iklan banner

Virus: Ciri-Ciri, Sejarah Penemuan,Struktur Dan Fungsinya Serta Siklus Dan Fase Replikasinya

Kali ini, kita akan mempelajari virus dan segala seluk beluknya, menyerupai sejarah ditemukannya virus, struktur virus dan fungsinya, serta siklus perkembangbiakan virus.

Virus berasal dari bahasa latin virulae yang artinya ‘menular’.

Virus merupakan substansi aseluler (tubuh tidak berupa sel), lantaran hanya mempunyai kapsid (selubung yang berfungsi sebagai dinding) dan asam nukleat, tetapi tidak mempunyai inti sel, sitoplasma, dan membran sel.

Ukuran virus sangat kecil, sehingga disebut juga mikroba atau mikroorganisme. Di dalam biologi, virus dipelajari lebih mendalam pada cabang ilmu mikrobiologi atau lebih khusus lagi disebut virologi.



A. Asal Mula Penemuan Virus dan Ciri-ciri Virus

Aktivitas insan yang berlebihan dan diiringi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih telah banyak mengakibatkan imbas bagi kehidupan.

Dampak tersebut antara lain ialah timbulnya banyak sekali polusi jawaban kegiatan yang menghasilkan sampah, terlebih lagi jika sampah-sampah tersebut tidak di daur ulang. Akibatnya timbullah problem tersendiri di bidang kesehatan, yaitu banyaknya jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup pada sampah.

Berbagai penyakit juga disebabkan oleh acara virus. Umumnya penyakit jawaban virus ini lebih susah untuk diatasi. Oleh lantaran itu, perhatian insan terhadap virus semakin besar sehabis ditemukannya banyak sekali penyakit yang gila dan belum pernah ditemukan sebelumnya.

 kita akan mempelajari virus dan segala seluk beluknya Virus: Ciri-ciri, Sejarah Penemuan,Struktur dan Fungsinya Serta Siklus dan Fase Replikasinya
Beberapa virus penyebab penyakit


Menurut para jago biologi, virus merupakan substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup (makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda mati lantaran virus lebih secara umum dikuasai mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup.

Virus berbentuk menyerupai molekul atau partikel yang disebut virion. Tetapi virus juga mengatakan ciri-ciri makhluk hidup lantaran virus mempunyai materi genetik berupa asam nukleat yang terdiri dari dari ADN (Asam Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta sanggup melaksanakan perkembangbiakan yang dinamakan replikasi.

Sejarah inovasi virus dimulai tahun 1883 oleh ilmuwan Jerman yang berjulukan Adolf Meyer. Ia melaksanakan penelitian pada tumbuhan tembakau. Pada suatu ketika ia menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan, yang ternyata sehabis diamati, terdapat cairan atau lendir. Daun yang mengalami hal demikian menderita penyakit mosaik.

Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini mengakibatkan pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan daunnya berwarna belang-belang.

Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau tersebut sanggup menular. Hal ini dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah tertulari penyakit mosaik ke tanaman
tembakau yang masih normal (segar). Setelah diamati ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau kekuningkuningan (berbintik-bintik kuning).

Setelah dilakukan penelitian, penyebab penyakit tersebut ialah mikroba yang kecil sekali dan hanya sanggup dilihat dengan memakai mikroskop elektron.


Penelitian serupa dengan yang dilakukan oleh Meyer tersebut dilakukan kembali oleh Dmitri Ivanovsky. Ia berhasil menemukan filter (alat penyaring) bakteri. Di dalam penelitiannya, Ivanovsky mengoleskan hasil saringan (dari daun tembakau yang telah terkena penyakit mosaik) pada daun tumbuhan yang sehat. Hasilnya tumbuhan yang sehat tersebut kesannya tertular.


Ivanovsky menyimpulkan bahwa mikroba penyebab penyakit tersebut ialah mikroba yang bersifat patogen (penyebab penyakit) yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada bakteri, lantaran mikroba tersebut sanggup lolos dari saringan atau filter untuk menyaring bakteri.

Selanjutnya, pada tahun tahun 1897, M. Beijerinck, spesialis mikrobiologi berkebangsaan Belanda, menemukan fakta bahwa mikro organisme yang menyerang tembakau tersebut

sanggup melaksanakan reproduksi dan tidak sanggup dibiakkan pada medium untuk bakteri.

Fakta lainnya adalah
apabila mikroorganisme tersebut dimasukkan ke dalam alkohol, ia tidak mati. 
Tetapi pada waktu itu M. Beijerinck belum berhasil menemukan struktur dan spesies mikroorganisme tersebut.

Menyusul inovasi Beijerinck, ilmuwan Amerika, Wendell M. Stanlye, pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan makhluk hidup yang menyerang tumbuhan tambakau. Hasil penelitian tersebut menjawab pertanyaan perihal makhluk apa yang mengakibatkan penyakit tersebut.
Makhluk hidup tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau Virus Mosaik Tembakau.
 Sampai ketika ini penelitian- penelitian perihal virus dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus terus dilakukan dan semakin berkembang.

B. Ciri-Ciri Virus

Ciri-ciri virus mencakup ukuran, bentuk, struktur dan fungsi, cara hidup, serta cara reproduksinya.

a. Ukuran virus

Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang berukuran 25 nm dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran 100 nm contohnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophage
atau phage), yaitu virus yang menyerang basil Escherichia c0l1.

Sedangkan virus yang berukuran lebih kurang 300 nm contohnya ialah TMV (Tobacco Mosaic Virus).

b. Bentuk tubuh

Bentuk badan virus sangat bervariasi. Virus yang berbentuk bulat contohnya ialah virus influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab AIDS. Virus juga ada yang berbentuk oval, menyerupai virus rabies (Rabiez virus).

Bentuk batang dijumpai pada TMV, bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk menyerupai aksara T dijumpai pada Bakteriofag. Sedangkan bentuk polihedral contohnya ialah pada Adenovirus (penyebab penyakit demam).

c. Struktur dan fungsi

Tubuh virus bukan merupakan sel (aseluler), tidak mempunyai inti sel, sitoplasma, dan membran sel, tetapi hanya mempunyai kapsid sebagai pelindung luar. Virus berupa partikel (molekul) yang disebut virion. Tubuh virus yang berupa kristal atau partikel ini lebih mengatakan ciri mineral daripada ciri kehidupan. Oleh lantaran itu ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.

Struktur badan virus yang kita gunakan sebagai pola dalam pembahasan ini ialah struktur badan Bakteriofag (virus T).

 kita akan mempelajari virus dan segala seluk beluknya Virus: Ciri-ciri, Sejarah Penemuan,Struktur dan Fungsinya Serta Siklus dan Fase Replikasinya
Virus yang menempel di badan bakteri

Perhatikanlah. Bagian kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein yang disebut kapsid. Kapsid mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, dan juga berfungsi sebagai pelindung kepingan dalam badan virus. Bagian di luar kapsid terdapat selubung yang tersusun dari
lipida dan karbohidrat.


Di dalam badan virus (isi badan virus) terdapat materi genetik sederhana yang terdiri dari senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau ARN. Bentuk ADN dan ARN tergantung pada spesifi kasi virus.

Setiap jenis virus hanya mempunyai 1 macam molekul materi genetik, yaitu ADN saja atau ARN saja. Materi genetik tersebut sanggup berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai tunggal, dengan bentuk memanjang, lurus, atau melingkar.

Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam, ada yang bulat, oval, batang, polihedral, atau menyerupai aksara T. Pada beberapa virus, contohnya virus flu dan herpes, di luar kapsid masih terdapat struktur embel-embel yang berupa kapsul pembungkus atau amplop.

Kapsul pembungkus ini berfungsi membantu virus untuk menyerang (menginfeksi) badan inang atau hospes, sehingga badan inang tersebut menderita suatu penyakit.

d. Cara hidup

Virus hidup sebagai benalu obligat (parasit sejati). Tempat hidupnya di dalam jaringan badan organisme lain (tubuh manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan). Jadi, virus hanya sanggup hidup secara benalu pada sel organisme lain.

e. Cara berkembang biak

Virus hanya sanggup berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena sanggup melaksanakan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup (organisme).

Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan organisme lain sebagai inang atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus ialah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut repli kasi (penggandaan diri badan virus). Proses replikasi virus sejak menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus yang gres melibatkan siklus litik dan siklus
lisogenik.
 kita akan mempelajari virus dan segala seluk beluknya Virus: Ciri-ciri, Sejarah Penemuan,Struktur dan Fungsinya Serta Siklus dan Fase Replikasinya
Siklus perkembangbiakan virus

Perhatikan Gambar .
Siklus litik ialah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang sehabis terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan ialah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang basil Escherichia c0l1 (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).

Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.

1). Fase Adsorbsi

Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau menempel pada kepingan tertentu dari dinding sel bakter yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut tempat reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang basil E. c0l1, mempunyai lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.

2). Fase penetrasi sel inang

Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel basil E. c0l1 yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk jalan masuk dari badan virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui jalan masuk ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma basil dan bercampur
dengannya.

3). Fase eklifase

Pada fase ini, sehabis bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendali ADN
bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.

4). Fase replikasi (fase sintesis: penyusunan)

Virus gres pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan memakai ADN basil sebagai materi materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN gres virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap sel basil E. c0l1 yang diserang oleh virus T
sanggup menghasilkan 200-300 virus T yang baru.

5). Fase pemecahan sel inang atau litik

Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel basil akan pecah (litik). Selanjutnya sejumlah virus T yang gres tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel basil E. c0l1 yang baru
(yang lain).


Selain secara litik, reproduksi virus juga sanggup terjadi secara lisogenik. Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak.





Sumber http://sekolah-matematika-sains.blogspot.com

0 Response to "Virus: Ciri-Ciri, Sejarah Penemuan,Struktur Dan Fungsinya Serta Siklus Dan Fase Replikasinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel