iklan banner

✔ Perkembangan Penulisan Sejarah Di Indonesia

Penulisan dongeng sejarah bukanlah sekadar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga memberikan pendirian dan pikiran melalui interpretasi sejarah menurut hasil penelitian. 

Dalam perkembangan selanjutnya penulisan sejarah mengalami kemajuan, yaitu dengan munculnya gagasan gres dalam penulisan sejarah. Setelah Indonesia merdeka sejarah sudah menjadi ilmu yang wajib dipelajari dan diteliti kebenarannya dengan teori dan metode yang modern. Hal ini disebabkan oleh  nation building, yaitu sejarah nasional akan mewujudkan kristalisasi identitas bangsa, serta membudayakan ilmu sejarah dalam masyarakat Indonesia yang menuntut pertumbuhan rakyat, meningkatkan kesejahteraan sejarah wacana perkembangan bangsa-bangsa.

Secara garis besar ada tiga jenis penulisan sejarah (historiografi) Indonesia.yaitu sbb:

a.Penulisan sejarah tradisional (historiografi tradisional) 
Penulisan sejarah tradisional ialah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu hingga masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris yang mengutamakan harapan dan kepentingan raja. 

Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis di prasasti dengan tujuan biar generasi penerus sanggup mengetahui insiden di zaman kerajaan pada masa dulu di mana seorang raja memerintah, teladan kitab Arjunawiwaha zaman Erlangga, kitab Panji zaman Kameswara, serta kitab Baratayuda dan Gatotkacasraya di zaman Kediri pada masa Raja Jayabaya. Kitab Gatotkacasraya memuat unsur j4vanisasi, yakni mulai muncul tuhan orisinil Jawa, yaitu Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong).

Walaupun dari segi wajah kurang, tokoh ini bijak dan mempunyai kemampuan yang luar biasa. Setelah agama Islam masuk ke Nusantara maka terjadi proses akulturasi kebudayaan yang menghasilkan bentuk gres dalam penulisan sejarah. 

Bentuk penulisan itu ialah mulai digunakannya kitab sebagai pengganti prasasti, contohnya, Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon. Penulisan insiden yang terjadi pada masa raja-raja Islam ditulis menurut petunjuk raja untuk kepentingan kerajaan, misalkan kitab  Bustanus Salatina. Kitab ini menulis sejarah Aceh, juga berisi kehidupan politik pada masa Islam
di Aceh, kehidupan masyarakat, soal agama Islam, sosial, dan ekonomi. 

Penulisan sejarah tradisional pada umumnya lebih menekankan pada beberapa hal berikut.
  1. Hanya membahas aspek tertentu, misalnya, hanya aspek keturunan  (genealogi saja) atau hanya diutamakan aspek kepercayaan (religius saja).
  2. Hanya membicarakan insiden tertentu yang dianggap penting dan perlu ditanamkan di tengah masyarakatnya untuk kepentingan istana belaka.
  3. Mengedepankan sejarah keturunan dari satu raja kepada raja berikutnya.
  4. Sering sejarah tradisional hanya memuat biografi tokoh-tokoh terkemuka di masa kekuasaannya.
  5. Sejarah tradisional menekankan pada struktur bukan prosesnya.
Jadi, dalam penulisan sejarah tradisional, tradisi masyarakat dan tugas tokoh sangat diutamakan lantaran adanya citra raja kultus dalam penulisannya, menyerupai di zaman Raja Kertanegara. Namun, penulisan sejarah tradisional sangat berarti bagi penelusuran sejarah di masa lalu.

b.Penulisan sejarah kolonial (historiografi kolonial)
Penulisan sejarah kolonial ialah penulisan sejarah yang bersifat eropasentris. Tujuan penulisan ini ialah untuk memperkukuh kekuasaan mereka di Nusantara.

Penulisan sejarah yang berfokus barat ini terang merendahkan derajat bangsa Indonesia dan mengunggulkan derajat bangsa Eropa, misalnya, pemberontakan Diponegoro dan pemberontakan kaum Padri. Tokoh tersebut oleh bangsa Eropa dianggap pemberontak, sedangkan Daendels dianggap sebagai figur yang berguna. Tulisan mereka dianggap sebagai propaganda penjajahan serta pembenaran penjajahan di Indonesia. 

Padahal, kenyataannya ialah penindasan. Akan tetapi, ada juga penulis Eropa yang cukup objektif, misalnya, Dr. Van Leur dengan karya goresan pena Indonesian Trade and Society dan karya Dr. Schrieke,  Indonesia Sociological Studies,  yang memaparkan perdagangan dan masyarakat Nusantara. Dasar ajaran sarjana Belanda tersebut dirumuskan kembali secara sistematik oleh Dr. Sartono Kartodirdjo dengan Pendekatan multidimensional, yaitu pendekatan dalam penulisan sejarah dengan beberapa ilmu sosial, ekonomi, sosiologi, dan antropologi.

c.Penulisan sejarah nasional (historiografi nasional)
Penulisan sejarah nasional ialah penulisan sejarah yang bersifat Indonesia sentris, dengan metodologi sejarah Indonesia dan pendekatan multidimensional. Jadi, penulisannya dilihat dari sisi kepentingan nasional. 

Historiografi nasional dirintis oleh Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo. Dalam historiografi nasional akan terungkap betapa pedihnya keadaan di zaman pergerakan nasional Indonesia oleh penjajahan barat sehingga membangkitkan semangat rakyat untuk merdeka. 

Historiografi nasional juga akan mengungkapkan bagaimana mengisi kemerdekaan Indonesia yang telah teraih pada 17 Agustus 1945 itu biar menjadi negara yang maju dan dihormati bangsa lain.

Dalam perkembangannya, penulisan sejarah di Indonesia pada umumnya bersifat naratif yang mengungkapkan fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana serta membuktikan bagaimana itu terjadi. Supaya sejarah sanggup mengikuti perkembangan ilmu lainnya maka harus meminjam konsep ilmu-ilmu sosial dan diuraikan secara sistematis.

Beberapa pendekatan yang dipakai dalam perkembangan penulisan sejarah sebagai berikut.
  1. Pendekatan sosiologi untuk melihat segi sosial insiden yang dikaji, misalnya, golongan masyarakat mana yang memelopori.
  2. Pendekatan antropologi untuk mengungkapkan nilai yang mendasari sikap para tokoh sejarah, status, gaya hidup, dan sistem kepercayaan.
  3. Pendekatan politik untuk menyoroti struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, tingkat sosial, dan kontradiksi kekuasaan.



Sumber http://sejarah10-jt.blogspot.com

0 Response to "✔ Perkembangan Penulisan Sejarah Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel