Unsur Kebahasaan Teks Ulasan Sang Pemimpi
Unsur Kebahasaan Teks Ulasan Sang Pemimpi
Teks ulasan ialah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai. Struktur Generik teks ulasan antara lain ialah sebagai berikut : Gambaran umum, Evaluasi, Interpretasi, dan Simpulan. Salah satu teladan teks ulasan diantaranya ialah teks ulasan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Laskar Pelangi ialah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita wacana kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Teks ulasan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu, antara lain, memakai kata sifat sikap, metafora, merujuk pada partisipan tertentu, dan kalimat-kalimatnya cenderung panjang (menggunakan kalimat kompleks). Berikut ini struktur teks ulasan Laskar Pelangi.
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Sang Pemimpi ialah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kisah kehidupannya di Pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada tiga cukup umur Sekolah Menengan Atas yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Prancis menjelajah Eropa hingga ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron ialah para pemimpi-pemimpi itu. |
Tafsiran | Pada pecahan pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron ialah tiga cukup umur yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala Sekolah Menengan Atas Bukan Main itu. Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang berjulukan Pak Balia. Ia ialah cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memperlihatkan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron. “Jelajahi kemegahan Eropa hingga ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya hingga ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne. Ikuti jeja-kjejak Satre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang mencar ilmu science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban…”, itulah kata-kata yang sering diucapkan Pak Balia. Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah menyerupai bangun sendiri. Andrea hanya menciptakan cerpen-cerpen dalam satu buku. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, buku ini mempunyai kekerabatan yang sangat erat, menyerupai mozaik-mozaik dalam kehidupan. |
Evaluasi | Novel yang disajikan dengan bahasa yang bagus ini bisa menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut mencicipi kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, buku ini mempunyai lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan niscaya akan menciptakan pembaca tertawa. Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata mempunyai langsung yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan mempunyai wawasan yang sangat luas. Meskipun disebut sebagai buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, di buku ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi. Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan yang Ikal biayai ketika di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam buku ini, padahal di Novel sebelumnya telah diceritakan dengan jelas. |
Rangkuman | Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang sangat diharapkan oleh cukup umur negeri ini. Buku ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi pada bawah umur yang patah semangat biar sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan wacana ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja keras. |
1. Kata Sifat Sikap dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata sifat perilaku adalah kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan pelaku dalam penampilan fisik atau kepribadiannya. Untuk memahami unsur kebahasaan “kata sifat sikap” yang ada di dalam teks tersebut, sanggup diklasifikasi kata-kata itu, kemudian cari maknanya di dalam kamus.
Kata Sifat Sikap | Makna |
Lembut | Lunak dan halus (tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah (mudah dilentuk): |
Nakal | Suka berbuat kurang baik (tidak menurut, mengganggu, dsb, terutama bagi anak-anak): |
Antagonis | Orang yg suka menentang (melawan dsb) |
Eksotis | Memiliki daya tarik khas karen belum banyak dikenal umum |
Pemimpi | Orang yang suka bermimpi meskipun tidak tidur |
Cantik | Indah dalam bentuk dan buatannya: |
Benci | Sangat tidak suka |
Bahagia | Keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dara segala yang menyusahkan) |
Cerdas | Sempurna perkembangan nalar budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb); tajam pikiran: |
Miskin | Tidak berharta; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah) |
2. Kata Benda dan Kata Kerja dalam Teks Ulasan Sang Pemimpi
Kata benda ialah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata menyerupai guru, kucing, meja, dan kebangsaan ialah kata benda. Ciri yang lain ialah kata benda tidak sanggup diingkarkan dengan kata tidak. Kata guru, kucing, meja, dan kebangsaan, tidak bisa dikatakan dengan tidak guru, tidak kucing, tidak meja, dan tidak kebangsaan.
Kata Benda | Makna |
Novel | Karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian dongeng kehidupan seseorang dng orang di sekelilingnya dng menonjolkan tabiat dan sifat setiap pelaku; |
Kemiskinan | Hal miskin; keadaan miskin |
Sekolah | Bangunan atau forum untuk mencar ilmu dan mengajar serta daerah mendapatkan dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) |
Tokoh | Rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis |
Kepala Sekolah | Orang (guru) yang memimpin suatu sekolah; guru kepala; |
Guru | Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar |
Kisah | Cerita wacana insiden (riwayat dsb) dalam kehidupan seseorang dsb; insiden (riwayat dsb); |
Buku | Lembar kertas yang berjilid, berisi goresan pena atau kosong; kitab; |
Mozaik | Seni dekorasi bidang dengan kepingan materi keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat; |
Kebahagiaan | Keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dara segala yang menyusahkan) |
Kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Pada umumnya kata kerja tidak sanggup bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan. Dengan demikian, tidak ada kata sangat pergi, agak belajar.
Kata Kerja | Makna |
Bermimpi | Melihat (mengalami) sesuatu dalam mimpi |
Melanjutkan | Meneruskan (tentang perkataan, perundingan, cerita, dsb); menyambung |
Menjelajah | Bepergian ke mana-mana untuk menyidik dsb |
Menceritakan | Menuturkan dongeng (kepada) |
Memberikan | Menyerahkan sesuatu kepada |
Membuat | Menciptakan (menjadikan, menghasilkan) |
Menyebutkan | Menyebut; |
Mengesampingkan | Menyampingkan |
Mengajarkan | Memberikan pelajaran kepada |
Mengolah | Berolah |
3. Metafora dalam Teks Sang Pemimpi
Salah satu ciri teks ulasan ialah adanya kata metafora dalam teks tersebut. Metafora ialah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya, tulang punggung dalam kalimat cowok ialah tulang punggung negara. Carilah metafora beserta maknanya yang ada di dalam teks ulasan Sang Pemimpi.
Metafora | Makna |
cermin guru teladan | Contoh guru yang teladan (baik) |
memberikan mimpi-mimpi | Memberikan impian yang indah |
hubungan darah | Hubungan keluarga |
hati yang lembut | Baik hati |
mengiriskan hati | Membuat hati menjadi sakit |
menyihir pembaca | Membuat pembaca ikut mencicipi apa yang terjadi dalam novel |
mendahului nasib | Menentukan sesuatu yang belum terjadi |
bahasa yang cantik | Bahasa yang indah |
altar suci almamater | Tempat menempuh pendidikan |
berliannya budaya | Inti keindahan budaya |
4. Kalimat dalam Teks Sang Pemimpi
Di dalam teks ulasan ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat beragam setara maupun kalimat beragam bertingkat. Contoh kalimat beragam setara dan kalimat beragam bertingkat dalam teks ulasan Sang Pemimpi ialah sebagai berikut.
Kalimat Majemuk Setara
- Ia juga mempunyai hati yang lembut, suka menolong tanpa banyak bicara, sering memberi kejutan, idenya selalu nyeleneh.
- Dia mempunyai otak yang cerdas dan selalu ingin tahu.
- Dia ditertawakan oleh abang-abangnya, tetapi Arai tetap membelanya.
- Pada pecahan pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron ialah tiga cukup umur yang nakal.
- Di sanalah orang mencar ilmu science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban.
- Novel yang disajikan dengan bahasa yang bagus ini bisa menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut mencicipi kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan.
5. Kata Rujukan
Teks ulasan ditandai dengan adanya kata referensi yang merujuk pada partisipan tertentu. Hal itu sanggup kau simak dalam teladan berikut.
- Pada pecahan pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga cukup umur yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala Sekolah Menengan Atas Bukan Main itu. Berdasarkan teladan tersebut sanggup diketahui bahwa mereka merujuk pada Ikal, Arai, dan Jimbron. Sementara itu, beliau merujuk pada Pak Mustar.
- Namun, berbeda dengan sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Ia adalah cermin guru teladan. Pak Belialah yang telah memperlihatkan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya terutama kepada Ikal, Arai, dan Jimbron. Pada teladan tersebut sanggup diketahui bahwa kata Ia dan -nya merujuk pada Pak Belia.
0 Response to "Unsur Kebahasaan Teks Ulasan Sang Pemimpi"
Posting Komentar