iklan banner

Ken Arok Sang Pendiri Kerajaan Singasari



Petualangan Ken Arok

Seperti telah kita singgung pada artikel sejarah sebelumnya bahwa pendiri kerajaan Singasari yaitu Ken Arok, sehabis runtuhnya kerajaan Kediri alasannya keberhasilannya mengalahkan Kertajaya (Baca kembali : munculnya Kerajaan Kediri). Ken Arok yang berasal dari dari kalangan rakyat biasa merupakan anak seorang petani di desa Pungkur.

Sebelum menjadi penguasa Singasari, ia telah menjalani kehidupan yang berliku-liku. Dalam Kitab Pararaton diceritakan bahwa sewaktu masih bayi ia dibuang oleh ibunya. Kemudian seorang perampok menemukannya lalu memelihara dan mendidiknya. Tidak heran kalau Ken Arok tumbuh menjadi seorang yang pemberani, suka berkelahi, dan berpetualang.

Seorang brahmana berjulukan Lohgawe, lalu mengambil Ken arok sebagai anak angkat. Dari brahmana tersebut ia memperoleh pendidikan keagamaan dan banyak sekali ilmu pengetahuan ketangkasan. Di samping itu, kedudukan terhormat ayahnya menciptakan Ken Arok menarik perhatian banyak sekali pihak, termasuk Tunggul Ametung, seorang Adipati Tumapel yang mengangkatnya sebagai pengawal pribadi.

Ken Arok dan Ken Dedes

 Seperti telah kita singgung pada artikel sejarah sebelumnya bahwa pendiri kerajaan Singas Ken Arok Sang pendiri Kerajaan Singasari
Arca yang diyakini perwujudan
Ken Dedes

Sebagai seorang pengawal ia sering mendapat kiprah untuk mengantar dan mengawal Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Dari sinilah awal mula dongeng sejarah Sang Pendiri Singasari. Ken Arok lama-kelamaan tertarik oleh kecantikan Ken Dedes, lalu ia mencari cara bagaimana sanggup merebut dari Tunggul Ametung dan memperistrinya.

Namun, untuk mendapat Ken Dedes, ia harus terlebih dahulu memb*un*uh penguasa Tumapel Tunggul Ametung. Untuk melakukan niatnya itu, ia memesan sebilah keris kepada Empu Gandring, seorang pembuat keris yang populer pada zaman itu.

Kembali pada kitab Pararaton, di sana disebutkan bahwa alasannya jengkel keris yang dipesan tidak segera jadi, maka Empu Gandring kesudahannya dibunuh dengan keris tersebut yang sebetulnya masih belum sempurna. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Empu Gandring mengeluarkan kutukan, bahwa beberapa raja akan terbunuh oleh keris tersebut.

Kemudian Ken Arok meminjamkan keris buatan Empu Gandring itu kepada sahabatnya yang berjulukan Kebo Ijo sebelum Ken Arok menggunakannya untuk menusuk Tunggul Ametung pada suatu malam ketika suasana keraton sudah sepi.

Dalam pemeriksaan, hakim menuduh Kebo Ijo sebagai pembunuh Tunggul Ametung, alasannya keris yang tertancap di badan penguasa Tumapel tersebut yaitu keris yang biasa digunakan oleh Kebo Ijo. Akhirnya Kebo Ijo dieksekusi mati.

Tetapi, benarkah Ken Arok memb*un*uh Tunggul Ametung? Ada pendapat bahwa tidak demikian adanya, Silahkan baca di Kompasiana ada yang beropini demikian : Ken Arok Bukan Pembunuh Tunggul Ametung. Mangga... kita sebagai pelaku sejarah tak sanggup menjadi saksi faktual dalam kejadian tersebut.

Silsilah Ken Arok

 Seperti telah kita singgung pada artikel sejarah sebelumnya bahwa pendiri kerajaan Singas Ken Arok Sang pendiri Kerajaan Singasari

Ken Arok menjadi Raja

Sesudah kejadian pemb*nuhan tersebut, Ken Arok menggantikan kedudukan Tunggul Ametung sebagai penguasa Tumapel dan sekaligus memperistri Ken Dedes. Sebagai penguasa Tumapel ia bergelar Sang Amurwabhumi.

Waktu dinikahi Ken Arok, Ken Dedes telah hamil tiga bulan. Anak yang lahir dari kandungannya itu diberi nama Anusapati. Dari Ken Dedes lalu Ken Arok memperoleh empat orang anak, salah seorang diantaranya berjulukan Mahisa Wong Ateleng.

Ternyata Ken Arok tidak hanya memperistri Ken Dedes, dari istri lainnya yakni Ken Umang ia memperoleh tiga orang putra dan seorang putri, salah seorang putranya berjulukan Tohjaya.

Setelah usang menjadi Akuwu Tumapel, pada suatu hari ia didatangi para brahmana dari Daha. Mereka tiba untuk meminta proteksi dari tindakan raja Daha.

Para brahmana itu lalu menobatkan Ken Arok menjadi raja Tumapel dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Ia mengadakan penyerangan ke Daha melawan raja Dandang Gendis. Dalam penyerangan yang terjadi di bersahabat Ganter tersebut, Ken Arok sanggup mengalahkan raja Dandang Gendis dan balatentaranya. Seluruh kerajaan Daha kesudahannya jatuh ke tangan Ken Arok.

Dalam kitab Pararaton menyebutkan bahwa sehabis Ken Arok dinobatkan menjadi raja Singasari, orang-orang yang dahulu berjasa kepadanya ketika ia menderita diberi jawaban dengan santunan hak-hak istimewa dan pembebasan dari kewajiban tertentu.

Sumber http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com

0 Response to "Ken Arok Sang Pendiri Kerajaan Singasari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel