Misi Dan Tujuan Belanda Tiba Ke Indonesia
Misi dan Tujuan Bangsa Belanda ke Indonesia
Tujuan utama kedatangan Belanda ke Indonesia adalahuntuk mencari rempah-rempah. Sejak masa kerajaan-kerajaan baik Hindu-Budha maupun Islam, Nusantara populer dengan tempat penghasil rempah-rempah. Rempah yang dihasilkan antara lain lada, cengkeh, kunyit dan pala. Hasil rempah-rempah ini merupakan komoditas yang sangat diperlukan bangsa barat khususnya Belanda. Rempah-rempah tersebut dipakai untuk ramuan penghangat tubuh maupun sebagai obat-obatan.
Tujuan lain mengenai kedatangan Belanda di Indonesia ialah alasannya Indonesia mempunyai wilayah yang strategis, yakni sebagai jalur perdagangan Internasional antara pedagang-pedagang dari Asia maupun Eropa yang melewati selat malaka maupun pesisir pantai utara Pulau Jawa. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya monopoli perdagangan di Indonesia.
Penduduk di Indonesia merupakan lebih banyak didominasi Islam. Sejak keberhasilan dakwah Islam Nusantara, banyak sekali sendi kehidupan dipengaruhi oleh Islam. Dan tidak sanggup disangkal, eksistensi kesultanan Islam di Indonesia pada masa lampau mempertegas eksistensi Islam di Indonesia.
Keberadaan kesultanan Islam menimbulkan Islam sebagai pemberi warna kehidupan sehari-hari masyarakat di Nusantara. Peninggalan peradaban baik fisik maupun non-fisik menjadi bukti bahwa Islam merupakan sesuatu yang tidak sanggup diabaikan.
Pada tamat kurun XVIII M, eksistensi Islam goyah. Kedatangan kolonial Belanda, yang diawali dengan VOC, segera pribadi berdampak terhadap eksistensi Islam.[1]
Ada 3 tujuan dari kedatangan Belanda:
1. Untuk mendapat laba ekonomi
2. Untuk mendapatkan kekuatan politik,yaitu menguasai wilayah Indonesia
3. Untuk mengembangkan ideology dan keagamaan
Ketiga macam tujuan tersebut secara singkat sanggup dikemukakan sebagai berikut:
Tujuan yang bersifat ekonomi dari kedatangan Belanda ke Indonesia dimulai tahun 1595, yaitu berupa armada kapal dagang yang diutus oleh Perseroan Amsterdam. perseroan tersebut berjulukan Vereenigde Oost Indische Compagnie ( VOC ) sesudah itu menyusul kemudian angkatan kedua tahun 1598 dibawah pimpinan Van Nede, Van Heemskerrck, dan Van Warwijck. Dalam wakyu singkat VOC sudah menguasai perdagangan di Indonesia, khususnya wilayah Banten, Maluku, Selat Bali, Ambon, dan Tidore.
Tujuan ekonomi, dan politik telah tercapai oleh Belanda. Tujuan ini ditambah dengan tujuan bersifat ideologi dan keagamaan,yaitu tujuan untuk menanmakan budaya dan agama yang berkembang di Belanda dan Indonesia. Budaya hidup berfoya-foya, berpakaian, cara berfikir,cara berbuat, dan perilaku tidak peduli pada masa depan Indonesia sangat ditanamkan oleh pemerintahan Belanda melalui banyak sekali cara, antara lain melalui aktivitas pendidikan. Demikian pula agama yang mereka anut, yaitu Kristen Kristen mereka sebarluaskan di Indonesia dengan cara mengirim para misionaris ke banyak sekali tempat di Indonesia yang didukung dengan dana dan kemudahan yang memadai, dengan mendirikan gereja, dan membatasi aktivitas keagamaan islam yang telah berkembang di Indonesia.
Tujuan kedatangan pemerintah Belanda ke Indonesia sering diungkapkan dengan istilah 3G, yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold berarti emas, berkaitan dengan tujuan ekonomi. Gospel berarti Alkitab atau Kitab suci ialah berkaitan dengan misi penyebaran agama kristiani, dan Glory yang berarti kejayaan yaitu berkaitan dengan penguasaan dalam bidang politik dan kekuasaan, yakni bahwa Indonesia termasuk ke dalam wilayah kekuasaan pemerintahan Belanda yang berpusat di New Derland. Kebenaran misi ini sanggup dilihat dari pernyataan yang terdapat dalam dokumen VOC yang menyatakan "Badan ini harus berniaga di Indonesia dan jika perlu boleh berperang serta harus memerhatikan penyebaran agama Islam dengan mendirikan sekolah." Sehubungan dengan ketentuan ini, Gubernur Van den Cappelen pada tahun 1819 M, merencanakan berdirinya sekolah dasar bagi penduduk pribumi biar sanggup membantu pemerintahan Belanda. Disamping untuk mengembangkan agama Kristen, juga biar bangsa Indonesia sanggup membaca sehingga sanggup mematuhi undang-undang dan peraturan yang dibentuk oleh pemerintahan Belanda. Sementara itu, pendidikan agama Islam baik yang dilaksanakan di mushala, masjid, pesantren, dan madrasah dianggap tidak ada gunanya, alasannya sama sekali tidak membantu pemerintahan Belanda, serta tidak kaitannya sama sekali dengan kemajuan pembangunan, baik secara pribadi maupun secara tidak langsung. Lebih dari itu, Belanda menganggap bahwa agama Islam justru sebagai faktor penghambat dan penghalang bagi kemajuan dan kepentinngan Belanda.
Selanjutnya kolonial Belanda memperlakukan umat Islam sejajar dengan pribumi. Sekolah untuk mereka terbatas hanya sekolah di Desa. Padahal Islam ialah agama lebih banyak didominasi penduduk pribumi. Sedangkan penduduk beragama selain Islam, khususnya Kristen (Ptotestan dan Katolik) diperlakukan sama dengan orang Eropa. Keadaan ini membekas dalam hati umat Islam. Keadaan yang dialami penduduk pribumi intinya ialah keadaan umat Islam. Di samping itu, kolonial Belanda selalu menempatkan Islam sebagai musuh untuk kolonialisme maupun untuk perjuangan mengembangkan agama Nasrani.
0 Response to "Misi Dan Tujuan Belanda Tiba Ke Indonesia"
Posting Komentar