iklan banner

Makalah Sikap Insan Dalam Kepemimpinan Organisasi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah membuktikan kebenaran anggapan bahwa insan tidak bisa lepas dari kehidupan organisasi, mulai dari keluarga, rukun tetangga (RT), rukun warga (RW) dan seterusnya. Terlepas dari masyarakat kita memasuki pekerjaan, sehingga sekali lagi kita hidup dalam ikatan sebuah organisasi. Dimanapun dan kapanpun kita sebagai insan tidak punya pilihan lain harus berusaha menjadi subjek atau objek organisasi. Hal ini berarti secara tidak eksklusif kita diwajibkan mengetahui minimal sedikit wacana beberapa aspek penting dalam berorganisasi .
Selanjutnya dalam kehidupan berorganisasi itu, seseorang tidak sanggup menghindar untuk melibatkan diri dengan insan lainnya oleh lantaran itu insan memerlukan nilai dan pola pemikiran yang gres untuk menyesuaikan dengan insan lainnya supaya sanggup berinteraksi sesuai apa yang diharapkan setiap individu. Dalam kehidupan lingkungan kelompok atau organisasi baik  yang kecil maupun yang besar perbedaan niscaya sanggup terjadi untuk memenuhi, mengerti,  mengikuti serta melakukan hukum –aturan dan tujuan organisasi. Perbedaan ini disebabkan lantaran kurangnya pengetahuan wacana organisasi dan cara berperilaku dalam organisasi.
Kepemimpinan dan sikap merupakan salah satu faktor yang harus ada dalam kepengurusan organisasi lantaran kepemimpinan dan sikap merupakan duduk kasus sentral dalam kepengurusan organisasi.  Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati hidupnya organisasi. Senang tidaknya seseorang bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan dan sikap yang diterapkan di dalam organisasi yang bersangkutan. Perilaku pemimpin merupakan modal terbesar bagi sebuah kepemimpinan, lantaran walaupun  pemimpin mempunyai pemikiran yang cerdas daya fikir yang kreatif dan berkemampuan di atas rata-rata tetapi tidak mempunyai sikap yang baik dan bertanggung jawab kemampuan itu tidak akan mempunyai kegunaan dan besar lengan berkuasa nyata bagi kemajuan dan tumbuh kembangnya organisasi.
Manusia pada ketika ini kebanyakan kurang peduli akan keikutsertaan  dalam kepemimpinan dan kepengurusan organisasi. Ini terbukti dengan kurangnya partisipasi dan pengetahuan seseorang  dalam sebuah forum organisasi di dalam maupun di luar  lingkungan  tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan kiprah dan sikap yang sebaiknya harus dilakukan oleh setiap individu  dengan apa yang terjadi pada ketika ini mengenai berperilaku dalam organisasi. Banyaknya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sebuah organisasi berawal dari duduk kasus individu yang kurang bertanggung jawab dan aspiratif terhadap keadaan yang semestinya sanggup diatasi.
Oleh lantaran itu penulis termotivasi untuk mengungkapkan hal-hal yang harus dilakukan dan dikembangkan oleh manusia  dalam kepemimpinan, kepengurusan dan sikap dalam organisasi serta peranan insan itu sendiri supaya organisasi yang dipimpinnya itu sanggup mencapai tujuan yang diharapkan.
B.    

 
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diungkapkan di atas maka penulis sanggup menyimpulkan rumusan duduk kasus diantaranya sebagai berikut :
1.      apa yang dimaksud dengan organisasi ?
2.      bagaimana sikap insan dalam kepemimpinan dalam organisasi ?
C.     Tujuan makalah
Dalam penulisan karya tulis ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.      untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan organisasi;
2.      untuk menjelaskan apa fungsi dari organisasi;
3.      untuk membantu  bagaimana cara bersikap dan beerperilaku yang baik dalam kehidupan berorganisasi.



D.    Kegunaan Makalah
Dengan tujuan yang telah ditetapkan di atas, risikonya diharapkan mempunyai kegunaan bagi banyak sekali pihak , diantaranya :
1.      untuk menambah pengetahuan insan  dalam bidang ilmu kepemimpinan, meningkatkan wawasan insan  dan pengalaman insan  tentang keorganisasian dan cara penerapan kepemimimpinan serta kepengurusan dalam organisasi;
2.      sebagai materi masukan atau gosip mengenai peranan insan  dalam kepemimpinan dan kepengurusan dalam organisasi serta dampak dari acara keorganisasian.
E.     Prosedur Makalah
Adapun mekanisme yang penulis gunakan dalam menyusun karya tulis mahasiswa ini yaitu  library and internet research  yaitu dengan cara pengumpulan data dengan membaca dan memahami dari pengalaman penulis,perpustakaan dan internet.

Baca Juga




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kajian Teoretis

1.      Pengertian Manusia

Manusia yakni makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling tepat dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena insan mempunyai nalar dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa menentukan perbuatan mana yang baik (positif)  atau buruk  (negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian insan secara umum yakni insan sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi insan perlu proteksi dari orang lain. Maka lantaran itu insan yakni makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. 
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling tepat dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu insan bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, insan meyakini bahwa ia mempunyai keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh lantaran itu, sudah menjadi fitrah insan kalau insan mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
2.      Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan ( leadership ) berbeda dengan pemimpin ( leader ). Kepemimpinan yakni kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang atau kelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan.
Kepemimpinan berdasarkan Stogdiil kepemimpinan mempunyai beberapa dimensi, pertama kepemimpinan yakni kepribadian yang tercermin dalam sifat dan tabiat yang unggul sehingga keunggulan itu menyebabkan imbas terhadap pihak lain, kedua kepemimpinan terjadi sebagai hasil interaksi dalam kiprah yang berbeda.
Kita sanggup memandang kepemimpinan sebagai sifat, kualitas kepribadian dan kemampuan tertentu yang di miliki seseorang itu memungkinkan ia sanggup berhasil mempengaruhi anggota-anggotanya. Karena kemampuan mempengaruhi daripada pemimpin itu maka mereka dengan  penuh kerelaan mendapatkan tanggung jawab dan ulet ambil cuilan secara aktif pada setiap acara kelompok di mana ia bekerja/berada di dalamnya. Pengaruh pemimpin itu pada pihak lain sanggup memperkembangkan hubungan kemanusiaan yang lebih baik, sanggup mempengaruhi pertumbuhan sikap-sikap yang nyata daripada individu-individu yang di pimpinnya dan yang paling penting yakni imbas kepemimpinan sangat menentukan bagaimana kualitas acara kerjasama dalam grup itu.
3.      Pengertian Organisasi
Untuk memperlihatkan citra yang lebih umum, di bawah ini akan di kemukakan beberapa pengertian organisasi yang lazim dipakai dalam kepustakaan administrasi, managemen dan organisasi.
Dr. Sondang P siagian mengemukakan bahwa organisasi yakni : “setiap bentuk komplotan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/sekelompok orang yang di sebut bawahan “.
Selanjutnya Prof . Dr. Prajudi atmosudirjo mengemukakan bahwa organisasi yakni struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama mencapai suatu tujuan tertentu.
  1. Pembahasan
Berdasarkan hasil dari tinjauan pustaka yang penulis dapatkan bahwa peranan manusia dalam kepemimpinan organisasi itu sangatlah penting dalam kepengurusan sebuah organisasi. Karena tanpa turut campur dan peranan manusia itu sendiri dalam organisasi tidak akan berjalan dan tidak akan berkembang maju mirip apa yang diinginkan.
Tidak ada organisasi yang tidak mempunyai pemimpin, maka sanggup diibaratkan bahwa kelompok tanpa pemimpin mirip badan tanpa kepala, kapal pesiar tanpa nahkoda, kereta tanpa masinis, gampang menjadi panik, kacau, anarki dan tanpa terkendali. Contohnya : dalam sebuah organisasi yang ada di (RT), organisasi ini tidak akan berjalan tanpa ada seorang pemimpin atau ketua yang memimpin tentu saja beserta jajarannya. Namun tidak semua manusia sanggup menjadi seorang pemimpin yang pantas memimpin dan bisa mengayomi mahasiswanya, maka hal tersebut menjadi suatu duduk kasus dalam hal kepengurusan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Oleh lantaran itu penulis memaparkan cara pemecahan duduk kasus itu dengan cara yaitu kita harus tahu wacana organisasi, cara-cara berorganisasi maka dari sanalah akan muncul sifat kepemimpinan seseorang dalam diri kita tanpa kita sadari. Contoh : dengan ikut dalam acara dasar mirip KARANG TARUNA (di lingkungan masyarakat). Kemudian referensi yang baru-baru ini dalam kegiata Relawan Bencana Alam , disitulah jiwa kepemimpinan dalam diri kita akan muncul. seorang pemimpin sebelum mengurus kepemimpinan organisasinya ia terlebih dahulu harus bisa mengurus dirinya sendiri dan bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Maka secara otomatis ia akan bisa bertanggung jawab dalam memanege organisasinya.
Disamping itu organisasi sanggup pula didefinisikan sebagai suatu himpunan interaksi insan yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama.
a.       Syarat –syarat dan cara memimpin dalam sebuah organisasi
1)      Syarat memimpin
Keahlian seorang pemimpin ataupun seorang pengawas merupakan persyaratan utama, lantaran dalam ilmu manajemen, kita sanggup menempatkan orang-orang tersebut sesuai dengan keahliannya. Sehingga mereka bekerja pada bidangnya dan mereka merasa bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaannya. Karena apabila berdasarkan atas keluarga ataupun politik tanpa adanya keahlian maupun kemauan yang keras akan menyebabkan ketidakmampuan. Dan pengangkatan seorang pemimpin harus melalui mekanisme pemilihan sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan diantaranya mempunyai energi fisik dan ketegapan tubuh, memperhatikan tujuan dan pemberian petunjuk, semangat bergelora sehingga setiap anggota merasa di perhatikan kejujuran yang merupakan modal utama keahlian teknik, ketegasan itu mengambarkan kewibawaan, kecerdasan guna menuntaskan segala hambatan, keahlian mengajar sanggup memperlihatkan training kepada anggotanya dengan baik.
Syarat-syarat di atas sangat diharapkan supaya pemimpin mempunyai intelegensi yang tinggi, bisa bergaul dan mendengar bawahannya, mempunyai harapan yang kuat untuk berprestasi dan berhasil, mempunyai banyak perhatian dan bisa bermasyarakat, bersikap nyata dan jujur kepada bawahan.
2)       Cara Memimpin
a)      Seseorang pemimpin yang baik akan menghentikan acara yang tidak seluruhnya esensial atau yang telah menjadi usang. Misalnya suatu organisasi mulai mengalami suatu kemunduran dan pimpinan yang baik akan selalu siap meninggalkan organisasi itu sebelum organisasinya mulai jatuh tetapi bila muncul suatu yang gres ia selalu yang berada di garis depan.
b)      Gunakan pandangan yang menyeluruh bila seorang pemimpin di angkat menjadi direktur tertinggi, maka ia harus berguru untuk memakai pandangan yang menyeluruh. Ia dihentikan terpaku pada posisi yang pernah ia kelola sebelumnya, lantaran hal ini hanya menghambat kerja kepala organisasi tersebut yang seharusnya bisa bekerja lebih baik bila ia dibiarkan sendiri. Seorang pemimpin harus bersikap luwes dan berguru mengubah pikirannya sehingga ia selalu siaga dan tanggap akan perkembangan baru.
c)      Anggaran yang ketat dan anggota yang minimum baik sekali bila pemimpin di berikan anggaran yang ketat dan jumlah anggota yang minimum, mereka akan berusaha mati-matian untuk memulai tetapi mereka akan berguru untuk menyederhanakan dan kemudian mereka  menjalankan jadwal organisasinya jauh lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
d)     Berani menyampaikan “tidak” terhadap kondisi yang salah, keberanian menyampaikan “tidak” memang merupakan salah satu tugasnya yang paling sulit lantaran ia berada di bawah  tekanan yang besar sekali. Semua orang, teman-temannya, kerabatnya, orang-orang di posisi atas akan selalu menginginkan sesuatu darinya. Ia harus melatih semua kendali dirinya untuk menolak undangan semacam itu.
b.      Fungsi kepemimpinan
Merupakan suatu faktor bahwa dalam acara berorganisasi
pemimpin cenderung menempati peranan sentral yang menentukan pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi seorang pemimpin berdasarkan karyadi yakni sebagai berikut :
1)      Fungsi perencana
Fungsi perencana bagi seorang pemimpin merupakan hal penting, mengingat pemimpin selalu di hadapkan pada banyak sekali pekerjaan dan tindakan, sementara tindakan tersebut seringkali berubah seiring situasi dan kondisi yang berkembang. Untuk kelanjutan dari tindakan itu pemimpin harus menciptakan planning yang berkelanjutan baik bagi organisasi maupun bagi pertanggungjawaban atas upaya pencapaian tujuan.
2)      Fungsi mengambil keputusan
Fungsi mengambil keputusan dari seorang pemimpin diharapkan supaya organisasi tidak mengalami permasalahan yang tertunda-tunda sebagai akibat tertundanya pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin di dalam organisasi.
a.  Hakikat Organisasi
Organisasi yakni suatu kesatuan sosial ( pengelompokan insan ) yang dibuat dan dibuat kembali dengan sengaja untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi suatu organisasi mempunyai tiga cara yaitu :
a)      danya pembagian kiprah kekuasaan dan tanggung jawab dalam berkomunikasi, yaitu ditentukan dengan sengaja untuk merealisasikan tujuan-tujuan tertentu;
b)      adanya beberapa pusat kekuasaan yang mengendalikan dan mengarahkan semua acara untuk mencapai tujuan organisasi;
c)      penggunaan orang-orang dilakukan atas dasar pertimbangannya daya guna dalam mencapai tujuan.
Selanjutnya permasalahan utama yang dihadapi organisasi modern yakni bagaimana menyusun pengelompokan orang-orang serasional mungkin mengurangi dampak yang tidak dikehendaki sekecil mungkin dan mengestimasi kepuasan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Sejalan dengan pengertian di atas hersey dan blanehard menjelaskan bahwa organisasi intinya merupakan sistem sosial.
b.      Aspek-aspek organisasi
Dalam organisasi yang baik tidak seorangpun yang tidak sanggup digantikan orang dengan kualifikasi terbaik dipindahkan tidak peduli betapa ia dibutuhkan di daerah lain. Tidak ada yang ambruk dan pekerjaan terus berjalan dengan baik kalau bukan malah lebih baik dari sebelumnya.
Eksekutif yang baik tidak peduli betapa besar bayarannya hanya menghabiskan lebih sedikit biaya ketimbang direktur yang jelek lantaran sebagian besar direktur menangani duduk kasus yang melibatkan uang dalam jangka yang jauh lebih besar dalam honor mereka
c.       Perilaku Organisasi
Sebagai suatu bidang studi, sikap organisasi meliputi semua aspek yang berafiliasi dengan tindakan insan yang tergabung dalam suatu organisasi atau kelompok kerjasama, yaitu aspek imbas organisasi terhadap insan dan juga sebaliknya : imbas insan itu sendiri terhadap organisasi. Namun demikian, pembahasan akan lebih banyak ditentukan pada bagaimana sikap insan akan mempengaruhi efisiensi dan efektifitas suatu organisasi.
Secara sederhana, dalam mempelajari sikap organisasi tercakup beberapa unsur utama, yaitu :
1)      Aspek psikologis yaitu tindakan insan itu sendiri sebagai hasil sudi psikologi;
2)      Adanya cuilan lain yang diakui cukup relevan bagi perjuangan mempelajari tindakan insan dalam organisasi. Uang contohnya merupakan salah satu faktor pertimbangan mengapa seseorang memasuki suatu organisasi. Oleh lantaran itu ilmu ekonomi perlu juga mendapatkan perhatian. Psikologis, sebagai referensi lain, penting lantaran sikap ( attitude ) akan mempengaruhi prestasi orang yang bersangkutan;
3)      Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin, mengakui bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana organisasi diatur dan siapa yang mengawasi mereka. Oleh lantaran itu struktur organisasi memegang peranan penting dalam membahas sikap organisasi;
4)      Walaupun disadari aakan adanya keunikan masing-masing individu, sikap organisasi lebih banyak menekankan pada tuntutan manager bagi tercapainya tujuan organisasi secara keseleruhan. Dengan demikian, selalu diusahakan supaya perjuangan masing-masing individu selaras dengan tujuan organisasi.
        Dari uraian tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pertama,  perilaku organisasi yakni suatu bidang yang interdisipliner dan yang memanfaatkan hasil dari cabang ilmu lain. kedua. walaupun menerima sumbangan dari ilmu lain bidang ilmu ini tetap sanggup bangun sendiri, lantaran pusat perhatiannya pada sikap insan dalam berorganisasi. Ketiga. perilaku organisasi memperlihatkan arah dan petunjuk bagi pencapaian tujuan organisasi dengan lebih baik. Hal ini berbeda dengan psikologi dan sosiologi yang hanya memberi proteksi untuk sanggup mengerti dan menguraikan tindakan seseorang atau kelompok, sedangkan sikap organisasi bersifat penerapan. Atau dengan perkataan lain sikap organisasi berafiliasi dengan pemanfaatan pengetahuan bagi pencapaian tujuan organisasi sebagaimana yang diharapkan.
Manusia itu sendiri dalam memandang sikap insan dalam suatu organisasi sanggup saja berbeda. Ahli ilmu sikap misalnya, cenderung berbeda pendapatnya dengan para manager.
Hart fan scott menyampaikan bahwa : “the rules of organizational behavior are rooted in some a priori assumption about innate human nature”. Mengikuti pendapat ini, maka para mahir ilmu sikap biasanya mempunyai pra anggapan sendiri mengenai sikap insan dalam suatu kelompok atau organisasi.







BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
peranan manusia dalam kepemimpinan dan prilaku organisasi itu sangatlah penting untuk kemajuan serta berkembang majunya sebuah organisasi.
Untuk terciptanya seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang bakir dan bijak dan bisa menjadi tauladan dalam memimpin diperlukan beberapa aspek yang mendukung diantaranya :
1.      Seorang manusia/pemimpin harus mampu  memanage anggaran pengeluara sebuh organisasi supaya  terciptanya penghematan  budget  sebuah organisasi;
2.    Mampu bersikap tegas dalam pengambilan keputusan setiap duduk kasus supaya terciptanya keadilan dalam kepengurusan organisasi;
3.    Memiliki planning ke arah masa depan dan berfikir secara continue supaya terjaganya konsistensi sebuah organisasi;
4.    Memiliki konsep perencanaan acara pengorganisasian.
Oleh lantaran itu peranan mahasiswa sangatlah secara umum dikuasai dalam kemajuan sebuah organisasi demi terwujudnya sebuh kemajuan organisasi yang modern dan mengikuti arus perkembangan zaman.

B.     Saran
a.    Semua anggota  seharusnya aktif dalam sebuah pengelolaan organisasi demi tercapainya tujuan organisasi yang baik;
b.    seorang pemimpin harus bisa memakai wewenang dan menciptakan keputusan-keputusan;
c.    semua anggota yang terlibat dalam organisasi harus menjaga nama baik sebuah organisasi dengan berprilaku yang berjiwa kepemimpinan;
d.   seorang pemimpin harus pintar membagi waktu dan focus ke masa depan.














DAFTAR PUSTAKA


Ramadha, Wahyu Puspita. (2009). Gaya Hidup Pada Mahasiswa Penderita            Hipertensi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah : Surakarta
Walter R, Nord. (1972). Concept And Controversy In Organizational Behavior      pacific palisades California : good year
Fred Massarik and Bruce E. Krueger, Trought the labyrinth An Approach to reading in behaviorscience : California management review,1983
 Smith, bryan. (1986)  modern organizational. [online].



Sumber http://maulanaeo14.blogspot.com

Related Posts

0 Response to "Makalah Sikap Insan Dalam Kepemimpinan Organisasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel