kini sudah merangkak ke 13%. Suku bunga tetap (fixed) juga setali tiga uang, sebelumnya berada di angka 6 -7%, kini sudah meloncat ke 8-9%.

Dapatkan Gratis Panduan Mengambil KPR & Excel Menghitung Cicilan KPR.

Kenaikkan ini gres merespon perubahan BI Rate yang pertama dari 6.0% ke 6.5% di Juli 2013. Belum memperhitungkan kenaikkan SBI berikutnya yang membawa bunga pola ke level lebih tinggi di angka 7%.

Menurut isu Harian Kontan (03/11/2013), kenaikan bunga kredit tinggal menunggu waktu alasannya yakni kondisi perekonomian yang belum sehat. Episode kenaikkan bunga KPR tampaknya masih berlanjut, masih koma belum titik.

Naiknya Bunga KPR

Kenaikkan bunga terjadi baik di bunga KPR tetap maupun di bunga KPR mengambang. Karena kedua jenis bunga ini punya bagan yang berbeda, dampak kenaikkan tidak seragam (baca: Cara Perhitungan Bunga KPR). Tergantung jenis bunga KPR yang Anda hadapi ketika ini.

Pertama, dampak paling terasa yakni bagi Anda yang ketika ini membayar cicilan menurut bunga KPR mengambang (floating). Dengan bunga mengambang berarti bank menetapkan bunga KPR mengikuti kondisi bunga pasar.

Karena itu, naiknya bunga pola di pasar ibarat ketika ini, seketika menciptakan jumlah cicilan per bulan menjadi lebih besar alasannya yakni bank melaksanakan penyesuaian atas komponen tingkat bunga.

Kedua, bagi yang sebentar lagi mengambil KPR, Anda akan menghadapi cicilan yang lebih besar dari yang sebelumnya diperhitungkan memakai bunga lama.

Meskipun nasabah KPR gres akan membayar cicilan memakai bunga tetap terlebih dahulu selama beberapa tahun, tetapi alasannya yakni bunga tetap juga ikut naik, dampaknya cicilan juga menjadi lebih besar.

Bisa jadi, planning mengambil KPR menjadi tertunda alasannya yakni porsi cicilan terhadap pendapatan menjadi lebih tinggi dari batas normal yang diterima oleh bank (30-35%). Kalau ini terjadi,  rencana mempunyai rumah melalui KPR mungkin terpaksa harus diurungkan terlebih dahulu hingga bunga turun atau punya dana untuk menambah uang muka guna menurunkan beban cicilan.

Ketiga, bagi yang sudah mempunyai KPR namun masih dalam masa suku bunga tetap (fixed), kenaikkan ini tidak akan berpengaruh. Jumlah cicilan dukungan yang dibayar setiap bulan masih sama.

Karena dalam masa bunga tetap, bank setuju tidak melaksanakan perubahan bunga, meskipun kondisi pasar berubah.

Namun, hati – hati. Bagi yang masa bunga tetap hampir selesai, harap bersiap – siap menghadapi  lonjakan jumlah pembayaran cicilan. Saat masa bunga tetap selesai, Anda harus membayar cicilan menurut bunga mengambang yang jauh diatas bunga tetap.

Sementara, bagi yang masa bunga tetap masih lama, beruntunglah Anda. Cukup berdoa biar ketika masa bunga tetap Anda selesai, kondisi ekonomi sudah lebih baik sehingga pola bunga mengambang sudah turun kembali.

Simulasi Bunga KPR

Berikut ini simulasi beberapa skenario kenaikkan bunga terhadap jumlah cicilan. Asumsi yakni dukungan sebesar Rp 500 juta, tenor 10 tahun. Dilihat bagaimana dampaknya. Skenario 1, kepada yang sudah membayar cicilan dengan bunga mengambang. Skenario 2, kepada yang beralih dari bunga tetap ke bunga mengambang.

elum reda dihantam melorotnya harga saham dan melemahnya nilai tukar rupiah Menghadapi Naiknya Bunga KPR

Kesimpulannya, kenaikkan pembayaran cicilan paling tinggi dihadapi oleh Anda yang nanti beralih dari bunga tetap ke bunga mengambang. Naik sekitar 23%, dari cicilan hampir 6 juta menjadi 7 juta sebulan.

Ini alasannya yakni memang spread bunga tetap dengan bunga mengambang sudah cukup lebar dan ditambah lagi, dengan adanya kenaikkan bunga mengambang, spread tersebut makin melebar.

Jadi, buat Anda yang sebentar lagi masa bunga tetapnya akan berakhir harus extra hati – hari. Jangan kaget kalau terima jumlah cicilan KPR yang melonjak tajam.

Menghadapi Naiknya Bunga 

Anda sanggup melaksanakan beberapa langkah menghadapi naiknya bunga.

1. Financial  check-up untuk Tahu Kondisi Keuangan dengan naiknya Bunga KPR

Tujuan financial  check-up yakni menghitung apakah naiknya pembayaran cicilan KPR sanggup diserap dengan kondisi keuangan sekarang. Baca: Cara Mengelola Keuangan Keluarga disini.

Jika tidak sanggup diserap, berarti kondisi keuangan menjadi minus dengan beban cicilan yang lebih tinggi. Anda harus segera menyusun taktik mengatur pengeluaran mana dalam anggaran rumah tangga yang harus diadaptasi (alias dipangkas) untuk mengakomodasi kenaikkan cicilan ini.

Kenapa financial-check up penting dalam situasi ini?

Saya banyak menyaksikan keluarga yang kaget, alasannya yakni tidak persiapan, melihat kewajiban pembayaran yang datang – datang naik. Akibatnya, mereka memangkas anggaran secara terburu-buru.

Tahu apa yang pertama kali dipangkas? Investasi. Sementara, pengeluaran bulanan tidak disentuh, ataupun jikalau dikurangi sedikit sekali, yang dihemat tidak berarti jumlahnya.

Padahal, amat berbahaya memotong investasi. Investasi diharapkan guna memperkuat dana darurat yang sangat krusial untuk berjaga-jaga dalam kondisi ketidakpastian ekonomi.

Dengan melaksanakan financial check-up, Anda sanggup memetakan persoalan dan sanggup menetapkan dengan bijaksana, mana komponen keuangan yang paling perlu dipangkas. Bagaimana caranya biar investasi tetap terjaga sementara kewajiban cicilan sanggup dibayar sempurna waktu.

2. Melakukan Over – Kredit Rumah untuk Mendapatkan Bunga KPR Lebih Murah

Kenapa sanggup bunga lebih rendah? Dengan over kredit, dukungan berubah statusnya menjadi dukungan gres di bank lain. Nah, dukungan gres mendapat bunga tetap yang lebih rendah dari bunga mengambang.

Over kredit disini disarankan hanya untuk Anda yang KPR sudah dengan bunga mengambang. Untuk yang masih dalam masa bunga tetap, sebaiknya tidak pindah ke bank lain alasannya yakni ketika ini tingkat bunga tetap yang gres lebih tinggi dibandingkan bunga tetap sebelumnya. Kalau dipindahkan, bunga tetap yang Anda bayar menjadi lebih tinggi, bukan lebih rendah, dibandingkan bunga tetap yang dinikmati ketika ini.

Namun, dan ini sesuatu yang penting untuk diperhatikan, biaya over kredit tidak murah. Jangan keburu memindahkan sebelum tahu betul hitung-hitungan biaya over kredit.

Komponen biaya over kredit yakni sebagai berikut:

Pertama, biaya pelunasan dipercepat yang dibayar ke bank awal. Karena ini yakni pemindahan pinjaman, maka dukungan harus dilunasi dahulu. Jumlah biayanya tidak kecil dan masing – masing bank punya aturannya sendiri – sendiri. Harus cek ke bank dahulu berapa yang harus dibayar.

Kedua, alasannya yakni over kredit statusnya yakni dukungan gres di bank lain, maka Anda harus melaksanakan kesepakatan kredit yang baru. Untuk itu, Anda harus mengurus dan yang paling penting membayar kembali semua biaya notaris dan pengurusan dokumen sama ibarat pengajuan kredit diawal dulu. Biaya ini Anda tahu tidak murah.

Kesimpulannya, over kredit sanggup saja menunjukkan bunga yang lebih rendah, tetapi sebelum melakukannya harus dihitung dulu benar – benar jumlah biaya yang harus dikeluarkan dalam proses over kredit ini. Kalau memang biaya pengurusan lebih rendah dibandingkan naiknya bunga, sanggup kanjut melaksanakan over kredit. Jika tidak ya sebaiknya jangan.

Baca: Apa Untung Rugi Melakukan Over Kredit Rumah disini.

3. Melihat KPR Syariah yang Menawarkan Cicilan Tetap Sepanjang Tenor

Gonjang – ganjing ini menciptakan KPR syariah menjadi tawaran yang menarik.

KPR syariah mempunyai bagan cicilan tetap sepanjang tenor. Ya, dengan KPR jenis ini, Anda sanggup tenang, alasannya yakni jumlah cicilan sudah fixed hingga masa kredit selesai. Berbeda dengan KPR konvensional dimana cicilan yang sama hanya berlaku selama masa bunga tetap masih berlaku.

Simal goresan pena soal “Mencari KPR Syariah Terbaik”

Selama ini, KPR syariah kurang dilirik alasannya yakni kondisi bunga pasar sedang menurun sehingga KPR konvensional masih lebih menarik. Jumlah cicilan dengan tingkat bunga tetap di KPR konvensional lebih murah dibandingkan cicilan tetap di KPR syariah.

Namun, banyak yang lupa, bahwa masa bunga tetap di KPR konvensional punya batas waktu. Paling usang 5 tahun dan rata – rata berada di periode 2 tahun.

Setelah masa itu berakhir, debitur KPR konvensional harus berhadapan dengan bunga mengambang yang mengikuti bunga pasar. Ketika bunga pasar tidak lagi bersahabat, dampaknya ke cicilan KPR konvensional cukup signifikan.

Cicilan di KPR syariah meskipun terlihat lebih tinggi dibandingkan KPR konvensional, terutama di tahun – tahun awal, namun mengatakan ketenangan dan kepastian hingga masa kredit berakhir. Baca: Perbandingan Bunga KPR Syariah vs Konvensional disini.

Ini kembali ke pilihan masing – masing individual. Yang ingin diuraikan disini yakni bahwa ada pilihan KPR dengan bagan cicilan yang tetap hingga masa kredit selesai. Bukan hanya pilihan dengan KPR konvensional.

Melihat kondisi ekonomi dan prediksi banyak pihak, kenaikkan bunga KPR tampaknya sulit dibendung. Lebih baik segera bersiap menghadapi kenaikkan tersebut. Persiapan yang lebih awal akan mengatakan kita kesempatan dan ruang yang lebih fleksibel untuk menyusun dan menetapkan langkah yang paling sempurna buat kondisi keuangan kita.

Simak update terbaru:

GRATIS Survei Bunga KPR – Paling Murah Di Bank Mana


Sumber https://duwitmu.com

0 Response to "Menghadapi Naiknya Bunga Kpr"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel