Menemukan Warta Untuk Materi Diskusi Melalui Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan aktivitas membaca yang dilakukan secara cermat dan teliti terhadap teks yang dibaca. Membaca intensif sanggup diterapkan untuk mencari warta yang bersifat detail. Membaca intensif juga sanggup diterapkan untuk mencari warta sebagai materi diskusi. Artinya, dengan proses membaca secara cermat, anda sanggup menentukan sebuah pokok duduk kasus atau perihal yang menarik dari suatu teks bacaan untuk sanggup atau layak dijadikan materi diskusi.
Diskusi ialah aktivitas ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Masalah yang didiskusikan ialah kasus yang masih bersifat faktual dan belum ada pemecahnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan warta untuk materi diskusi sebagai berikut.
- Membaca dengan jeli Bacalah suatu warta dengan jeli sehingga anda sanggup menemukan hal yang paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik bila menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian menentukan yang paling layak untuk dijadikan sebagai materi diskusi.
- Mempertimbangkan kamampuan diri dan teman diskusi Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan. Jangan hingga menentukan materi diskusi yang menarik, tetapi tidak memahami duduk kasus tersebut.
- Mempertimbangkan acuan peserta Mempertimbangkan referansi yang dimiliki oleh para penerima diskusi terkait perihal yang akan didiskusikan.
- Menemukan warta banyak sekali sumber
- Membandingkan warta yang dibaca dengan sumber lain
"Dari segi ukuran bakat, yang dimiliki sarah termasuk langka, bukan hanya untuk ukuran indonesia, melainkan juga untuk standar internasional. Hal itu sebab tidak semua bocah berusia sembilan tahun bisa memainkan piano klasik begitu sempuran. Siswa kelas XI di Jakarta Japanese School ini memang punya talenta khusus istimewa di bidang musik."
Penggalan wacana tersebut mengungkapkan warta langkanya anak yang mempunyai talenta di bidang musik. Hal tersebut tidak hanya terjadi di indonesia, tetapi juga di tingkat internasional. Itulah pola warta yang sanggup anda temukan dari suatu bacaan sebagai materi berdiskusi. Oleh sebab itu, sesudah membaca sebuah koran atau buku., anda bisa menemukan warta dalam bidang pendidikan, budaya, ekonomi, dan sebagainya. Agar lebih terperinci baclah wacana ini dengan membaca intensif!
Berlibur Sambil Mengenal Alam
Musim liburan yang jatuh pada bulan Juni-Juli telah tiba. Sebagian orang bau tanah memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan liburan yang bermanfaat bagi anak-anaknya. Di tengah dunia konsumerisme yang gegap gempita, anakanak diajak untuk kembali mengenal alam, kehidupan sosial, dan budaya.
Sempitnya lahan di perkotaan mengakibatkan mal sebagai salah satu tempat yang menarik untuk mengisi liburan. Anak-anak yang tidak bisa lagi bermain di lahan terbuka sekarang menyerbu tempat-tempat permainan di mal atau sentra perbelanjaan yang menyajikan ragam permainan.
Bagi yang mempunyai uang berlebih, tempat wisata biasanya menjadi pilihan untuk mengisi liburan. Sambil jalan-jalan, anak bisa melihat banyak tontonan, mulai dari pemandangan alam yang indah hingga atraksi aneka satwa yang lincah. Keragaman budaya juga sering dijadikan materi tontonan.
Namun, bagi sebagian anak, bentuk liburan yang kurang interaktif itu dirasakan mulai membosankan. Tanpa aktivitas yang berarti, anak merasa bahwa tempat yang dikunjunginya sekadar sebagai sarana basuh mata.
Kartika (12) yang tinggal di Batam sudah bosan diajak orang tuanya untuk pergi berlibur ke Singapura atau kota-kota besar lainnya, ibarat Jakarta, Surabaya, dan Bali. Menginap di hotel kemudian berkunjung ke tempat wisata atau sekadar jalan-jalan sambil berbelanja sudah tidak menarik lagi bagi anak semata wayang pasangan Utiek (45) dan Suhardi (46).
”Dia mengeluh bosan dengan program liburan ibarat itu,” kata Utiek. Kartika ialah anak yang aktif dan suka dengan hal-hal gres serta tantangan. Di sekolah, Kartika yang duduk di kelas VI SD ini sangat suka dengan aktivitas pramuka. Utiek pun harus berpikir keras untuk menunjukkan program liburan yang cantik untuk anaknya.
Masa libur panjang juga menjadi kasus tersendiri bagi keluarga pasangan Joko Lelono (43) dan Hesti (35) yang mempunyai dua anak, Ningrum (14) dan Reda (10). Keluarga ini punya kebiasaan mudik atau berkunjung kerumah keluarga di Yogyakarta, Solo, dan Madiun ketika liburan sekolah. Alasannya biar belum dewasa Lelono bisa bersahabat dengan saudara yang jarang dikunjungi.
Empat tahun kemudian belum dewasa Lelono mulai bosan dengan ”ritual” liburan pulang kampung. ”Anak-anak protes, kok liburannya selalu ke tempat itu-itu saja,” kata Lelono yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta. Meskipun sudah dibawa ke tempat wisata yang ada di kawasan tersebut, belum dewasa Lelono tetap bosan.
Setelah dicari ternyata pola bepergian selama liburan yang menjadi penyebab kebosanan. Anak-anak bosan sebab mereka selalu bepergian dengan orang tuanya. Ternyata mereka ingin sanggup bangkit diatas kaki sendiri dalam mengisi liburannya.
”Kami berlibur sekeluarga dengan maksud biar bisa lebih akrab. Selama ini saya dan suami kan sibuk bekerja dan belum dewasa sekolah,” kata Hesti yang berprofesi sebagai guru sekolah menengah atas. Lelono dan Hesti punya prinsip, selama liburan sebisa mungkin belum dewasa dijauhkan dari tempat-tempat belanja ibarat mal.
(Sumber: Kompas, 3 Juni 2007)
Sumber http://perpustakaanvikko.blogspot.com
0 Response to "Menemukan Warta Untuk Materi Diskusi Melalui Membaca Intensif"
Posting Komentar