Jenis Jenis Puisi
Jenis-jenis Puisi – Puisi diklasifikasikan berdasarkan masa penciptaannya oleh penyair. Terdapat dua kategori puisi yang secara umum sering dipakai sebagai metode penentuan jenis-jenis puisi.
Puisi usang dan puisi gres yaitu dua jenis puisi yang dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur teknisnya.
Namun sebelum memasuki bahan ini, sebaiknya kau membaca artikel ini (pengertian puisi) semoga sanggup memahami arti puisi dan maknanya.
Contents
Ciri-Ciri Puisi Lama
- Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.
- Merupakan sastra lisan alasannya yaitu disampaikan dan diajarkan dari lisan ke mulut.
- Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku ibarat gaya bahasa, diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
Jenis-Jenis Puisi Lama
1. | Mantra |
2. | Pantun |
3. | Talibun |
4. | Syair |
5. | Karmina |
6. | Gurindam |
1. Mantra
Jenis puisi usang yang pertama yaitu mantra, mantra merupakan ucapan yang dianggap sakral dan mempunyai kekuatan gaib, umumnya mantra dipakai dalam upacara tertentu ibarat mantra yang dipakai untuk menolak datangnya hujan dan sebaliknya.
Contoh:
Sirih lontar pinang lontar
Terletak di ujung muara
Hantu buta jembalang buta
Aku angkat jembalang rusa
2. Pantun
puisi ini mempunyai sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Pantun sanggup bedakan berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun nasihat, Pantun kehidupan dan sebagainya.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
3. Talibun
Talibun merupakan salah satu pantun yang mempunyai jumlah baris yang selalu genap dalam setiap baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk bahagia cari dahulu
4. Syair
Syair yaitu puisi atau karya sastra dari arab yang mempunyai sajak a-a-a-a. Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
Contoh :
Berkatalah dengan sopan
Rajinlah mencar ilmu sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
Sebagai bekal sepanjang usia
5. Karmina
Karmina merupakan sebuah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.
Contoh :
Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri
Gelatik mematuk ubi
Cantik itu yang berbudi
6. Gurindam
Gurindam yaitu puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya, mempunyai sajak a-a-a-a dan mempunyai nasehat atau amanat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
Ciri-ciri Puisi Baru
Agar kau lebih paham mengenai puisi baru, mari kita simak ciri-ciri puisi gres yang ada di bawah ini:
- Bentuknya rapi, simetris;
- Mempunyai persajakan tamat (yang teratur);
- Banyak mempergunakan teladan sajak pantun dan syair meskipun ada teladan yang lain;
- Sebagian besar puisi empat seuntai;
- Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Jenis puisi gres berbeda dengan puisi lama, dari jumlahnya lebih banyak jenis puisi gres dibanding puisi lama. Jenis-jenis puisi gres sebagai berikut:
1. Balada
Balada yaitu puisi yang berisikan sebuah dongeng atau kisah.
Contoh : Dongeng Marsinah
Karya: Sapardi Djoko Damono
Marsinah buruh pabrik arloji
mengurus presisi:
merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
waktu memang tak pernah kompromi
ia sangat cermat dan pasti
Marsinah itu arloji sejati
tak lelah berdetak
memintal kefanaan
yang abadi:
“kami ini tak banyak kehendak
sekadar hidup layak
sebutir nasi.”
2. Himne
Himne yaitu puisi pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, jagoan dan tanah air.
Contoh :
Ini barisan tak bergenderan-berpalu.
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti.
Sudah itu mati.
3. Ode
Ode ialah puisi yang berbentuk sanjungan untuk orang-orang yang berjasa. Menggunakan nada atau irama yang sangat resmi, membahas wacana sesuatu yang mulia, dan mempunyai sifat yang menyanjung.
Contoh : Generasi Sekarang
Karya: Asmara Hadi
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke daerah berjuang
Generasi kini di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
4. Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisikan aliran ataupun tuntunan.
Contoh :
Hari ini tak ada daerah berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun niscaya tergilas.
5. Elegi
Elegi yakni puisi wacana kesedihan.
Contoh : Sepi
Ketika kau peluk sepi
ingatlah
anak malam rindu kasih
karena tiris hujan tidak sampai
tidak sampai
sementara hitam
masih kelam
Ketika kau gumuli resah
ada yang berada pada siklus
tak berujung
sedang tanya-tanya masih
belum terjawab
Ada lain diajeng
sepi paling sepi dan resah.
6. Satire
Satire ialah puisi yang isinya berupa sindiran ataupun kritikan.
Contoh : Aku bertanya
Oleh: WS Rendra
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak wacana anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
7. Distikon
Distikon merupakan puisi dimana pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris.
Contoh : Kurcaci
Karya: Joko Pinurbo
Kata-kata yaitu kurcaci yang muncul tengah malam
dan ia bukan pertapa suci yang kebal terhadap godaan.
Kurcaci merubung tubuhnya yang berlumuran darah,
sementara pena yang dihunusnya belum mau patah.
8. Terzina
Terzina ialah puisi dimana tiap baitnya terdiri atas 3 baris.
Contoh : Gambar Hati Versi Penyair
Karya: Joko PInurbo
Seperti dua koma bertangkupan.
Dua koma dari dua kamus yang berbeda
dan tanpa janji bertemu di sebuah puisi.
9. Kuatrain
Kuatrain yakni puisi empat seuntai dimana puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris .
Contoh : Di Restoran
Karya: Sapardi Djoko Damono
Kita berdua saja, duduk.
Aku memesan ilalang panjang
dan bunga rumput
kau entah memesan apa.
Aku memesan kerikil di tengah sungai terjal yang deras
kau entah memesan apa.
Tapi kita berdua saja, duduk.
Aku memesan rasa sakit
yang tak putus dan nyaring lengkingnya,
memesan rasa lapar yang absurd itu.
10. Kuint
Kuint ialah puisi lima seuntai yang mana pada tiap baitnya terdiri dari 5 baris.
Contoh : Mampir
Karya: Joko Pinurbo
Tadi saya mampir ke tubuhmu
tapi tubuhmu sedang sepi
dan saya tidak berani mengetuk pintunya.
Jendela di luka lambungmu masih terbuka
dan saya tidak berani melongoknya.
11. Sektet
Sektet yaitu puisi enam seuntai yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.
Contoh : Harapan
karya : Nova Arif B
Kelam dalam gelap
Tanpa sinar bulan yang gemerlap
Menunggu cinta yang tak pernah kunjung datang
Duduk sendiri dibawah sebuah kegelapan
Pernah saya berfikir
Dimana, dan kapankah kau tiba disini….
12. Septime
Septime ialah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris atau puisi tujuh seuntai.
Contoh : Api Unggun
Diam damai kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curai
Hanya satu cita dicapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi
13. Oktaf/Stanza
Stanza merupakan puisi dimana tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
Contoh : Lagu Angin
Karya: WS Rendra
Jika saya pergi ke timur
arahku jauh, ya, ke timur.
Jika saya masuk ke hutan
aku disayang, ya, di hutan.
Aku pergi dan kakiku yaitu hatiku.
Sekali pergi menolak rindu.
Ada duka, pedih
dan airmata biru
tapi saya menolak rindu.
Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis puisi, semoga bermanfaat.
Sumber https://mefahlan.com
0 Response to "Jenis Jenis Puisi"
Posting Komentar