iklan banner

Cara Membeli Saham Bagi Pemula

 Semudah membeli jam tangan di Bukalapak Cara Membeli Saham Bagi PemulaCara membeli saham sangatlah mudah. Semudah membeli jam tangan di Bukalapak. Jaman sudah serba online. Mungkin dulu membeli saham merupakan satu hal yang glamor bagi kita. Seolah saham yakni mainannya orang-orang kaya. “ Kalau kau tidak kaya… Minggir saja!”


Itu dulu! Sekarang tidak lagi! Kini membeli saham bisa dilakukan secara online. Hanya dengan modal Rp 500 ribu Anda sudah bisa membeli saham. Bahkan ahad kemudian sempat ada promo dari salah satu broker, deposit awal untuk membeli saham hanya Rp 150 ribu saja.


Tapi image saham yang langsung masih melekat. Membeli saham bagi rata-rata kita yakni sebuah hal yang “wah!”  Karena itu masuk akal kalau banyak yang tidak tahu cara membeli saham. Banyak inbox masuk ke redaksi Pojok Bisnis, bertanya mengenai cara membeli saham.


Bagaimana langkahnya step by step. Pertama apa yang harus dilakukan? Dimana membelinya? Syarat-syaratnya apa? Bagaimana cara menentukan saham yang baik untuk dibeli? Dan masih banyak lagi pertanyaan pemula mengenai saham.


Langkah Demi Langkah Cara Membeli Saham


Membeli saham ternyata hanya butuh tiga langkah mudah. Berikut ini tiga langkah tersebut:




  1. Pilih Broker




Membeli saham tidak bisa dilakukan sendiri secara langsung. Misalkan Anda ingin membeli saham Indofood, Anda tidak bisa ke Indofood untuk membeli saham secara langsung. Membeli saham harus dilakukan melalui broker.


Jadi biar bisa membeli saham, pertama Anda harus membuka rekening efek di salah satu broker. Bagaimana cara menentukan broker? Pilih broker yang terpercaya, alasannya yakni Anda akan menaruh uang Anda di sana. Yang kedua pilih broker yang mempunyai support yang baik. Support terhadap layanan customer maupun support sistem trading. Lebih lanjut mengenai cara menentukan broker sudah diulas di artikel Pojok Bisnis sebelumnya.


Rekomendasi broker:



Jika sudah menentukan broker, silakan tiba ke kantor cabang di kota Anda. Jika di kota Anda tidak ada kantor sekuritas, coba hubungi kontak yang tertera di website mereka. Biasanya membuka rekening bisa dilakukan dari jarak jauh.


Selanjutnya silakan buka akun di broker yang Anda pilih. Membuka akun di broker ini sama mudahnya dengan membuka rekening tabungan di bank.


Anda hanya perlu mempersiapkan KTP dan NPWP, kalau tidak punya NPWP bisa diganti dengan surat pernyataan yang mengambarkan bahwa Anda tidak mempunyai NPWP.


Pada proses registrasi ini broker akan menyebarkan Anda akun RDN (Rekening Dana Nasabah). Pembukaan rekening RDN di bank yang berafiliasi dengan broker, biasanya Bank Mandiri atau Bank BCA. RDN merupakan daerah menyimpan uang Anda yang nantinya akan dipakai untuk bertransaksi saham. Dana yang ada di RDN hanya sanggup dipakai untuk bertransaksi saham saja.


Dengan adanya RDN, uang Anda aman! Karena disimpan terpisah dari aset milik broker, juga terpisah dari dana nasabah lain. Penarikan dana dari RDN hanya bisa dilakukan ke rekening ‘reguler’ yang sudah Anda daftarkan dalam isian formulir registrasi nasabah sekuritas/broker. Bahkan broker juga tidak bisa mengambil uang Anda yang tersimpan di RDN.


Setelah akun jadi, Anda akan diinformasikan ID dan Rekening Efek, serta Nomor Rekening RDN. Selanjutnya Anda bisa menyetorkan dana sebagai deposit awal ke rekening RDN.


INGAT!!! Transfernya ke rekening RDN yaaa…. Jika ada yang meminta Anda untuk transfer ke rekening lain, Anda patut curiga. Transfer hanya ke RDN atas nama Anda.


Jika Anda sudah melaksanakan transfer sejumlah minimal deposit ke rekening RDN, maka kini Anda sudah siap untuk membeli saham.




  1. Pilih Saham




Langkah selanjutnya dari cara membeli saham, sehabis mempunyai rekening efek, yang menjadi pertanyaan besar selanjutnya adalah: Bagaimana cara menentukan saham untuk dibeli? Gampang! Pilih saham yang harganya bakal naik.


Pertama, pilih saham yang harganya murah.


Perhatikan ilustrasi berikut: Dengan jumlah uang yang sama, yaitu Rp 10 juta. Si A membeli saham yang harganya Rp 100,- per lembar, sehingga dengan Rp 10 juta Si A bisa membeli 1000 lot (100 ribu lembar saham). Sementara Si B membeli saham yang harganya Rp 1000,- per lembar, sehingga Si B bisa membeli 100 lot (10 ribu lembar saham).


Kedua saham sama-sama naik 50 poin, berarti Si A memegang saham Rp 150,- per lembar, dan Si B memegang saham seharga Rp 1050,- per lembar. Berapa uang Si A dan Si B sekarang? Uang Si A menjadi Rp 150,- kali 100 ribu lembar saham, sama dengan Rp 15 juta. Sementara uag Si B menjadi Rp 1050,- kali 10 ribu lembar saham, sama dengan Rp 10.500.000,-


Kedua, lihat laporan keuangan perusahaan tersebut.


Cek keuntungan sehabis dipotong pajak, apakah grafiknya naik setiap kuartal dan setiap tahun? Jika iya, catat saham tersebut dalam list saham incaran.


Parameter keuangan saja yang harus diperhatikan, sanggup Anda cek di artikel cara investasi saham ala Warren Buffet.


Ketiga, Apa tujuan Anda berinvestasi saham?


Apakah Anda berinvestasi saham untuk jangka panjang ( 10 tahun ke atas), jangka menengah (5-10 tahun), atau jangka pendek (dibawah lima tahun). Atau bermain saham dengan cara sclaping atau day trading.


Jika Anda berinvestasi jangka panjang, maka cara investasi ala Warren Buffet tersebut sanggup Anda jadikan pedoman.


Namun kalau Anda berniat untuk investasi jangka menengah atau pendek, maka selain faktor keuangan, Anda juga harus memperhatikan teknikal analisis. Teknikal analisis dibahas secara terpisah, alasannya yakni penjelasannya panjaaaaannnnnggggggggg banget (dan rumit).


Tapi kalau Anda tidak ingin rumit, Anda sanggup langsung ikut kelas berguru trading saham. Rekomendasi daerah berguru saham: Profita Institute. Di situ nanti Anda akan dibimbing oleh coach yang bisa menyederhanakan ‘bahasa saham’. Tidak banyak memakai indikator (karena makin banyak indikator makin menciptakan bingung), dan yang terpenting: PROFITABLE dan TERBUKTI. Soalnya saya pernah ikut kelasnya, dan hingga kini selalu memakai ilmu yang diajarkan di kelas tersebut untuk bertransaksi saham.




  1. Klik Beli




Langkah terakhir, sehabis menentukan saham adalah: Klik Beli/Bid.


Done. Sekarang Anda sudah punya saham dan ikut mempunyai salah satu perusahaan, meskipun dalam porsi yang sangat amat kecil J


Gampang sekali. Tidak rumit. Dan tidak Mahal.


Semoga goresan pena ini sanggup menjawab pertanyaan sobat PoBis mengenai bagaimana cara membeli saham. Salam Cuan!


sumber gambar cara membeli saham: viva.co.id



Sumber https://www.pojokbisnis.com

0 Response to "Cara Membeli Saham Bagi Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel