Kemunduran Dan Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya - Raja-raja pengganti Balaputra mungkin kurang bijaksana dalam melaksanakan politik luar negerinya, sehingga merugikan negara-negara tetangga. Akibatnya negara-negara tetangga yang merasa dirugikan menentang kekuasaan Sriwijaya yang menguasai jalur-jalur pelayaran dan perniagaan internasional.
Pada permulaan kurun ke-12, Kerajaan Sriwijaya masih menguasai kawasan Palembang, Selat Malaka, Selat Sunda, dan tercatat kekuasaannya hingga ke Sailan. Pada permulaan kurun ke-11, terjadi ketegangan dengan kerajaan Cola di India selatan. Kerajaan Cola yang terletak di Pantai Teluk Bengala merasa terganggu kekuasaannya oleh Sriwijaya
Pada tahun 1024 Masehi, tentara Cola melaksanakan serangan mendadak ke sentra Kerajaan Sriwijaya. Serangan tersebut tidak dimaksudkan untuk menguasai dan menduduki Sriwijaya, melainkan hanya suatu peringatan saja bahwa Kerajaan Cola tidak mau kekuasaan di daerahnya diganggu.
Setelah serangan mendadak itu, tentara Cola segera mundur kembali sebagai tindak lanjut untuk mengusir kekuasaan Sriwijaya dari wilayah perairan India selatan. Pada tahun 1265 M, pulau Sailan direbut Kerajaan Cola dari tangan Sriwijaya.
Ekspedisi Singasari
Pada selesai kurun ke-13, timbul ketegangan antara Sriwijaya dengan Kerajaan Singasari di Jawa Timur. Pada tahun 1275 M terjadi suatu ekspedisi angkatan perang Singasari yang masuk ke kawasan kekuasaan Sriwijaya, ialah Melayu di kawasan Jambi.
Ekspedisi Singasari tersebut populer dengan sebutan Ekspedisi Pamalayu, dan Melayu jatuh dalam kekuasaan Singasari. Dari Melayu, Sriwijaya didesak hingga hanya berkuasa di kawasan Palembang saja.
Pada tahun 1300 M, Tanah Genting Kra direbut oleh Kerajaan Siam. Dalam keadaan kekuasaan Sriwijaya yang semakin menurun, daerah-daerahnya di Sumatra Utara membebaskan diri. Maka muncullah kerajaan-kerajaan kecil, antara lain : Samudera, Perlak, Paseh, dan Lamuri.
Kerajaan-kerajaan di pantai tersebut bergerak mengambil laba dari perdagangan di Selat Malaka. Dengan perantaraan saudagar-saudagar India yang beragma Islam, maka agama Islam tersebar di kawasan Sumatra Utara. Sumatra Utara menjadi kawasan Islam yang pertama di Indonesia.
Peranan Sriwijaya dalam perniagaan dan pelayaran internasinal sudah tidak berarti lagi. Pada tahun 1365 M, Sriwijaya dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Tahun 1377 M, Sriwijaya mencoba memberontak, tetapi ditindak tegas oleh pasukan Majapahit. Sesudah itu, kawasan ttersebut menjadi kacau dan ditinggalkan oleh balatentara Majaphit sehingga tidak terurus.
Silahkan baca artikel lain kerajaan besar ini di : Kerajaan Sriwijaya
Baca juga : Majapahit kerajaan kuno terbesar
Silahkan baca artikel lain kerajaan besar ini di : Kerajaan Sriwijaya
Baca juga : Majapahit kerajaan kuno terbesar
Akhirnya kawasan Sriwijaya di kawasan Palembang menjadi sarang perampok. Demikian kurang lebih hingga tahun 1400an Masehi, kerajaan Sriwijaya runtuh, berakhir ralam keadaan yang menyedihkan sehabis bangkit tujuh kurun lamanya.
0 Response to "Kemunduran Dan Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya"
Posting Komentar