Cerita Inspiratif Mengembangkan Kebaikan Lewat Google Maps
Jakarta - Melakukan kebaikan sanggup dilakukan lewat banyak sekali cara. Sejumlah sosok dibawah ini melakukannya lewat aplikasi Google Maps.
Sejak simpulan 2015 silam, FX Budi Widiatmoko menjadi Local Guide di Google Maps. Local Guide sendiri ialah orang-orang yang kerap menulis ulasan, mengembangkan foto, menjawab pertanyaan, menambahkan atau mengedit tempat, dan menyelidiki fakta di Google Maps.
Budi, demikian sapaan akrabnya, punya prinsip untuk selalu menolong orang. Selain hobi travelling, ia mengaku sangat bahagia bila sanggup memberi petunjuk arah bagi siapapun. Makara ketika mengetahui Google Maps punya fitur untuk saling berbagi, senanglah dia.
Apa yang dilakukan Budi tidak menyerupai kebanyakan Local Guide yang membagi soal restoran. Dia ke tempat-tempat akomodasi publik. Saking niatnya berbagi, Budi pernah menyinggahi seluruh stasiun rute Jakarta Kota sampai Bogor hanya untuk mengatakan keterangan akurat di Google Maps.
"Saya liat WC-nya manis atau tidak, lantainya higienis atau nggak. Terus tanjakan untuk orang pakai dingklik roda manis atau tidak," paparnya.
"Jadi orang lain marah-marah alasannya ialah stasiun macet, jikalau saya malah bahagia alasannya ialah sanggup memperbaiki (keterangan) di situ," imbuh laki-laki berkacamata ini.
Setiap hari Budi selalu mengunggah informasi di bab Local Guide Google Maps. Rutin dilakukan selama dua tahun membuatnya berada di level 10, yang merupakan tertinggi.
"Hampir setiap hari saya lakukan. Misalnya diminta nganter istri ke pasar, ia belanja beli sayur, saya fotoin, sesederhana itu. Banyak orang yang mencari beli sayur segar yummy di mana, banyak yang tidak tahu. Kalau diangkat di situ (Local Guide), jadi banyak yang tahu," pungkas Budi.
Dapat Bonus Hotel
Lain kisah Ria Lizara, perempuan ini memakai Google Maps untuk mempromosikan wisata di daerahnya. Menurutnya banyak lokasi pantai di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tidak tepat. Makara dengan menjadi Local Guide, ia sanggup membantu memperbaiki sehingga informasinya lebih akurat.
"Di Lombok itu satu deret pantainya sanggup beda-beda namanya. Kadang kita pengen ke pantai ini, di Maps tidak ada, padahal posisinya di sebelah pantai ini misalnya," kisah Ria.
Sementara Samuel R Lamentut menjadi Local Guide awalnya sekadar iseng. Tapi kini menjadi hobi.
"Awal pakai Google Maps banyak informasi yang ngaco, trus coba benarin dikit-dikit kok malah keterusan. Ternyata seru juga," kata Samuel ketika ditemui di tempat yang sama.
Sama halnya dengan Budi, kini tiap hari Samuel selalu memasukan informasi terkait sebuah tempat. Tidak hanya review, ia bahkan menambah tempat-tempat yang belum ada di layanan peta digital besutan Google itu.
Berkat kontribusinya itu, pernah satu hari Budi menerima bonus. Kala itu ia bersama keluarga menginap di sebuah hotel di Bandung. Dia coba upload foto suasana dan menulis sedikit review wacana pengalaman menginap di sana.
Malam-malamnya, kamar Budi diketuk oleh manager hotel. Pihak hotel memperlihatkan Budi untuk pindah ke kamar kelas suit sebagai bentuk apresiasi atas review-nya di Google Maps.
"Padahal niatan saya hanya menulis pengalaman saya tanpa mengharap adanya imbalan," ujar Budi.
Aksi Sosial
Bergabung di Local Guide rupanya tidak sekadar mengembangkan informasi wacana sebuah tempat. Mereka bahkan melaksanakan agresi sosial di dunia nyata. Seperti dilakukan Brian, Admin Indonesia Local Guide.
Diceritakannya, ia bersama Local Guide di Batu membesut sebuah jadwal Air Bicara. Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bersih-bersih sungai di kawasan tersebut.
Ternyata balasan luar biasa, banyak yang ikut serta. Tidak saja Local Guide, sejumlah komunitas dan masyarakat umum berpartisipasi.
"Kegiatan ini juga menerima sambutan positif dari teman-teman dari Local Guide seluruh dunia," ungkap Brian. Sumber detik.com
0 Response to "Cerita Inspiratif Mengembangkan Kebaikan Lewat Google Maps"
Posting Komentar