Pengertian, Peran, Komponen, Dan Bentuk Budaya Politik
Selamat tiba di softilmu, blog sederhana yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan mengembangkan ilmu wacana BUDAYA POLITIK, beberapa poin utama yang akan kami bahas ialah Pengertian Budaya Politik, Peran Budaya Politik, Komponen Budaya Politik dan Bentuk Budaya Politik. Semoga ilmunya sanggup bermanfaat J
A. PENGERTIAN BUDAYA POLITIK
Budaya itu sendiri bersahabat kaitannya dengan sikap, pola pikir, perilaku, dan juga peralatan ibarat alat komunikasi, yang mana budaya ini sanggup berlaku terhadap personal (perorangan), kelompok, komunitas, paguyuban, dan bangsa. Sedangkan politik berkaitan dengan pemerintahan dan kebijakan-kebijakannya.
Budaya politik ialah sikap dan sikap individu atau kelompok terhadap kehidupan politik yang terkait dengan tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, yang menyangkut masalah aturan/kebijakan, kekuasaan, dan wewenang. Dengan kata lain, politik disini mementingkan tujuan bersama, bukan tujuan individual. Sistem politik yang digunakan juga beragam, ibarat sistem politik tradisional, transisional (peralihan), dan modern.
PENGERTIAN, PERAN, KOMPONEN, DAN BENTUK BUDAYA POLITIK |
B. PERAN BUDAYA POLITIK
Bentuk budaya politik yang terbaik merupakan budaya politik partisipatif, yang mana budaya politik ini merupakan budaya politik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk berpartisipasi atau ikut secara aktif dalam kehidupan politik.
Menurut Huntinghon dan Nelson, tugas budaya politik partisipatif yang sanggup diaplikasikan untuk mempengaruhi proses politik dikehidupan warga negara ada lima, yaitu:
1. Kegiatan organisasi
Peran ini dilakukan sebagai anggota atau pemimpin dalam sebuah organisasi, yang tujuannya sanggup menunjukkan andil dalam mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. Contohnya ialah organisasi yang terdapat di kampus-kampus yang melaksanakan demo terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berkenan dengan keadaan dan impian dari masyarakat. Tindakan ini tentunya mempunyai pemimpin yang melaksanakan orasi atau disebut dengan orator, dan juga massa yang mengikuti.
2. Kegiatan pemilihan
Peran ini merupakan acara yang akan mempengaruhi hasil proses dari pemikiran. Seperti menunjukkan bunyi pada pemilihan kepala dalam skala tempat maupun nasional, sumbangan untuk kampanye, mencari proteksi bagi seorang calon pemimpin ibarat tim sukses, bekerja dalam suatu pemilihan ibarat menjadi panitia pemilihan.
3. Lobbying
Peran ini meliputi upaya individu atau sekelompok orang yang menghubungi petinggi pemerintah maupun politik, untuk mempengaruhi keputusan yang berkaitan dengan problem yang menyangkut sebagian besar populasi.
4. Mencari koneksi
Peran ini meliputi upaya individu yang ditujukan terhadap pejabat pemerintah, untuk memperoleh manfaat yang biasanya ditujukan terhadap individu lainnya (hanya satu orang)
5. Tindakan kekerasan
Peran ini merupakan upaya untuk mempengaruhi keputusan yang diambil pemerintah dengan cara menjadikan kerugian fisik terhadap orang dan juga harta bendanya.
C. KOMPONEN BUDAYA POLITIK
1. Orientasi afektif
Merupakan perasaan yang timbul terhadap sistem politik, para pemain drama serta peranannya, dan juga penampilannya.
Aktor dan peranannya misalnya ialah pemerintah dan hak serta wewenangnya membuat peraturan, masyarakat dan kewajibannya menjalankan aturan.
2. Orientasi kognitif
Merupakan pengetahuan wacana akidah terhadap politik, peranan, dan semua kewajiban serta input dan outputnya.
Proses input disini merupakan pengamatan terhadap partai politik, kelompok kepentingan sebagai sarana penampung aneka macam tuntutan. Sedangkan proses output merupakan hukum yang dibentuk oleh tubuh otoritatif (seperti tubuh legislatif), dan juga fungsi pelaksanaan hukum oleh direktur (seperti birokrasi) dan juga fungsi peradilan.
3. Orientasi evaluatif
Merupakan pendapat dan keputusan wacana politik secara objektif, dengan memakai standar nilai dan kriteria informasi serta perasaan.
Semua orang baik itu individu maupun kelompok mempunyai hak untuk beropini dan menunjukkan keputusan terhadap evaluasi politik yang terjadi secara objektif atau yang sesuai dengan fakta yang ada, terutama pada lingkungannya sendiri, sehingga kritik dan saran yang disampaikan sanggup memperbaiki kualitas sistem politik.
D. BENTUK BUDAYA POLITIK
1. Budaya Politik Primordial
Merupakan budaya politik yang ditandai dengan ikatan-ikatan kepentingan individual atau kelompok secara rasional yang berada di atas kepentingan bersama. Sehingga budaya politik ini sanggup memunculkan kelompok-kelompok teman sepermainan yang mengenyampingkan kepentingan umum. Sehingga jikalau suatu pemerintahan memakai budaya politik ini, pada suatu ketika menjadi bergerak lamban dari segi progresnya, dan tidak ada kemajuan. Bahkkan akan membuat lingkungan yang gampang untuk berkembangnya korupsi alasannya ialah para pemerintah orang-orang yang tergabung dalam sebuah instansi yang dikuasai oleh budaya politik ini cenderung memikirkan kebutuhan diri sendiri atau kelompok mereka dan untuk mencapai kepuasan mereka, sehingga rakyat yang berada setingkat atau beberapa tingkat dibawah mereka tidak diperdulikan.
2. Budaya Politik Partisipan
Merupakan budaya politik yang ditandai adanya sikap seseorang yang menganggap dirinya atau orang lain sebagai anggota aktif dalam lingkungan politik. Sehingga seseorang tersebut sadar akan hak dan kewajibannya. Bahkan hak tersebut sanggup digunakan untuk menanggung kewajibannya.
Orang yang termasuk kedalam budaya politik ini mempunyai kesadaran politik yang sangat tinggi, sehingga walaupun partisipasi yang diberikannya hanya sedikit, sanggup membuat ia merasa aktif, berarti, berperan, bahkan dibutuhkan dalam berlangsungnya sebuah sistem politik.
3. Budaya Politik Parokial
Merupaka budaya politik yang terbatas pada ruang lingkup yang sempit, ibarat budaya politik yang berlaku pada sebuah provinsi. Sehingga perbedaan peranan politik pun sangat jarang terjadi didalam lingkungan ini. Para pelaku politik menitik beratkan budaya ini terhadap kesamaan dalam bidang ekonomi, keagamaan, infrastruktur, dan juga hukum yang berlaku. Contohnya ibarat pemimpin sebuah suku yang mempunyai peranan juga dalam kehidupan masyarakatnya. Individu atau kelompok yang termasuk kedalam budaya politik ini tidak akan mengikuti arus politik yang terjadi, kecuali itu termasuk dalam lingkup daerahnya dan diterapkan oleh orang-orang disekitarnya. Dalam artikata lain, jikalau pelaku politik tidak bahagia terhadap sistem yang ada, maka ia hanya menyimpan perasaan tersebut didalam hati, alasannya ialah ia tidak bisa melawan sistem tersebut yang orang-orang disekitarnya menjalankannya. Juga tidak tersedianya sarana atau kapasitas untuk melawan sistem tersebut.
Faktor yang biasanya mempengaruhi sebuah tempat atau provinsi mengaplikasikan budaya politik ini ibarat imbas penjajahan, dan corak otoriter.
4. Budaya Politik Kaula
Merupakan budaya politik yang anggota masyarakat mempunyai keinginan, niat, dan minat secara penuh terhadap keseluruhan dari sistem politik, terutama output/segala keputusan. Kecintaan mereka terhadap sistem sanggup ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, pengetahuan, dan sikap terhadap sistem. Mereka bersikap ibarat itu, alasannya ialah mereka menganggap tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk mengatur dan merubah sistem yang telah ada, sehingga mereka mengikuti, menerima, saja secara pasif dengan patuh setia terhadap segala intruksi, kebijakan dan keputusan para pemerintah yang sedang menjabat.
Menurut pendapat mereka, masyarakat hanyalah perlu mendapatkan apa ada nya yang sudah menjadi kodrat. Tingkat kepatuhan ini bersifat individual, yang mana ketika seseorang tidak menyukai terhadap sistem politik yang sedang berlaku, ia akan menyimpan itu didalam sanubarinya, alasannya ialah tidak ada tempat, sarana maupun kapasitas untuk melawan maupun mengubah sistem.
E. BENTUK BUDAYA POLITIK
1. Budaya Politik Partisipatif
Merupakan budaya politik yang melibatkan individu atau kelompok yang berorientasi terhadap struktur input, proses, dan outpun dari sebuah sistem politik. Masyarakat yang mempunyai budaya ini sangat aktif dalam kehidupan berpolitik, dan sudah mempunyai kemajuan dalam bidang ekonomi dan sosialnya.
Masyyarakat selalu ikut serta dan mengambil andil terhadap pengembilan keputusan publik dan juga prosesnya, sehingga sanggup memilih tujuan dan langkah-langkah untuk mencapainya secara bersama-sama. Masyarakat juga turut mengikuti hukum dan kebijakan yang diberikan oleh publik dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Masyarakat mempunyai kemampuan, pengetahuan dan juga kepekaan terhadap isu-isu politik yang terjadi, sehingga sanggup mengikuti dan menunjukkan andil. Akan tetapi, kenyataannya tidak ada satupun negara yang mempunyai masyarakat yang menganut budaya politik partisipatif ini secara murni.
2. Budaya Politik Mobilisasi
Merupaka budaya politik yang terdorong sesudah diberikan rangsangan untuk menunjukkan andil terhadap lingkungan dan sistem politik yang berlaku. Dorongan inilah yang membuat individu atau kelompok dalam bentuk budaya politik ini untuk bergerak dan mengikuti sistem politik, dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
3. Budaya Politik Apatis
Merupakan individu atau kelompok yang hanya mengabaikan pengajuan, proses, dan hukum yang berlaku dilingkungannya mengenai sistem yang terkait dengan politik. Masyarakat bersifat hirau tak acuh, sehingga tidak juga menghiraukan hukum yang ada. Sistem budaya politik ini sangat buruk, dan pemerintah yang menjabat juga mempunyai peluang untuk membuat lingkungan yang marak dengan KKN atau korupsi, alasannya ialah masyarakat juga tidak menghiraukan baik itu dari segi ekonomi maupun sosial terhadap lingkungannya. Masyarakat berbuat demikian, merupakan penyebab dari salah satu faktor tersering yaitu kurangnya kemampuan masyarakat dari segi pengetahuan untuk mengikuti isu-isu politik yang ada.
Nah itulah pembahasan kami kali ini wacana BUDAYA POLITIK, Semoga ilmunya sanggup bermanfaat. Apabila masih ada yang belum dimengerti, teman bisa menanyakannya melalui kotak komentar di bawah ini. Kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di softilmu, jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J
Sumber http://softilmu.blogspot.com
0 Response to "Pengertian, Peran, Komponen, Dan Bentuk Budaya Politik"
Posting Komentar