Pengertian Bullying Dan Penjelasannya
Korn & Johnson (1983: 203) mental imagery ialah acara menggambarkan suatu hasil tertentu sebelum hasil tersebut dicapai. Dengan visualisasi seseorang seakan-akan menciptakan rancangan gambar secara aneh perihal hasil yang ingin dicapai. Richardson (1969) & Thomas (2003) menjelaskan bahwa mental imagery ialah sebuah proses atau insiden ketika individu mencicipi dengan kasatmata terhadap suatu objek, kejadian, atau bahkan suasana tertentu, padahal objek, kejadian, dan suasana tersebut bahwasanya tidak ada secara inderawi pada ketika terjadinya proses penggambaran mental berlangsung.
Kemudian Shepard (1978: 125-137) mengemukakan mental imagery merupakan kemampuan insan untuk menggambarkan kesan dalam pikiran sesudah stimuli original pada pandangan keluar. Sedangkan menurut Thomas (2010) mental imagery, secara literal sering dirujukkan sama ibarat visualisasi, melihat dengan mata bayangan, mendengar sesuatu di dalam kepala, mengimajinasikan perasaan, dan sebagainya.
Sehingga, sanggup disimpulkan bahwa pembayangan mental (mental imagery) didefinisikan sebagai suatu representasi mental mengenai objek atau insiden yang tidak eksis pada ketika terjadinya proses pembayangan.
Komponen-komponen Mental Imagery
Terdapat tiga komponen terhadap mental imagery berdasarkan Finke (1989: 47) komponen-komponen tersebut ialah:
1. Stimulus, merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu, ibarat kejadian, peristiwa, atau sebuah objek biasa.
2. Panca indera, organ-organ badan yang dikhususkan untuk mendapatkan jenis rangsangan tertentu via serabut saraf menuju otak sehingga perasaan atau sensasi yang diterima sanggup ditafsirkan.
3. Memory, sebagai sebuah proses pengkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali informasi (retrieval) atau masa kemudian oleh mental manusia. Encoding ialah proteksi inisial dan pendaftaran terhadap informasi. Storage ialah penyimpanan informasi yang telah dikodekan tadi, sedangkan retrieve ialah proses dalam penggunaan informasi yang telah tersimpan (stored information).
Proses Terjadinya Mental Imagery
Guna memahami pengalaman yang terjadi dalam keseharian, individu membentuk representasi mental terkait dengan pengalamannya. Proses terjadinya representasi mental atau mental imagery ialah merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan stimuli, panca indera dan memori. Mata dan indera pendengaran yang mendapatkan informasi dari stimuli dikirimkan ke korteks visual dan korteks auditorik secara berturut-turut (Solso dkk, 2008: 182). Kemudian di kirimkan lagi untuk di proses secara mendalam terhadap informasi yang diterima ke area frontal di otak untuk menemukan apakah suatu kata mendeskripsikan benda hidup atau benda mati. Selanjutnya seiring pemrosesan informasi berlangsung, informasi-informasi yang sudah berhasil dipahami maknanya kemudian akan masuk atau tersimpan didalam short term memory (STM) sebagai daerah penyimpanan transitorik atau sementara (Solso, 2008: 181).
Ketika seseorang merasa informasi yang telah diterimanya tersebut merupakan pengalaman yang menyenangkan ataupun yang bersifat traumatik alasannya ialah gampang diingat dibandingkan pengalaman yang lain, maka informasi yang tersimpan di dalam STM akan di rehearsed (diulang-ulang) untuk kemudian di simpan kedalam long term memory (LTM). LTM juga berfungsi sebagai kemampuan insan untuk memahami masa kemudian dan menggunakanan informasi tersebut untuk mengolah “masa kini” atau menghubungkan pengalaman dimasa kemudian dengan pengalaman sekarang. Teknik mnemonic ialah suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan kembali informasi dalam memori (Solso, 2008: 226). Dari proses inilah insan sanggup membayangkan atau menggambarkan ulang kembali dan menampilkan kembali suatu informasi maupun insiden di masa kemudian dalam ingatan memori serta menghubungkannya dengan insiden di masa kini ataupun masa depan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari mental imagery itu sendiri, yaitu suatu representasi mental mengenai objek atau insiden yang tidak eksis pada ketika terjadinya proses pembayangan (Solso, 2008: 297).
0 Response to "Pengertian Bullying Dan Penjelasannya"
Posting Komentar