iklan banner

10 Mekanisme Audit Laporan Keuntungan Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Prosedur audit laporan keuntungan rugi harus dijalankan dengan baik semoga tujuan, pelaksanaan, dan hasil audit sesuai dengan yang diharapkan.


Pada kesempatan kali ini, blog administrasi keuangan akan menyajikan hidangan renyah mengenai mekanisme audit laporan keuntungan rugi beserta hal-hal penting yang berkaitan, antara lain:



  • kapan diakuinya sebagai pendapatan

  • biaya,

  • PPh 21,

  • laba fiskal,

  • laba komersial,

  • koreksi fiskal positif, koreksi fiskal negatif,

  • sekaligus akan bahasa pengertian istilah-istilah tersebut.


So… kita akan sanggup cepat memahami dan mempraktekkannya dalam pekerjaan kita, bukan teori doang 🙂


Yuk segera dimulai…


01. Prosedur Audit Laporan Laba Rugi


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Ada 10 mekanisme audit laporan keuntungan rugi yang perlu dilakukan, yaitu :


A. Prosedur 01. Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa


Tools yang sanggup dipakai untuk menjalankan mekanisme ini antara lain internal control questionnaires, flow chart, atau narrative memo.


Internal control questionnaires dan flow chart untuk siklus penjualan, piutang, penerimaan kas, siklus pembelian, kewajiban, pengeluaran kas.


 


B. Prosedur 02. Membuat Perbandingan


Memeriksa rincian laporan keuntungan rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan periode sebelumnya dan lakukan analytical review procedure.


Buat analisa rasio keuangan dan hitung juga ROI (return on investment) dan ROE (Return on Equity).


Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan dengan rasio tahun kemudian dan rasio industri.


Baca juga : 8 Keterbatasan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan dan Solusi yang Perlu Anda Ketahui


Analytical review procedure disebut juga auditing by comparison lantaran selalu memakai perbandingan.


analytical review procedure  dimaksudkan untuk mendapat citra mengenai kinerja perusahaan.


Apakah menjadi lebih baik atau lebih jelek dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan apakah dibandingkan dengan rasio rata-rata di perusahaan sejenis (rasio industri), perusahaan cukup baik atau tidak.


Analisis rasio dilakukan secara horizontal, yaitu tahun berjalan dibandingkan dengan tahun lalu, dan secara vertikal (satu pos di tahun tertentu, dibandingkan dengan pos tertentu di tahun yang sama).


Bisa juga dilakukan analisa tren, contohnya penjualan atau keuntungan dilihat tren-nya (perkembangannya dari tahun 2015 hingga dengan tahun 2017.


Di mana tahun 2015 dianggap sebagai tahun dasar (diberi bobot 100%) tahun berikutnya  diberi bobot di atas atau di bawah 100%.


Rasio-rasio yang dipakai untuk mengukur kinerja perusahaan dengan memakai laporan keuntungan rugi, antara lain gross profit margin, return on investment, return on equity, net profit to sales dan lain-lain.


 


C. Prosedur 03. Memeriksa rincian keuntungan rugi untuk periode yang diperiksa


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Memerinci laporan keuntungan rugi untuk periode yang diperiksa kemudian dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama.


Hitung variance yang terjadi dalam rupiah maupun persentase. Variance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya.


Dari analisa variance tersebut kemungkinan sanggup diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sesungguhnya dengan tujuan semoga tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan.


Misalkan window dressing penjualan, pergeseran pos anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.


 


D. Prosedur 04.Periksa kembali rincian penerimaan


Memeriksa rincian penjualan berdasarkan jenis barangnya atau berdasarkan area penjualannya.


Rincian detil yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama setahun atau dibentuk per bulan.


Kemudian bandingkan dengan kuantitas yang dijual secara TES BASIS dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.


 


E. Prosedur 05. Periksa cut-off penjualan dan pembelian.


Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu pencatatan penjualan. Periksa juga cut-off  pembelian, untuk mengetahui adanya pergeseran waktu pencatatan pembelian.


 


F. Prosedur 06. Periksa subsequent payment


Tujuan mengusut subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded liabilities.


Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded receivables.


 


G. Prosedur 07. Buat analisis terhadap beberapa pos biaya atau pendapatan.


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Pos-pos tersebut kemungkinan sanggup ditanyakan oleh pihak pajak atau dibutuhkan dalam pengisian SPT untuk menciptakan koreksi fiskal atau yang memungkinkan timbulnya contingent liability.


Misalkan biaya komisi penjualan, biaya entertainment, biaya sumbangan, biaya perjalanan, professional fees, keuntungan rugi penjualan aset tetap, pendapatan dan biaya bunga, pendapatan dan biaya lain-lain.


Saat menganalisis asumsi biaya, auditor harus sanggup mengetahui apa isi dari biaya tersebut.


Caranya dengan memecahkan jumlah asumsi tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil kemudian mengusut secara sampling bukti-bukti pendukungnya.


Berikut ini pola analisis terhadap beberapa biaya:


1. Biaya sumbangan

Perlu diketahui bahwa biaya dukungan yang diberikan kepada siapa pun dan dalam bentuk apa pun, tidak diakui sebagai biaya oleh fiskus sehingga harus dilakukan koreksi fiskal positif.


2. Biaya entertainment

Biaya entertainment yang diakui sebagai biaya oleh fiskus yaitu entertainment yang dilakukan dalam kaitannya dengan bisnis perusahaan, terperinci siapa penerimanya dan harus dibuatkan daftar nominatif.


Tanpa daftar nominatif harus dilakukan koreksi fiskal kasatmata atas biaya entertainment tersebut.


Dalam daftar nominatif harus diperlihatkan tanggal terjadinya entertainment, bentuknya, jumlahnya, dan siapa yang dihibur.


 


H. Prosedur 08. Periksa kembali terkait peraturan pajak


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Untuk biaya-biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlakuk telah ditaati.


KOREKSI FISKAL  positif yaitu koreksi yang harus dilakukan dalam menciptakan rekonsiliasi keuntungan komersial dan keuntungan fiskal yang mengakibatkan bertambahnya keuntungan fiskal.


Hal ini disebabkan lantaran adanya perbedaan legalisasi biaya berdasarkan standar akuntansi keuangan dan undang-undang atau peraturan perpajakan yang berlaku.


Misalnya, biaya dukungan diakui sebagai biaya oleh standar akuntansi keuangan, namun tidak diakui sebagai biaya oleh undang-undang pajak.


Contoh lain, biaya penyusutan barang glamor milik perusahaan diakui sebagai biaya oleh standar akuntansi keuangan tapi tidak diakui sebagai biaya oleh undang-undang pajak.


KOREKSI FISKAL NEGATIF yaitu koreksi yang terjadi lantaran adanya perbedaan perlakukan terhadap biaya atau pendapatan antara standar akuntansi keuangan dan undang-undang pajak, sehingga keuntungan fiskal menjadi berkurang.


Misalnya, penyusutan tahun pertama dari kendaraan perusahaan memakai straight line method dengan persentase penyusutan 25% setahun.


Sedangkan undang-undang pajak memakai double declining method dengan persentase penyusutan 50% setahun.


LABA KOMERSIAL yaitu keuntungan yang dihitung berdasarkan standar akuntansi keuangan, sedangkan LABA FISKAL yaitu keuntungan yang dihitung berdasarkankan undang-undang pajak yang berlaku.


Untuk menghitung berapa pajak penghasilan tubuh yang terutang harus dibentuk rekonsiliasi keuntungan komersial dan keuntungan fiskal.


Rekonsiliasi ini akan lebih baik jikalau dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan, semoga menjadi lebih informatif.


 


I. Prosedur #9.  Khusus untuk biaya gaji


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


A. Pertama:


Periksa daftar honor untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.


B. Kedua:


Bandingkan total biaya honor yang tercantum dalam perhitungan keuntungan rugi dengan SPT PPh 21.


Perhatikan apakah PPh 21 ditanggung perusahaan atau karyawan.Jika ditanggung perusahaan maka perhitungan PPh 21 harus dilakukan dengan cara gross up.


Sedangkan bila ditanggung perusahaan maka perhitungan PPh 21 ditambahkan sebagai penghasilan karyawan dan sanggup diakui sebagai biaya perusahaan.


Kemungkinan lain PPh 21 tidak dicatat sebagai penambahan penghasilan karyawan.


Sehingga PPh 21 tersebut tidak diakui sebagai biaya perusahaan dan harus dibentuk koreksi fiskal positif.


C. Ketiga:


Secara tes basis, bandingkan data yang ada dalam daftar honor dengan data pegawai untuk mengetahui apakah jumlah honor dengan status keluarga sama atau tidak.


D. Ke-empat:


Lakukan observasi pada dikala pembayaran honor dan biasanya dilakukan oleh perusahaan yang jumlah karyawannya sangat banyak, untuk mengertahui apakah ada pegawai yang fiktif.


Auditor harus mengusut keakuratan perhitungan dalam daftar gaji.


Dan memperhatikan kemungkinan adanya pegawai fiktif dalam daftar honor tersebut, atau pegawai yang sudah berhenti tapi masih tercantum dalam daftar gaji.


 


J. Prosedur 10. Periksa Standar Akuntansi Keuangan


 Pelajari dan penilaian internal control atas pendapatan dan sewa 10 Prosedur Audit Laporan Laba Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya


Tujuan mengusut kembali apakah penyajian pos-pos keuntungan rugi sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang sedang berlaku dikala ini.


Adalah untuk mengusut kembali apakah penyajian laporan keuntungan tersebut sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku atau belum.


 


02. Kesimpulan


Demikian pembahasan perihal 10 prosedur audit laporan keuntungan rugi.


Perhatikan 10 mekanisme tersebut semoga proses audit berjalan dengan baik, dan akhirnya sesuai dengan harapan.


Bila anda ingin menyusun mekanisme di departemen akuntansi keuangan perusahaan anda, bila senggang baca-baca contohnya di: Accounting Tools dan SOP.


Terima kasih


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

0 Response to "10 Mekanisme Audit Laporan Keuntungan Rugi Beserta Step-By-Step Penerapannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel