iklan banner

Keterbatasan Laporan Keuntungan Rugi Yang Harus Anda Perhatikan

Laporan keuntungan rugi ternyata juga mempunyai keterbatasan yang harus Anda perhatikan Keterbatasan Laporan Laba Rugi Yang Harus Anda PerhatikanLaporan keuntungan rugi ternyata juga mempunyai keterbatasan yang harus Anda perhatikan, kalau Anda tidak ingin perjuangan masuk dalam jurang kerugian. Jangan hingga perjuangan gulung tikar gara-gara luput memperhatikan keterbatasan yang dimiliki sebuah laporan keuntungan rugi. HATI-HATI! Sebab kalau Anda tidak memperhatikan keterbatasan yang akan saya uraikan dalam artikel ini, tidak tidak mungkin perjuangan yang Anda kira mempunyai keuntungan yang ‘bagus’ ternyata bersama-sama sedang mengantarkan Anda ke dalam jurang kebangkrutan.


Laporan keuntungan rugi sudah kita bahas beberapa kali, kalau Anda ingin tahu betapa pentingnya laporan keuntungan rugi, silakan eksklusif KLIK DISINI. Laporan keuntungan rugi menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.


Lewat laporan keuntungan rugi investor sanggup mengetahui besarnya tingkat profitabilitas yang dihasilkan investee. Juga melalui laporan keuntungan rugi, kreditor sanggup mempertimbangkan kelayakan kredit debitur. Ukuran keuntungan menggambarkan kinerja administrasi dalam menghasilkan profit untuk membayar bunga kreditor, dividen investor, dan pajak pemerintah. Informasi keuntungan juga digunakan untuk mengestimasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang, menafsir resiko dalam berinvestasi, dan lain-lain.


Disamping kegunaan laporan keuntungan rugi yang memang ‘powerfull’, pengguna juga harus menyadari beberapa keterbatasan yang ada di dalamnya. Laba higienis sebagai hasil penandingan antara beban dan pendapatan, merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi. Karena itulah kita harus berhati-hati. Berikut ini beberapa keterbatasan dari laporan keuntungan rugi yang harus Anda perhatikan.


3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Yang Harus Anda Perhatikan



  1. Pos-pos yang tidak sanggup diukur secara akurat tidak dilaporkan.

    Praktek yang berlangsung ketika ini melarang legalisasi pos-pos tertentu ketika memilih laba, meskipun pos-pos tersebut cukup mempengaruhi kinerja perusahaan. Sebagai teladan ketika terjadi perubahan nilai sementara (harga pasar), keuntungan dan kerugian yang belum terlaksana dihentikan dicatat dalam laporan keuntungan rugi. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian mengenai realisasi atas perubahan nilai tersebut hingga benar-benar terjual.

    Contoh lain, ketika perusahaan mengalami peningkatan nila (company value) tanggapan legalisasi gambaran merek, perbaikan mutu layanan, perbaikan kualitas produk, ataupun penemuan produk, semua hal tersebut tidak dilaporkan sebagai hasil kinerja perusahaan dalam laporan keuntungan rugi. Hal ini disebabkan lantaran memang belum adanya kerangka kerja yang sanggup digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis-jenis value tersebut.



  1. Laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.

    Seperti telah disebutkan dalam beberapa artikel sebelumnya, salah satu komponen keuntungan yaitu beban. Dan sebuah item akan sanggup diperbandingkan dengan metode akuntansi yang sama, artinya mempunyai keseragaman metode dalam mencatat dan melaporkan item tersebut. Hal ini menjadi salah satu kelemahan akuntansi, yaitu terlalu memanjakan pembuat laporan keuangan dengan menyediakan banyak sekali alternatif metode akuntansi.

    Salah satu teladan yaitu metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan aktiva. Meskipun aktiva sama, namun lantaran adanya perbedaan dalam memakai metode penyusutan, maka sanggup dipastikan besarnya penyusutan berbeda. Perusahaan yang memakai metode penyusutan garis lurus akan menghasilkan keuntungan lebih besar dibanding perusahaan yang memakai metode penyusutan dipercepat.



  1. Laba juga dipengaruhi oleh faktor estimasi (melibatkan pertimbangan subyektif manajemen).

    Dalam praktek, seringkali pihak administrasi harus memakai pertimbangan subyektif untuk memutuskan besarnya estimasi atas suatu insiden akuntansi. Berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, estimasi ini sanggup ditetapkan secara subyektif dan rasional.

    Sebagai teladan yaitu estimasi mengenai besarnya nilai residu dan masa manfaat dari sebuah aktiva tetap. Dalam hal ini, penggunaan estimasi yang berbeda tentu saja juga akan menghasilkan beban penyusutan dan keuntungan yang berbeda.

    Contoh lainnya yaitu penggunaan estimasi dalam pengukuran biaya garansi (product warranty expense) dan beban piutang tak tertagih (bad debts expense).


Ternyata meskipun cara Anda sudah benar, namun laporan keuntungan rugi Anda tetap bisa mengeluarkan input yang berbeda. Dengan memakai metode akuntansi yang berbeda, dan atau estimasi yang subyektif, keuntungan perjuangan Anda bisa berbeda.


Karena itu berhati-hatilah!!! Perhatikan ketiga keterbatasan laporan keuntungan rugi tersebut ketika Anda melihat laporan keuangan perjuangan Anda, atau ketika Anda sebagai calon investor melihat laporan keuangan sebuah perusahaan.


sumber gambar: fxtrod.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com

0 Response to "Keterbatasan Laporan Keuntungan Rugi Yang Harus Anda Perhatikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel