iklan banner

Faktor-Faktor Yang Mensugesti Proses Berguru Dan Contohnya

M. Surya (1979:39-40) mengemukakan pandangannya dalam menyikapi faktor-faktor yang mensugesti belajar, antara lain terdiri dari faktor internal dan eksternal.

Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis atau jasmani individu, baik yang bersifat bawaan/hereditas maupun yang diperoleh, contohnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. Faktor internal lain yaitu faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri dari faktor intelektif (faktor potensial, yaitu intelegensi dan talenta serta faktor actual yaitu kecakapan yang nyata, menyerupai prestasi). Faktor psikologis lain yaitu faktor non intelektif yaitu komponen kepribadian tertentu menyerupai sikap, minat, kebiasaan, kebutuhan, motivasi, konsep diri, adaptasi diri, emosional dan sebagainya.

Sedangkan faktor eksternal mencakup sosial, lingkungan keluarga, sekolah, teman, masyarakat, budaya, budbahasa istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, faktor lingkungan fisik contohnya kemudahan mencar ilmu di rumah, di sekolah, iklim dan faktor spiritual serta lingkungan keluarga. Faktor yang berasal dari dalam individu (internal), baik yang bersifat intelektual maupun non intelektual, memiliki peranan penting dalam belajar. Karena mencar ilmu merupakan proses aktif, dimana individu tidak hanya menerima, tetapi dituntut pula untuk berolah fikir, rasa untuk memperoleh, memahami dan menguasai bahan yang dipelajarinya.

Secara global, berdasarkan Muhibbin Syah (2001: 132-139) faktor-faktor yang mensugesti mencar ilmu sanggup kita bedakan menjadi tiga macam, yaitu:

-     Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. Yaitu: aspek fisiologis (jasmani, mata dan telinga) dan aspek psikologis (intelegensi siswa, perilaku siswa, talenta siswa, minat siswa dan motivasi siswa).
-    Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Yaitu: lingkungan sosial (keluarga, guru, masyarakat, teman) dan lingkungan non-sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam).
-   Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya siswa yang mencakup taktik dan metode yang digunakan siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran, yang terdiri dari pendekatan tinggi, pendekatan sedang dan pendekatan rendah.

Contoh faktor Internal: Faktor yang berasal dari diri anak.
-        Faktor fisiologi yaitu faktor yang mencakup jasmani anak. Apakah anak sehat, tidak sehat (sakit)?
-        Faktor psychology yaitu faktor yang  mencakup rohani yang mendorong aktivitas  belajar  anak.  Hal  ini  berpengaruh   pada  :  taraf   intelegensi, motivasi belajar, sosial ekonomi, sosial budaya dan lain-lain.

Contoh faktor Eksternal: Faktor yang berasal dari luar diri anak.
-       Faktor non sosial yang mencakup keadaan udara; waktu (pagi; siang dan sore), daerah dan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran.
-        Faktor sosial yang mencakup pendidik, metode pengajaran.
-  Lingkungan sosial sekolah menyerupai guru, staf, dan teman-teman sekelasnya yang sanggup mensugesti semangat mencar ilmu seorang siswa.
-        Lingkungan masyarakat, tetangga, juga teman-teman bermain yang disekitar perkampungan siswa tersebut juga mensugesti mencar ilmu siswa. Yang paling kuat dalam mencar ilmu siswa yaitu lingkungan keluarga.
-    Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah dan letaknya, rumah daerah tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu mencar ilmu yang digunakan siswa.

Contoh lain:

1. Faktor Lingkungan

Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang di sebut Ekosistem. Dua lingkungan yang imbas cukup signifikan terhadap mencar ilmu anak didik di sekolah:

-    Lingkungan Alami, Pencemaran lingkungan hidup merupakan mala peristiwa alam bagi anak didik yang hidup di dalamnya.
-        Lingkungan Sosial Budaya, Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan dilema sendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah yang tak jauh dari hiruk pikuk kemudian lintas menjadikan kegaduhan suasana kelas.

2. Faktor Instrumental

Setiap sekolah memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan,agar sanggup mencapai ke arah itu dibutuhkan seperangkat kelengkapan dalam aneka macam bentuk dan jenisnya. Sarana dan kemudahan yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baik semoga berdaya guna dan berhasil untuk kemajuan mencar ilmu anak didik di sekolah:

-        Kurikulum
-        Program
-        Sarana dan fasilitas
-        Guru
-        Kondisi Psikologis pendidik dan peserta didik

3. Kondisi Fisikologis (Keadaan Jasmani)

Kondisi fisikologis pada umumnya sangat kuat terhadap kemampuan mencar ilmu seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya, akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.

4. Kondisi psikologis (Keadaan Mental)

Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mensugesti mencar ilmu seseorang. Berarti mencar ilmu bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain menyerupai faktor luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam memilih intensitas mencar ilmu seorang anak.Minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif yaitu faktor-faktor psikologis yang utama mensugesti proses dan hasil mencar ilmu peserta didik.

-    Minat, Menurut Slameto (1991 : 182), minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh minat intinya yaitu penerimaan akan suatu kekerabatan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau bersahabat kekerabatan tersebut semakin besar minat.

-    Kecerdasan, Raden cahaya Prabu (1986) pernah menyampaikan dalam mottonya bahwa :”Didiklah anak sesuai taraf umurnya, Pendidikan yang berhasil alasannya yaitu menyelami jiwa anak didiknya”. Yang menarik dari ungkapan ini yaitu ihwal umur dan menyelami jiwa peserta didik.

-   Bakat, Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil mencar ilmu seseorang. Hampir tidak ada yang membantah, bahwa mencar ilmu pada bidang yang sesuai dengan talenta memperbesar kemungkinan berhasilnya perjuangan itu.

-      Motivasi, Menurut Noehi Nasution (1993 : 8 ) motivasi yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Kaprikornus motivasi untuk mencar ilmu yaitu kondisi psikologis yang mendorong seorang untuk belajar. Penemuan – inovasi penelitian menerangkan bahwa hasil mencar ilmu pada umumnya meningkat bila motivasi untuk mencar ilmu bertambah.

-        Kemampuan Kognitif, Dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau atau berdasarkan kesempatan yang diperoleh di masa lampau.



Sumber http://pintubelajarcerdas.blogspot.com

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Mensugesti Proses Berguru Dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel