iklan banner

Makalah Telaah Kurikulum Pai Wacana Telaah Mata Pelajaran Pai Tingkat Sd / Mi

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti yakni pendidikan yang menawarkan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian penerima didik dalam mengamalkan aliran agama Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan, yang pengamalannya sanggup dikembangkan dalam banyak sekali kegiatan baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yakni pendidikan yang berlandaskan pada aqidah yang berisi ihwal keesaan Allah Swt sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi insan dan alam semesta. Sumber lainnya yakni adab yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang duduk masalah yang diuraikan di atas, maka sanggup dirumuskan beberapa duduk masalah yaitu:

1.   Apakah pengertian telaah mata pelajaran PAI dan kecerdikan pekerti tingkat SD/MI
2.   Apa sajakah Ruang Lingkup PAI Tingkat SD/MI dan Contoh Teknis Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Didalam Kelas

C.  Tujuan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yakni pendidikan yang ditujukan untuk sanggup menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang diwujudkan dalam:

1.   Hubungan insan dengan Allah Swt. Membentuk insan Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
2.   Hubungan insan dengan diri sendiri. Menghargai, menghormati dan berbagi potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
3.   Hubungan insan dengan sesama. Menjaga kedamaian dan kerukunan kekerabatan inter dan antar umat beragama serta menumbuhkembangkan adab mulia dan kecerdikan pekerti luhur.
4.   Hubungan insan dengan lingkungan alam. Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan sosial.

Tujuan pedoman ini yakni Menjadi pola bagi para guru PAI dan Budi Pekerti jenjang SD/MI dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran. Meningkatkan kemampuan guru PAI dan Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran PAI. Meningkatkan kualitas pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di sekolah sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Sasaran yang hendak dicapai pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti yakni untuk memenuhi kebutuhan guru dalam upaya membuat pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran yang dimaksud, meliputi pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan pada setiap satuan pendidikan sesuai dengan taktik implementasi kurikulum 2013 dengan memakai pendekatan scientific dan penilaian authentic.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Telaah Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Tingkat SD/MI

1.   Pengertian Telaah Mata Pelajaran / Kurikulum PAI

Telaah yakni penyelidikan, kajian, pemeriksaan, dan penelitian. Kurikulum yakni planning tertulis ihwal kemampuan yang harus dimiliki menurut standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman berguru yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan penilaian yang perlu dilakukan untuk memilih tingkat pencapaian kemampuan penerima didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman berguru penerima didik dalam berbagi potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.

Pendidikan berusaha berbagi potensi individu supaya bisa berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi banyak sekali kemampuan dalam pengembangan banyak sekali hal seperti: konsep, prinsip kreativitas, tanggung jawab, dan keterampilan. Dengan kata lain perlu mengalami perkembangan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Demikian pula individu jangan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sesamanya.

Jadi, telaah mata pelajaran / kurikulum yakni suatu kajian terhadap kompetensi, materi, penilaian serta perencanaan pembelajaran yang sanggup dijadikan pedoman bagi guru di sekolah.

2.   Penerapan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Secara teknis, penerapan pendidikan kecerdikan pekerti di sekolah setidaknya sanggup ditempuh melalui empat alternatif taktik secara terpadu.

§  Strategi pertama ialah dengan mengintegrasikan konten kurikulum pendidikan kecerdikan pekerti yang telah dirumuskan ke dalam seluruh mata pelajaran yang relevan, terutama mata pelajaran agama, kewarganegaraan, dan bahasa (baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah).
§   Strategi kedua ialah dengan mengintegrasikan pendidikan kecerdikan pekerti ke dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.
§  Strategi ketiga ialah dengan mengintegrasikan pendidikan kecerdikan pekerti ke dalam kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan.
§  Strategi keempat ialah dengan membangun komunikasi dan kerjasama antara sekolah dengan orang renta penerima didik.

B.  Ruang Lingkup PAI Tingkat SD/MI dan Contoh Teknis Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Didalam Kelas

1.   Ruang Lingkup PAI Tingkat SD/MI

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SD meliputi 5 aspek, yakni: Al Qur’an dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fiqih, serta Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara kekerabatan insan dengan Allah swt., kekerabatan insan dengan sesama manusia, kekerabatan insan dengan diri sendiri, dan kekerabatan insan dengan alam sekitarnya.

Pendidikan Agama Islam selain mengantarkan penerima didik mempunyai kompetensi pendidikan agama Islam sesuai jenjangnya di sekolah, maka yang lebih utama yakni bagaimana menimbulkan penerima didik sanggup menerapkan ilmu agama yang telah dikuasainya itu untuk sanggup diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai muslim yang taat, saleh, dan berakhlak mulia, sehingga menjadi teladan bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya, serta menawarkan bantuan bagi kemajuan peradaban bangsa dan negara Indonesia.

Contoh Daftar Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 1 SD

Bab 1 Surah Al-Qur’an Surah Al-Fatihah
§  Melafalkan Al Qur’an Surah Al-Fatihah
§  Menghafal Al Qur’an Surah Al-Fatihah

Bab 2 Rukun Iman
§  Menunjukkan Ciptaan Allah
§  Menyebutkan Enam Rukun Iman
§  Menghafal Enam Rukun Iman

Bab 3 Perilaku Terpuji (1)
§  Membiasakan Perilaku Jujur
§  Membiasakan Perilaku Bertanggung Jawab
§  Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
§  Membiasakan Perilaku Disiplin

Bab 4 Tata Cara Bersuci (Taharah)
§  Pengertian Bersuci/Taharah
§  Mencontoh Tata Cara Bersuci

Bab 5 Rukun Islam
§  Menirukan Ucapan Rukun Islam
§  Menghafal Rukun Islam

Bab 6 Surah-Surah Pendek
§  Menghafal Al Qur’an Surah Al-Kausar
§  Menghafal Al Qur’an Surah An-Nasr
§  Menghafal Al Qur’an Surah Al-‘Asr

Bab 7 Dua Kalimat Syahadat
§  Melafalkan Syahadat Tauhid Dan Syahadat Rasul
§  Menghafal Dua Kalimat Syahadat
§  Mengartikan Dua Kalimat Syahadat

Bab 8 Perilaku Terpuji (2)
§  Menampilkan Perilaku Rajin
§  Menampilkan Perilaku Tolong Menolong
§  Menampilkan Perilaku Hormat Terhadap Orang Tua
§  Menampilkan Adab Makan Dan Minum
§  Menampilkan Adab Belajar

Bab 9 Bersuci (Taharah)
§   Menyebutkan Tata Cara Berwudu
§   Mempraktikkan Tata Cara Berwudu

2.   Contoh Teknis Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Didalam Kelas

Contoh teknis pelaksanaan kegiatan berguru mengajar didalam kelas (Per materi).

1)   Al-Qur’an

Mengenal kalimat dalam Al-Qur’an  (membaca dan menulis kalimat dalam Al-Qur’an) dengan cara sebagai berikut:

a. Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal dalil yang memperintahkan untuk mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.
b.  Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal huruf-huruf hijaiyah yang ada 25, secara terpisah dan bertahap. Dan selanjutnya meminta kepada mereka untuk membacanya, baik secara individual maupun bersama-sama.
c. Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal cara penulisan huruf-huruf hijaiyah. Bagaimana cara penulisan aksara pada posisi awal, tengah, final dan tunggal.

2)   Aqidah

Mengenal sifat wajib Allah (menyebutkan dan mengartikan lima sifat wajib Allah)

a.   Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal pengertian sifat wajib bagi Allah SWT.
b.   Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal lima sifat wajib bagi Allah. Yang kemudian meminta mereka untuk menyebutkannya secara berurutan.
c.   Seorang guru mengenalkan kepada penerima didik ihwal arti dari lima sifat wajib bagi Allah, kemudian menawarkan dan membacakan dalil-dalil yang berkaitan dengan sifat-sifat itu.

3)   Akhlak

Membiasakan sikap terpuji (menampilkan sikap percaya diri, tekun dan hemat)

a.  Seorang guru menjelaskan kepada penerima didik ihwal pengertian sikap percaya diri, tekun dan hemat.
b.   Seorang guru menjelaskan kepada penerima didik ihwal manfaat dari sikap percaya diri, tekun dan hemat.
c. Seorang guru menganjurkan kepada penerima didik supaya menerapkan dan membiasakan sikap percaya diri, tekun dan hemat dalam kehidupan sehari-hari.

C.  Disain Dasar Pembelajaran Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

1.   Perencanaan

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan planning pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP diadaptasi pendekatan pembelajaran yang digunakan.

a.   Silabus

Silabus merupakan pola penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap materi kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

§   Identitas mata pelajaran;
§   Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
§   Kompetensi inti, merupakan citra secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari penerima didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
§  Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
§   Tema (khusus SD/MI);
§   Materi pembelajaran;
§ Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan penerima didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
§ Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk memilih pencapaian hasil berguru penerima didik;
§   Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
§   Sumber belajar, sanggup berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber berguru lain yang relevan.

Silabus dikembangkan menurut Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun aliran tertentu. Silabus dipakai sebagai pola dalam pengembangan planning pelaksanaan pembelajaran.

b.   Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yakni planning kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran penerima didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis supaya pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi penerima didik untuk berpartisipasi aktif, serta menawarkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis penerima didik. RPP disusun menurut KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:

§  Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
§  Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
§  Kelas/semester;
§  Materi pembelajaran;
§  Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan beban berguru dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kd yang harus dicapai;
§  Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
§  Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan mekanisme yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
§  Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk memberikan materi pelajaran;
§  Sumber belajar, sanggup berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber berguru lain yang relevan;
§  Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan), dan penutup; dan
§  Penilaian hasil pembelajaran.

2.   Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

a.   Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

§  Menyiapkan penerima didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
§  Memberi motivasi berguru siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi didik dalam kehidupan sehari-hari, dengan menawarkan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
§  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
§  Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
§  Menyampaikan cakupan materi dan klarifikasi uraian kegiatan sesuai silabus.

b.   Kegiatan Inti

Kegiatan inti memakai model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber berguru yang diadaptasi dengan karakteristik penerima didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau scientific dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan duduk masalah (project based learning) diadaptasi dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

1)  Sikap. Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih yakni proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, sampai mengamalkan. Seluruh acara pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melaksanakan acara tersebut.
2) Pengetahuan. Pengetahuan dimiliki melalui acara mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, sampai mencipta. Karakteritik aktivititas berguru dalam domain pengetahuan ini mempunyai perbedaan dan kesamaan dengan acara berguru dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan scientific, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan berguru berbasis penyingkapan penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong penerima didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan memakai pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan duduk masalah (project based learning).
3)   Keterampilan. Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melaksanakan proses pengamatan sampai penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melaksanakan pembelajaran yang menerapkan modus berguru berbasis penyingkapan / penelitian (discovery / inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan duduk masalah (project based learning).

c.   Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melaksanakan refleksi untuk mengevaluasi:

§   Seluruh rangkaian acara pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat eksklusif maupun tidak eksklusif dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
§    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
§  Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk sumbangan tugas, baik kiprah individual maupun kelompok; dan
§    Menginformasikan planning kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

3.   Penilaian

Penilaian proses pembelajaran memakai pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil berguru secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan berguru siswa atau bahkan bisa menghasilkan imbas instruksional (instructional effect) dan imbas pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang memperlihatkan pencapaian hasil berguru penerima didik, pengolahan, dan penggunaan informasi ihwal hasil berguru penerima didik.

Dalam PAI, penilaian yang dilakukan yakni penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui banyak sekali cara, ibarat penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya penerima didik (portfolio), dan penilaian diri.

1) Penilaian Unjuk Kerja. Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan penerima didik dalam melaksanakan sesuatu. Penilaian ini cocok dipakai untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut penerima didik melaksanakan kiprah tertentu seperti: Praktik salat, baca al-Qu’ran, presentasi, diskusi, bermain peran, dll.
2)   Penilaian Tertulis. Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan tanggapan yang diberikan kepada penerima didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal penerima didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis tanggapan tetapi sanggup juga dalam bentuk yang lain ibarat memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
3)   Penilaian Projek. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu kiprah yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu pemeriksaan semenjak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
4)   Penilaian Produk. Penilaian produk yakni penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan penerima didik membuat produk-produk teknologi dan seni, ibarat hasil karya seni kaligrafi Arab dan lain sebagainya.
5)   Penilaian Portofolio. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang memperlihatkan perkembangan kemampuan penerima didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut sanggup berupa karya penerima didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh penerima didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, antara lain: seni kaligrafi Arab, resensi buku/literatur, laporan kerja individu atau kelompok, dan lain sebagainya.
6)   Penilaian Diri (Self Assessment). Penilaian diri yakni suatu teknik penilaian di mana penerima didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Teknik penilaian diri sanggup dipakai untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Pendidikan Agama Islam  (PAI) dan Budi Pekerti yakni pendidikan yang menawarkan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap, dan kepribadian penerima didik dalam mengamalkan aliran agama Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan, yang pengamalannya sanggup dikembangkan dalam banyak sekali kegiatan baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yakni pendidikan yang berlandaskan pada aqidah yang berisi ihwal keesaan Allah Swt sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi insan dan alam semesta. Sumber lainnya yakni adab yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.

Telaah mata pelajaran / kurikulum yakni suatu kajian terhadap kompetensi, materi, penilaian serta perencanaan pembelajaran yang sanggup dijadikan pedoman bagi guru di sekolah.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di SD meliputi 5 aspek, yakni: Al Qur’an dan Hadis, Akidah, Akhlak, Fiqih, serta Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara kekerabatan insan dengan Allah swt., kekerabatan insan dengan sesama manusia, kekerabatan insan dengan diri sendiri, dan kekerabatan insan dengan alam sekitarnya.

Pendidikan Agama Islam selain mengantarkan penerima didik mempunyai kompetensi pendidikan agama Islam sesuai jenjangnya di sekolah, maka yang lebih utama yakni bagaimana menimbulkan penerima didik sanggup menerapkan ilmu agama yang telah dikuasainya itu untuk sanggup diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai muslim yang taat, saleh, dan berakhlak mulia, sehingga menjadi teladan bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya, serta menawarkan bantuan bagi kemajuan peradaban bangsa dan negara Indonesia.


DAFTAR PUSAKA


1.   Liana Latief candysweet-aina.blogspot.com/search?q=telaah-pendidikan-agama-dan-pendidikan
2.   Uni Cahya candysweet-aina.blogspot.com/search?q=telaah-pendidikan-agama-dan-pendidikan



Sumber http://pintubelajarcerdas.blogspot.com

0 Response to "Makalah Telaah Kurikulum Pai Wacana Telaah Mata Pelajaran Pai Tingkat Sd / Mi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel