iklan banner

Membaca Fenomena Alam

Pada dasarnya alam diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan banyak sekali macam bentuk dan keunikan masing-masing. Sehingga dengan keindahan alam itulah insan sanggup bersyukur dan melihat gejala kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.


Alam memiliki karakteristik yang berbeda pada suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Alam juga memiliki gejala yang khas, yang apabila satu tanda dihubungkan dengan tanda yang lainnya akan menjadikan suatu kesimpulan tertentu yang sanggup bermanfaat untuk manusia. Misalkan saja awan terlihat gelap dan bergerak, itu membuktikan bahwa akan segera turun hujan, Tuhan benar-benar telah mengatakan kebesarannya.

Sebagai seorang Pramuka kita harus pandai-pandai membaca gejala alam di sekitar kita, alasannya dengan begitu seorang Pramuka sanggup menciptakan suatu keputusan apa yang harus dilakukannya ketika itu. Kemampuan untuk membaca suatu gejala itu disebut dengan Deduksi

Pada artikel ini penulis akan memaparkan beberapa keadaan alam yang sanggup diprediksi oleh manusia.


1. Memprediksi Cuaca
Dalam suatu kegiatan Kepramukaan, keadaan cuaca sangat memilih lancar atau tidaknya suatu aktivitas. Cuaca yang cerah tentu saja sangat cocok untuk kegiatan di luar ruangan. Untuk memprediksi cuaca, kita sanggup membacanya melalui keadaan langit, awan, angin dan sikap binatang-binatang yang ada di sekitar kita.
  • Burung-burung berkicau dan bersahutan di pagi hari, membuktikan cuaca akan cerah.
  • Burung walet terbang sangat tinggi, membuktikan cuaca akan cerah, sebaliknya apabila burung walet terbang terbang rendah dan berkelompok membuktikan akan turun hujan.
  • Semut-semut akan berlindung di dalam sarangnya apabila cuaca akan turun hujan, semut akan berjalan kesana kemari mencari makan di permukaan tanah membuktikan cuaca akan cerah.
  • Ulat, kupu-kupu dan beberapa serangga sejenis akan berlindung di bawah daun apabila akan turun hujan.
  • Awan gelap yang bergerak ke arah kita bangkit berarti hujan akan segera turun di lokasi kita berdiri.
  • Jika berada di tempat pinggir sungai dataran rendah, perhatikan angin yang berhembus. Angin yang cuek yang mengandung air dan air sungai yang keruh membuktikan hujan sudah turun di hulu sungai.
  • Ayam berteduh pada ketika hujan membuktikan hujan akan berlangsung lama, apabila ayam tetap mencari makan meski ketika hujan, membuktikan hujan akan berlangsung sebentar saja.
2. Memprediksi Bencana Alam
  • Air maritim yang surut terlalu jauh tidak menyerupai biasanya dan didahului dengan gempa bumi, membuktikan akan terjadi gelombang tsunami, segeralah berlari menuju tempat yang tinggi.
  • Monyet-monyet akan turun dari gunung secara beramai-ramai membuktikan gunung akan meletus.
  • Burung-burung terbang tak beraturan membuktikan akan terjadi peristiwa alam, bisa kebakaran hutan, gempa bumi atau gunung meletus.
  • Anjing-anjing yang menyalak dan panik tidak menyerupai keadaan biasanya membuktikan akan terjadi bahaya, kemungkinan yaitu gempa bumi.
3. Memprediksi Arah (Tanpa Kompas)
Ada banyak cara yang sanggup dipakai oleh Pramuka untuk memilih arah, tentu saja apabila kondisi kita dalam keadaan darurat dan tidak membawa kompas.
  • Dahan pohon yang berlumut mengatakan arah barat, alasannya pada bab pohon sebelah barat jarang menerima sinar matahari.
  • Bunga-bunga tumbuh condong ke arah matahari, yaitu yaitu ke arah timur.
  • Matahari selalu terbit dari arah timur.
  • Menentukan arah dengan kompas buatan dari jarum yang ujungnya digosokkan pada ujung magnet.
  • Jika di perkampungan, masjid sanggup memilih arah barat (wilayah Indonesia)
  • Jika di pemakaman, letak kerikil nisan sanggup dipakai sebagai penentu arah utara.
Demikian sedikit pengetahuan wacana membaca fenomena alam, supaya sanggup kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salam hangat dari Pasuda. Salam Pramuka!!!

Sumber http://pasukan-kusumayudha.blogspot.com

0 Response to "Membaca Fenomena Alam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel