2 Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah
Daftar Isi Artikel
2 sumber bukti dan fakta sejarah - Sejarah suatu masyarakat atau bangsa di masa lampau berhasil diketahui melalui inovasi bukti-bukti atau fakta-fakta yang menawarkan terjadinya suatu insiden di masa lampau itu. Bukti maupun fakta sejarah merupakan kumpulan data-data yang terlebih dahulu diseleksi secara teliti dan hati-hati.
Bukti dan fakta sejarah sanggup diketahui melalui dua sumber asalnya, yakni bukti dan fakta yang berasal dari sumber primer maupun sumber sekunder.
Bukti dan fakta sejarah dari sumber primer
Bukti dan fakta wacana insiden sejarah diuraikan oleh para pelaku atau saksi yang mengalami suatu insiden sejarah. Namun, terkadang uraian para pelaku atau saksi wacana insiden sejarah yang telah terjadi dipandang lemah, lantaran meninggalkan unsur-unsur obyektivitasnya.
Misalnya, saat para pelaku membahas insiden sejarah yang dialaminya lebih banyak menekankan pada unsur-unsur subyektivitas. Biasanya pelaku tersebut menyembunyikan atau menenggelamkan bukti-bukti atau fakta yang melemahkan kedudukannya dalam insiden sejarah tersebut.
Hal serupa berlaku pula pada pernyataan saksi suatu insiden sejarah. Para saksi di dalam mengungkapkan suatu insiden sejarah juga tidak terlepas dari unsur subyektivitas. Hal ini disebabkan adanya unsur keberpihakan dari para saksi tersebut atau juga disebabkan oleh latar belakang keahlian yang dimiliki oleh para saksi.
Bukti dan fakta sejarah dari sumber sekunder
Bukti dan fakta wacana insiden sejarah diuraikan oleh seseorang yang bukan pelaku atau saksi dari insiden tersebut. Akibatnya, kebenaran dari insiden tersebut semakin berkurang. Begitu juga insiden sejarah yang diuraikan oleh spesialis sejarah yang meneliti sebuah prasasti peninggalan dari suatu kerajaan, contohnya Kerajaan Kutai atau Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti tersebut tidak mengungkap secara keseluruhan dari keadaan kerajaan-kerajaan pada masa itu. Berita yang terdapat pada prasasti hanyalah sebagian kecil dari citra kehidupan kerajaan pada masa itu.
Berdasarkan informasi prasasti itu, para mahir mencoba untuk menciptakan penafsiran wacana keseluruhan keadaan pada masa itu, baik wacana perkembangan sistem pemerintahan kerajaan, kehidupan, sosial, ekonomi, budaya, dan doktrin masyarakat dari kerajaan-kerajaan bersangkutan.
Baca juga : 6 peninggalan sejarah kebudayaan Hindu Buddha Indonesia
Berdasarkan bukti dan fakta dari sumber sekunder itu, kebenaran wacana suatu insiden sejarah tidak sanggup diketahui secara keseluruhan. Walaupun demikian, isu yang berasal dari bukti dan fakta sumber sekunder itu juga mempunyai arti yang sangat penting dalam pengungkapan suatu insiden sejarah. Keterkaitan insiden yang satu dengan insiden berikutnya sanggup diketahui oleh generasi penerus dari suatu bangsa.
Baca juga : 6 peninggalan sejarah kebudayaan Hindu Buddha Indonesia
Berdasarkan bukti dan fakta dari sumber sekunder itu, kebenaran wacana suatu insiden sejarah tidak sanggup diketahui secara keseluruhan. Walaupun demikian, isu yang berasal dari bukti dan fakta sumber sekunder itu juga mempunyai arti yang sangat penting dalam pengungkapan suatu insiden sejarah. Keterkaitan insiden yang satu dengan insiden berikutnya sanggup diketahui oleh generasi penerus dari suatu bangsa.
Menentukan usia peninggalan sejarah
Ada tiga cara untuk mengetahui usia peninggalan budaya insan masa lampau, yakni sebagai berikut :
Tipologi
Tipologi merupakan cara penentuan usia peninggalan budaya menurut bentuk (tipe) dari benda peninggalan itu. Semakin sederhana bentuk peninggalan budaya manusia, maka usianya semakin tua. Namun, dengan cara ibarat ini sering kali menjadikan masalah, alasannya benda yang sederhana belum tentu dibentuk lebih dulu dari pada benda yang lebih halus dan telah tepat buatannya.
Stratigrafi
Stratigrafi merupakan cara penentuan usia suatu benda peninggalan budaya insan menurut lapisan tanah. Semakin ke bawah lapisan tanah daerah inovasi benda tersebut maka semakin bau tanah usianya. Dan semakin ke atas lapisan tanah daerah inovasi benda peninggalan manusia, maka semakin muda usianya.
Kimiawi
Kimiawi merupakan cara memilih usia dari suatu benda peninggalan budaya insan menurut unsur-unsur kimia yang dikandung oleh benda tersebut.
Demikian ulasan mengenai 2 sumber bukti dan fakta sejarah, supaya menjadi catatan pembelajaran sejarah.
0 Response to "2 Sumber Bukti Dan Fakta Sejarah"
Posting Komentar