iklan banner

√ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus Teladan Soalnya Lengkap

√ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap


 


 


SeputarIlmu.Com – Mendidih merupakan insiden yang sempurna terjadi pada suatu zat ketika berubah wujud dari cair menjadi gas. Pernahkah kau memanaskan air di dalam panci? Maka pada suhu tertentu akan timbul gelembung-gelembung air. Ketika gelembung-gelembung air terbentuk di seluruh penggalan air, dikatakan bahwa air dalam panci tersebut mendidih. Gelembung-gelembung air pada keseluruhan zat cair tersebut pertanda bahwa keseluruhan zat cair mengalami penguapan. Dengan demikian, mendidih terjadi pada dikala keseluruhan zat cair menguap. Lalu bagaimana titik didih air tersebut? Apa bergotong-royong yang dimaksud dengan titik didih? Untuk mengetahui lebih jelas, simak ulasan berikut ini.


 


 Mendidih merupakan insiden yang sempurna terjadi pada suatu zat ketika berubah wujud dari  √ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus  Contoh Soalnya Lengkap


 




Pengertian Titik Didih


Titik didih yaitu suhu (temperatur) di mana tekanan uap jenuh zat cair sama dengan tekanan udara luar. Atau suhu ketika zat cair mendidih pada tekanan I atmosfer disebut titik didih. Titik didih air pada tekanan I atmosfer (76 cmHg) yaitu 100°C. Mendidihnya suatu zat cair disebabkan adanya perembesan kalor pada seluruh penggalan zat cair, tidak hanya dipermukaan zat cair saja. Meskipun kau terus menerus memperlihatkan kalor pada dikala air mendidih, maka suhu zat cair akan tetap.


Itu lantaran kalor yang diberikan pada dikala mendidih dipakai untuk mengubah wujud zat dari cair menjadi gas (menguap). Jika titik didih zat cair telah tercapai, gelembung-gelembung udara akan terbentuk di seluruh penggalan zat cair. Jika tekanan diturunkan (diperkecil), titik didih zat cair akan turun sehingga zat cair akan lebih gampang mendidih. Hal sebaliknya terjadi bila tekanan dinaikkan. Titik didih zat cair akan naik, artinya zat cair akan mendidih pada suhu lebih tinggi daripada titik didih sebelumnya.


Banyaknya kalor yang diharapkan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya disebut kalor uap (U). Untuk menguapkan sejumlah zat pada titik didihnya diharapkan kalor (Q) sebesar :



Q = m . u



Keterangan


Q : kalor yang diharapkan (J)

m : massa zat (kg)

u : kalor uap (J/kg)


Kalor uap suatu zat yaitu banyaknya kalor per satuan massa yang harus diberikan pada suatu zat pada titik didihnya supaya menjadi gas seluruhnya pada titik didih tersebut. Pada dikala ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC yaitu suhu ketika pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.


 




Pengaruh Tekanan Terhadap Titik Didih


Pernahkah kau memasak air pada dikala berkemah di tempat pegunungan? Ternyata, waktu yang diharapkan untuk memasak air hingga mendidih di tempat dataran tinggi atau pegunungan lebih cepat bila dibandingkan dengan mendidihnya air di tempat dataran rendah atau pantai. Mengapa demikian?


Titik didih zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair. Semakin kecil tekanan udara di atas permukaan zat cair, semakin rendah titik didih zat cair tersebut. Di tempat dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya lebih kecil daripada tekanan udara di tempat dataran rendah atau pantai sehingga titik didih di tempat dataran tinggi atau pegunungan lebih rendah daripada di tempat dataran rendah atau pantai. Karena titik didihnya lebih rendah, air akan lebih cepat mendidih.


Titik didih normal air pada tekanan 76 cmHg yaitu 100°C. Bila tekanan tersebut dikurangi maka air akan mendidih pada suhu kurang dari 100°C. Titik didih akan mengalami pengurangan sebesar 1°C setiap kenaikan 300 m dari permukaan air laut.

Dengan demikian, titik didih di tempat pegunungan atau dataran tinggi kurang dari 100°C, disebabkan tekanan udara yang semakin renggang atau kecil.


Salah satu pemanfaatan naiknya titik didih akhir imbas tekanan dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada panci pemasak bertekanan (pressure cooker). Tutup pressure cooker sanggup menahan keluarnya uap air sehingga tekanan uap di dalamnya menjadi bertambah. Akibatnya, air mendidih di atas suhu 100°C. Titik didih yang tinggi ini mengakibatkan makanan, ibarat daging, lebih cepat matang.


 




Pengaruh Pencampuran Zat Lain Terhadap Titik Didih


Pada percobaan terhadap dua baskom tahan panas yang diisi air murni dengan volume yang sama. Pada baskom 2 ditambahkan garam atau gula. Kemudian, kedua baskom dipanaskan dengan nyala api yang sama. Setelah itu, kau amati suhu yang terbaca pada termometer ketika air dalam kedua baskom mendidih. Apakah pada dikala keduanya mendidih, suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer itu sama?

Ternyata, air yang diberi garam atau gula mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada air murni. Dengan demikian, penambahan suatu zat sanggup menaikkan titik didih.


 




Waktu Mendidih Bergantung Pada Massa Zat


Sebuah baskom diisi air hingga penuh, sedangkan baskom yang lain diisi air hingga setengah penggalan bejana. Kemudian, kedua baskom tersebut dipanaskan dengan penambahan kalor yang sama, air dalam baskom mana yang lebih cepat mendidih? Pada proses pendidihan suatu zat cair, jumlah massa zat cair turut memilih waktu untuk mencapai titik didih. Semakin besar massa zat cair, waktu yang diharapkan untuk mencapai titik didih dan hingga terjadinya penguapan akan semakin lama. Hal tersebut disebabkan banyaknya partikel zat cair yang harus dididihkan hingga menjadi uap sehingga jumlah kalor pun harus lebih banyak.


 




Kenaikan Titik Didih


Untuk menciptakan semangkuk mie rebus, langkah pertama yang kita lakukan yaitu memanaskan air secukupnya ke dalam panci hingga mendidih. Setelah air mendidih, mie kita masukkan ke dalam panci dan direbus hingga matang. Setelah itu mie dimasukkan ke dalam mangkuk dan dicampur dengan bumbu yang ada. Mie siap dihidangkan.


Pada dikala air mendidih dan mie dimasukkan, ternyata air menjadi tidak mendidih dan memerlukan pemanasan yang lebih biar mie matang dan kuah mie mendidih. Hal itu disebabkan terjadi kenaikan titik didih dari titik didih air 100°C menjadi titik didih gabungan air dan mie. Perubahan dari titik didih air menjadi titik didih gabungan inilah yang disebut kenaikan titik didih.


Rumus



Δ+Tb = Tb larutan – Tb pelarut



Keterangan



  • ΔTb : kenaikan titik didih

  • Tb larutan : titik didih larutan

  • Tb pelarut : titik didih pelarut (misal air = 100°C)


 


Suatu larutan mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya. Hal itu disebabkan selain harus mencapai suhu di mana pelarut murni mulai mendidih (misal air 100°C) juga sekaligus harus melampaui titik didih zat terlarut. Hubungan antara kenaikan titik didih dengan konsentrasi (molalitas) larutan sanggup dinyatakan dengan rumus :


Rumus



Δ+Tb = Kb . m



Untuk larutan yang bersifat elektrolit, maka persamaannya akan menjelma ibarat berikut ini :



Tb = Kb . m [ 1 + ( n – 1 ) a]



Keterangan



  • Δ+Tb : Kenaikan titik didih (Tb larutan – Tb pelarut)

  • m : molalitas/molal larutan (mol per 100 gram pelarut)

  • Kb : Tetapan kenaikan titik didih molal (°C) atau konstanta ebulioskopi, yaitu kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut

  • n : jumlah ion dalam larutan yang dihasilkan dari setiap satuan rumus kimia seyawa terlarut

  • a : derajat ionisasi (untuk larutan elektrolit kuat secara umum nilainya dianggap = 1)


 




Tekanan Osmosis


Osmosis yaitu proses perpindahan molekul zat pelarut dari semipermiabel selektif dari penggalan yange encer ke penggalan yang lebih pekat. Membran semipermiabel ini harus sanggup ditembus oleh zat pelarut, namun juga harus tidak sanggup ditembus oleh zat terlarut sehingga mengakibatkan adanya gradien tekanan sepanjang membran. Atau dalam kata lain, Osmosis ini hanya terjadi dari larutan yang mempunyai konsentrasi kecil menuju larutan yang mempunyai konsentrasi besar. Atau juga sanggup disebut sebagai insiden mengalirnya molekul-molekul zat pelarut dari yang lebih encer menuju zat pelarut yang lebih pekat.


Tekanan Osmosis atau juga biasa disebut Osmosa merupakan tekanan yang diharapkan dalam menghentikan fatwa yang terjadi pada zat pelarut ke dalam larutan. Van’t Hoff menyatakan bahwa besarnya tekanan Osmosis sebuah larutan sanggup dinyatakan dengan rumus berikut:


π = M.R.T


π = gr/Mr . 1000/v . R.T


Keterangan:


π = Tekanan Osmosis larutan

M = Molaritas larutan ( mol / L )

R = Konstanta, gas = 0,08205 L atm mol-1 K-1

T = Suhu mutlak ( °C + 273 ) K


 


 




Faktor – Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Titik Didih



  • Konsentrasi (molal) zat terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih, dimana semakin besar konsentrasi (molal) dari zat terlarut maka kenaikan titik didih juga akan semakin besar

  • Konsentrasi (molalitas) dan harga Kb sangat kuat pada kenaikan titik didih

  • Semakin tinggi konsentrasi (molalitas), semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya

  • Semakin tinggi harga Kb, semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya. Harga Kb diperoleh dengan melaksanakan pengukuran kenaikan titik didih dari larutan encer yang telah diketahui nilai molalitasnya (mengandung zat terlarut yang diketahui jumlah dan massa molalnya)

  • Dalam konsentrasi yang sama, jenis zat yang terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih suatu larutan, dimana larutan elektrolit mempunyai kenaikan titik didih yang lebih tinggi daripada kenaikan titik didih pada larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan karena

  • partikel-partikel terlarut yang terdapat pada larutan elektrolit lebih besar daripada larutan non elektrolit

  • Semakin banyak zat terlarut yang dicampurkan maka semakin besar pula suhu yang diharapkan untuk mencapai titik didih

  • Tidak tergantung pada macamnya zat terlarut


 




Contoh Kenaikan Titik Didih Dalam Kehidupan Sehari Hari


1. Radiator Kendaraan Bermotor


Radiator yang biasa dipakai pada kendaraan bermotor memerlukan kemampuan yang elok dalam mengendalikan panas yang dihasilkan ketika kendaraan dipakai dalam waktu yang cukup lama. Dari sinilah perhitungan akan kenaikan titik didih sangat diperlukan, lantaran cairan pada sebuah radiator harus mempunyai titik didih yang tinggi untuk mendinginkan mesin tanpa harus kehilangan banyak cairan itu sendiri. Jika titik didihnya rendah, maka cairan pada radiator akan lebih cepat menguap yang balasannya mengakibatkan radiator kehabisan cairan.


 


2. Memasak Air


Ini yaitu hal yang sangat sering dilakukan sehari-hari oleh siapapun. Secara awam, ini dilakukan lantaran dikala air mendidih artinya air sudah matang. Selain itu, dengan memasak air hingga mendidih juga bisa menghilangkan zat-zat berbahaya yang bisa saja terdapat pada air tersebut. Ditambah lagi, dengan memasak air juga bisa mengendapkan phosfor atau kapur.


 


3. Menambahkan Bumbu Saat Air Mendidih


Tanpa disadari ketika kita menambahkan bumbu dikala air mendidih telah terjadi kenaikan titik didih. Dapat kita perhatikan dari kondisi mendidihnya. Ketika masih berupa air saja, terlihat air sudah mendidih. Namun ketika ditambahkan bumbu atau materi terlarut lainnya, air akan perlahan menurunkan tekanan uapnya, sehingga terlihat tingkat mendidih air dikala sebelum ditambahkan bumbu atau materi terlarut lainnya dengan ketika telah ditambahkan terlihat cukup berbeda.


 


4. Panci Presto ( panci yang tertutup )


Menggunakan panci presto ( panci yang tertutup ) akan sangat kuat pada tingkat kematangan makanan. Panci dalam kedaan tertutup sanggup meningkatkan tekanan air dalam panci, serta temperatur rebusan pun menjadi lebih dari 100°C. Dan hal ini sanggup menciptakan kuliner yang dimasukkan ke dalam panci presto akan lebih empuk serta tulang-tulang yang awalnya keras pun menjadi lunak.


 


5. Distilasi atau Penyulingan


Distilasi yaitu suatu metode yang memisahkan materi kimia menurut kemampuan menguap ( volatilitas ) suatu zat. Contoh penerapan distilasi sanggup dilihat pada proses penyulingan minyak kayu putih dari daunnya, atau juga sanggup dilihat pada penyulingan minyak bumi.


 




Contoh Soal Kenaikan Titik Didih


1. Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,520C/m, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)


Pembahasan:


Diketahui:


gr = 1,6 gr


p = 500 gr


Kb = 0,520C/m


Ditanyakan:


Tb ….?


Jawaban:


ΔTb = m . Kb


         = gr/Mr NaOH  x  1000/p  x  Kb


         = 1,6 gr/40  x  1000/500 gr  x  0,52º C/m


         = 0,04 x 2 0,52°C


         = 0,0416°C


   Tb = 100°C + ΔTb


         = 100°C + 0,0416°C = 100,0416°C


Jadi, Tidik didih larutan tersebut yaitu 100,0416°C


 


Itulah ulasan mengenai √ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap. Semoga apa yang telah diulas sanggup bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.


 


 


Baca Juga Artikel Lainnya :


Baca Juga :  √ Perubahan Kimia : Pengertian, Ciri, Sifat & Contohnya Lengkap

Baca Juga :  Pengertian Unsur, Senyawa, Campuran dan Beserta Contohnya

Baca Juga :  √ Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia : Sifat & Keterangannya + Gambar HD Terlengkap

Baca Juga :  Pengertian dan Cabang-Cabang Kimia Lengkap

Baca Juga :  √ Larutan Penyangga (Buffer) : Pengertian, Macam, Sifat dan Fungsi Terlengkap


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

0 Response to "√ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus Teladan Soalnya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel