iklan banner

✔ Menabung Sampah Untuk Pendidikan Dini

Setiap pagi, puluhan belum dewasa mendatangi sebuah PAUD di Kp Batukasur Rt 01/10, Desa Panundaan, kecamatan Ciwideuy. Tampak ada sesuatu yang berbeda dari belum dewasa yang juga ditemani oleh orang bau tanah mereka. Tidak hanya menjinjing tas yang berisikan buku dan alat tulis, tapi juga mereka menenteng botol-botol plastik bekas kedalam PAUD tersebut.

Penasaran dengan tingkah belum dewasa itu, Republika mencoba mendatangi PAUD yang sudah bangun semenjak 2010 tersebut. Ketika menyaksikan lebih terang ke dalam PAUD, ternyata belum dewasa tersebut sedang menyetorkan botol-botol bekas itu kepada Guru mereka.

Satu persatu murid-murid tersebut menyampaikan botol-botol baik yang berukuran kecil maupun besar. Botol-botol terebut lalu diberikan nama-nama murid dengan sebuah spidol berwarna hitam, untuk yang menyampaikan sampah anorganik tersebut. Ternyata, sampah-sampah tersebut dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan belum dewasa murid maupun sekolah, terutama bagi belum dewasa kurang mampu.

"Intinya untuk pemanfaatan barang bekas, selain untuk kerajinan bisa juga untuk bakti sosial menyerupai anak kurang mampu, sehingga tidak pakai uang bayarnya. Selain itu juga untuk keperluan sekolah" kata Elis, Guru sekaligus Pembina PAUD Melati kepada Republika, Kecamatan Ciwideuy, Kabupaten Bandung, Kamis (20/11).

Elis mengatakan, pandangan gres tersebut berawal ketika dirinya sedang meminta sumbangan kepada orang bau tanah murid maupun donator, mengingat banyak murid yang tidak bisa di PAUD tersebut. Karena sebelumnya apabila ada anak yang kurang bisa dan tidak bisa bayar sekolah, Elis keliling kampung mendatangi warga yang dianggap mampu, namun hal tersebut dirasa Elis terlihat menyerupai mengemis.

Itupun, kata Elis, tidak semua orang yang diminta sumbangan menyampaikan bantuan. Justru malah banyak juga yang tidak bayar.Sehingga menciptakan Elis untuk mencari alternative pembiayaan lain. Kebetulan pada ketika meminta sumbangan, ada orang yang memang mengelola bank sampah memperlihatkan kerjasama. Kaprikornus orang bau tanah murid yang mengumpulkan sampahnya, pihak sekolah hanya tinggal mendapatkan uang saja. ‘’Gimana bu jika ada kegiatan tabungan sampah. Disosialisasikan ke orang bau tanah murid, dan responnya alhamdulilah bagus,’’ terang Elis. (ROL)

Sumber http://magister-pendidikan.blogspot.com

0 Response to "✔ Menabung Sampah Untuk Pendidikan Dini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel