6 Tren Pemasaran B2b Jitu Yang Dapat Diterapkan Pengusaha Ukm
Ketika seorang pengusaha mengetikan keyword “tren bisnis di internet,” yang akan muncul sebagian besar pembahasan mengenai tren bisnis B2C saja. Padahal banyak perusahaan yang ingin mencoba menjual produk atau jasanya melalui sistem B2B. Gimana tren business to business di kala digital marketing ketika ini? SolusiUKM akan membantu Anda untuk bisa sukses dalam pemasaran B2B.
Hampir semua pengusaha mengetahui kalau B2C ialah proses penjualan atau pemasaran eksklusif ke end user. Sedangkan B2B ialah menjual produk atau jasa ke bisnis lain, sehingga pasarnya cukup sempit sehingga hubungan ke customer menjadi hal yang cukup penting dan prioritas.
Tren bisnis B2B ketika ini lebih fokus pada kecanggihan. Ini yang harus bisa dipelajari dan diterapkan oleh para pengusaha dalam menyebarkan bisnis mereka untuk bisa masuk ke sistem B2B di kala sekarang. Cara yang cukup sulit yang ingin diterapkan oleh perusahaan mana saja.
Seperti yang di kutip dari thebalancesmb.com, dimana kala media online telah berkembang cukup pesat dari fase gres dan eksperimental ke posisi yang kondusif di hampir setiap kegiatan pemasaran bisnis B2B yang dilakukan oleh para pemasar ketika ini.
Sekarang, kita akan melihat beberapa tren utama bisnis B2B yang harus diterapkan oleh para pelaku bisnis, pelaku UKM, maupun pelaku IKM di Indonesia dengan baik untuk bisa sukses memasarkan produknya di pasar B2B yang cukup sempit.
Tren Pemasaran B2B
Ada beberapa perubahan tren pemasaran B2B ketika ini. Tren tersebut bukan tren yang biasa. Siapa pebisnis yang tidak bisa mengikuti tren ini, bersiap menghilang dari pasar. Kita sudah bisa melihat, beberapa retail modern yang hancur alasannya ialah tidak bisa bersaing dengan mengikuti tren. Lalu apa saja tren pemasaran B2B?
Pemasaran Omnichannel
Sudah tahukah Anda apa itu pemasaran omnichannel? Banyak pebisnis yang masih mengalami miss konsepsi terhadap omnichannel dan multichannel. Keduanya hampir-hampir mirip, namun sesungguhnya berbeda.
Omnichannel menitikberatkan pada kepuasan konsumen sebagai tolak ukurnya. Berbeda dengan pemasaran multichannel. Yang mana setiap susukan pemasaran di fokuskan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dengan berbasis data yang sanggup di ukur.
Omnichannel sangat berfokus pada pengalaman pembeli bukan pada media pemasaran yang digunakan. Setiap pembeli bisa mendapat kepuasan yang sama ketika mereka berbelanja dari susukan apapun. Baik itu secara online maupun offline. Sehingga pebisnis mendapat pesan yang sama dan relevan.
Pemasaran omnichannel bukan sekedar membangun aneka macam media pemasaran saja. Melainkan pemasar harus bisa menciptakan pelanggan bisa memegang kendali atas kehendak pembelian mereka terhadap suatu produk atau jasa.
Digitalisasi
Tidak banyak pengusaha yang mau melaksanakan perubahan dari sistem konvensional ke sistem digitalisasi. Padahal zaman sekarang, digitalisasi ialah hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh pengusaha di dunia. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa digitalisasi merupakan sesuatu yang mahal.
Padahal, konsumen ingin semuanya terasa mudah. Baik dari pemesanan produk, pembelian, sampai pengiriman. Bahkan pelanggan bisa menukar produk yang tidak sesuai dengan gampang dan cepat menjadi salah satu experience pelanggan dalam memilih pembelian produk atau jasa pada tren bisnis digital ketika ini.
Konten Adaptif
Tren Pemasaran B2B juga harus menyiapkan konten yang adaptif. Customer B2B ialah customer yang cukup loyal dan jikalau konsumen kecewa, bersiaplah untuk ditinggalkan. Dalam tren pemasaran B2B, diharapkan juga konten-konten adaptif.
Konten adaptif ialah konten-konten yang bisa menawarkan citra mengenai suatu kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya. Konten adaptif di berdiri tidak hanya tampilan yang anggun namun juga harus substantif dan mempunyai kekuatan terhadap pelanggan.
Konten adaptif merupakan konten yang bisa disajikan dalam bentuk apapun. Baik itu pada perangkat laptop, smartphone, ataupun tablet. Konten adaptif tidak hanya berbicara ihwal pengalaman pembeli, melainkan juga membangun hubungan yang baik dengan customer.
Video dan Podcasting
Seorang pakar digital Brian Clark pernah mengatakan, kalau setiap perusahaan harus menjadi perusahaan media selama beberapa tahun ini. Sebab, kehadiran video dan podcasting menjadi salah satu ledakan konten yang menciptakan pernyataan Clark itu benar terjadi ketika ini.
Video merupakan alat pemasaran yang penting bagi para pemasar di kala digital untuk tren pemasaran B2B. Konten video bisa menawarkan bagaimana produk yang kompleks bisa digunakan. Citra visual akan merangsang otak pembeli dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh artikel.
Konten video sangatlah penting dihadirkan dalam pemasaran B2B. Sebab, customer tidak perlu menanyakan hal-hal umum seputar produk atau jasa. Mereka cukup meng-klik video yang ada dengan gampang dari aneka macam perangkat.
Tak luput juga kini ialah musimnya podcasting. Popularitas podcasting ketika ini cukup banyak permintaan. Terbukti banyak pengusaha yang menghabiskan waktu di perjalanan dan di dalam penerbangan dengan mendengarkan podcasting.
Influencer
Tak dipungkiri, influencer menjadi hal penting dalam pemasaran ketika ini. Banyak orang yang mengambil keputusan pembelian sesudah mereka melihat hasil review dari orang-orang yang mempunyai cukup banyak pengikut.
Sebagai pemasar, tren ini dilarang diabaikan begitu saja. Saat ini sudah banyak perusahaan B2B yang memanfaatkan influencer untuk meningkatkan jangkauan customer mereka dan mendapat customer potensial yang sesuai dengan produk dan jasa mereka.
Sekarang, pertanyaannya ialah apakah Anda tahu siapa influencer utama di Pangsa Pasar Anda?
Freelancer
Anda tidak begitu paham dengan tren pemasaran ketika ini? Mulai dari membangun website untuk jualan, menciptakan acara di media sosial, menciptakan konten artikel ataupun video? Tetapi Anda tidak mampu? Jangan takut.
Tak perlu khawatir, cukup banyak freelancer yang bisa Anda andalkan untuk mengisi kekosongan posisi tersebut itu.
Meskipun Anda bisa merekrut pekerja professional untuk menerapkan seluruh susukan pemasaran B2B tentunya itu cukup mahal. Solusinya ialah dengan mempekerjakan pekerja paruh waktu untuk mengisi setiap konten di website dan di toko fisik Anda.
Tentunya hasil selesai dari tren pemasaran B2B di kala digital ini ialah pengalaman customer yang lebih baik. Serta kemampuan pebisnis untuk bisa menargetkan pelanggan ideal mereka. Kedepan, Anda akan fokus pada Augmented Reality dan virtual reality untuk perusahaan B2C maupun B2B, sudahkah siap?
Sumber http://solusiukm.com
0 Response to "6 Tren Pemasaran B2b Jitu Yang Dapat Diterapkan Pengusaha Ukm"
Posting Komentar