iklan banner

Suamiku, Saya Ingin Bekerja..


Bagaimana pendapatmu wacana perempuan yang ingin bekerja untuk membantu perekonomian keluarga?



Kalau saya melihat ini sebagai sebuah kemuliaan hati seorang wanita. Keren banget. Harus didukung !!



 



 Tapi masalahnya perempuan itu tidak dianjurkan untuk bekerja di daerah yang didalamnya terjadi ikhtilath (bercampurnya pria dan perempuan) kan?


 


 Bagaimana pendapatmu wacana perempuan yang ingin bekerja untuk membantu perekonomian keluarg Suamiku, Aku Ingin Bekerja..


Nahlo, gimana tuh?



Emang ada perusahaan yang karyawannya perempuan semua? Mau ngga mau problem itu harus diatasi kalau seorang perempuan ingin tetap membantu perekonomian keluarga.



 


Baiklah, boleh sedikit dongeng ya.


Gini, coba kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Bahwa bekerja itu tidak harus di kantor. Bekerja itu tidak melulu harus berangkat pagi dan pulang petang. Bekerja itu tidak melulu harus meninggalkan rumah.


 


Lalu pekerjaan menyerupai apa yang sanggup dilakukan perempuan tanpa harus keluar rumah? Emang ada?

 


Oke, sebelum menjawab itu, saya akan memperlihatkan sedikit mindset yang berkaitan wacana kerja dan usaha. Bahwa untuk mendapat uang itu tidak harus menjadi karyawan di perusahaan, betul?. Membuka perjuangan juga sanggup mendatangkan uang bukan? Dan perjuangan sendiri tidak melulu harus menciptakan produk. Tidak melulu berfikir “produk apa yang sanggup saya buat?” perjuangan itu juga sanggup wacana “siapa yang sanggup menciptakan produk yang ingin saya jual?” Nah itu..

 


————–

————–

Misalnya seorang perempuan ingin punya perjuangan penjualan kue. Tapi belum sanggup bikin kue. Apakah ia harus mencar ilmu menciptakan makanan ringan bagus terlebih dahulu untuk mewujudkan impiannya? Hehee.. kelamaan tau !!

 


Ada cara yang lebih singkat dari itu.


Caranya, kenapa ngga ngambil makanan ringan bagus dari temen-temen yang sudah arif menciptakan kue? Pasti rasanya jauh lebih yummy dan bentuknya jauh lebih menjual kalau dibanding dengan bikinan kita yang gres belajar. Benar atau benar? 😛

 


Pasti kalian para istri akan menjawab “MAHAL MAS”. Modalnya aja udah mahal, kita jual berapa nanti?


Hehe.. Yup betul. Pasti mahal.

Karena diposisi ini, kita yang butuh. Dimana-mana yang merasa diperlukan selalu saja jual mahal dan cenderung tidak mau membantu mereka yang butuh.



Bagaiamana untuk mengatasi ini?

Saya jawab, “Buat mereka yang butuh dengan kita !”


 


Bagaiamana caranya? kan mereka yang punya produk.

Baiklah, disinilah kuncinya yang tidak mereka tahu. Saran saya untuk para istri yang ingin punya perjuangan penjualan makanan ringan bagus atau yang lain, buatlah sebuah toko online dan buat toko online itu populer. Yakinlah, mereka akan merasa butuh dengan kita alasannya mereka ingin menjual kue-kuenya melalui toko onlie kita.

Masuk logika ya?

Pasti.. Sudah banyak yang menerangkan hal ini. Modal website, tanpa menciptakan produk. Jualan, memberdayakan sobat dan lingkungan sekitar.

 


Sudah ngerti ya model bisnisnya gimana?

Kalau belum, atau ingin tahu bagaiaman menciptakan website dengan mudah, cepat dan praktis, silahkan kunjungi link di bawah ini.

 








Ditulis dengan cinta, dengan harapan sanggup menjadi solusi bagi para kalian perempuan berstatus istri yang ingin membantu perekonomian keluarga. Semoga Bermanfaat.


Selamat memperingati hari Kartini.

Dunia serba internet, cepatlah hijrah menjadi blogger. Hehee




Sumber https://laskarseo.com

0 Response to "Suamiku, Saya Ingin Bekerja.."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel