iklan banner

✔ Kiprah Hidrosfer



PENGERTIAN SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi dampak pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap jikalau terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalamikondensasi dan menjelma titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.


2.       3 JENIS SIKLUS HIDROLOGI
A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air bahari menguap menjadi uap gas lantaran panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

Penguapan air bahari – konveksi – kondensasi – tebentuk awan di   atas lautan hujan yang terjadi di lautan


B. Siklus Sedang
1. Air bahari menguap menjadi uap gas lantaran panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju bahari kembali

Penguapan air bahari – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan mengalir kembali ke laut

C. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air bahari menguap menjadi uap gas lantaran panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk pedoman sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut


Penguapan air bahari – konveksi – turun hujan – terjadi pedoman permukaan dan pedoman aliran bawah tanah – kemudian pedoman permukaan ataupun pedoman bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut


3.       PROSES ALAM YANG TERJADI PADA PROSES HIDROLOGI
a.   Evaporasi, yaitu  penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas, 80% berasal dari penguapan air laut.
b.   Transpirasi, yaitu   proses pelepasan uap air dari tumbuh- tumbuhan melalui stomata atau verbal daun
c.    Evapotranspirasi , yaitu  proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi
d.   Kondensasi, yaitu   proses perubahan wujud uap air menjadi air akhir pendinginan
e.   Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal menyerupai transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar
f.    Prespitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju
g.    Run off (aliran permukaan) , yaitu  pergerakan pedoman air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai

h.   Infiltrasi ,  yaitu  absorpsi atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori  tanah






Perairan Darat

A.   SUNGAI
1.       JENIS SUNGAI
·         BERDASARKAN DEBIT ARINYA
Sungai permanen / Episodik : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi, Sungai Kapuas (terpanjang di kalimantan), sungai batanghari, sungai musi.
Sungai periodik : Sungai yang pedoman airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika demam isu hujan dan sedikit ketika demam isu kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.

·         BERDASARKAN SUMBER ARINYA

Sungai hujan : Sungai yang pedoman airnya berasal dari air hujan. Contoh : Sungai Cisadane, Sungai Mahakam.
Sungai Gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mencair. Contoh : ada di eropa
Sungai Campuran : Sungai yang pedoman airnya berasal dari adonan gletser dan air hujan. Contoh Sungai Digul (Papua) dan Sungai Memberano (Papua).

·         BERDASARKAN KEMIRINGAN LERENG

Sungai konsekuen, mengallir arahnya suesuai dengan lereng daratan.
Sungai insekuen atau dendritis, arahnya, semuanya, tak teratur dan tak terikat oleh lereng daratan.
Sungai subsekuen, anak sungai tegak lurus pada sungai konsekuen.
Sungai obsekuen, anak sungai dari subsekuen, arahnya berlawanan dengan induk sungai konsekuen.
Sungai resekuen, anak sungai subsekuen arahnya sejajar dengan induk sungai konsekuen.
Contohnya :


·         BERDASARKAN STRUKTUR GEOLOGINYA
Sungai Anteseden yakni sungai yang tetap mempertahankan arah pedoman airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi lantaran kekuatan arusnya, sehingga bisa menembus batuan yang merintanginya.
Sungai Superposed, yakni sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

2.       POLA ALIRAN SUNGAI

1. Radial
Pola aliran radial atau menjari, terbagi menjadi dua yaitu :
        Radial sentrifugal, yakni contoh pedoman yang meningalkan sentra menyerupai kerucut gunung berapi atau dome yang gres mencapai stadium muda dan contoh alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
Radial sentripetal, yakni contoh pedoman yang menuju ke sentra contohnya pada suatu kawah atau crater, dome dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang contoh alirannya menuju ke sentra depresi tersebut.






2. Rectangular
Pola aliran rectangular adalah contoh pedoman yang membentuk sudut siku-siku atau mendekati siku-siku. Pola ini terdapat pada kawasan yang mempunyai struktur patahan baik yang berupa patahan bersama-sama atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan contoh pedoman siku-siku.





3. Trellis
Pola aliran trellis adalah contoh pedoman yang berbentuk menyirip daun atau terdapat pada kawasan pegunungan lipatan.

Pola pedoman trellis yakni contoh pedoman sungai yang bawah umur sungai bermuara pada sungai induk hamper membentuk sudut siku-siku atau sudut tegak lurus. Pola pedoman sungai ini membentuk susunan menyerupai plesteran kerikil bata.





4. Dendritik
Pola pedoman dendritik yakni contoh pedoman yang tidak teratur, menyerupai cabang atau akar tanaman. Terdapat pada kawasan dataran, kawasan pantai dan daerah plato.





5. Paralel
Pola aliran parallel adalah contoh pedoman sungai yang membentuknya sejajar antara sungai yang satu dengan yang lain. Pola parallel terdapat di kawasan perbukitan memanjang dengan lereng yang sangat curam.





6. Annular
Pola annular yakni contoh pedoman sungai yang bentunya melingkar. Pola annular biasanya ditemui di kawasan kubah (dome)
 

3.       BAGIAN SUNGAI

KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HULU

a.       merupakan awal dari pedoman sungai (mata air)
b.      debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan
c.       kondisi dasar sungai berbatu
d.      sering ditemui jeram dan jeram
e.      erosi sungai mengarah ke dasar sungai (vertikal)
f.        aliran air mengalir di atas batuan induk
g.       aliran sungai mengerosi batuan induk
h.      aliran sungai cenderung lurus
i.         tidak pernah terjadi banjir
j.        kualitas air masih baik



KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN TENGAH

a.       merupakan lanjutan dari hulu sungai
b.      lembah sungai berbentuk abjad U
c.       aliran air tidak terlalu deras
d.      proses abrasi sudah tidak dominan
e.      proses proses transportasi hasil abrasi dari hulu

KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HILIR

1.       merupakan pecahan final sungai menuju laut
2.       lembah sungai berbentuk abjad U
3.       aliran air permanen
4.       terdapat pengendapan di dalam alur sungai
5.       sering terjadi banjir
6.       terdapat kawasan dataran banjir
7.       aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander
8.       terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)
9.       erosi sungai ke arah sampinh (lateral)
10.   badan sungai melebar

B.   DANAU
4.       JENIS DANAU MENURUT TERJADINYA
A. Danau Alami
Danau alami sanggup kita golongkan menjadi 6 macam, yakni:

1. Danau Tektonik
Danau tektonik yakni danau yang terbentuk akhir proses tektonik (lipatan, patahan, dan gerakan kulit Bumi) sehingga tanah mengalami penurunan 
Contoh:
·         Danau Toba,
·         Danau Singkarak,
·         Danau Kerinci,


2. Danau Vulkanik
Danau vulkanik yaitu danau yang terjadi akhir adanya letusan gunung api. Letusan ini sanggup menjadikan morfologi gunung yang tadinya berbentuk menyerupai kerucut sanggup berubah bentuk menjadi cekung.
Contohnya :
·         Danau Maninjau dan Danau Kerinci di Sumatra,
·         Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi, Danau Kalimutu di Flores.


3. Danau Karst
Danau karst terbentuk lantaran adanya pelarutan batuan kapur oleh air sehingga membentuk cekungan. Bila cekungan ini terisi oleh air, maka terbentuk danau yang disebut dolina. Dolina meupakan lubang-lubang yang berbentuk corong. Lubang-lubang dolina yang menjadi satu disebut uvala (telaga). Deretan uvala-uvala atau dolina menjadi satu membentuk polje
Contohnya:
lokva Bendogede di Kecamatan Ponjong di kawasan Gunung Kidul.


4. Danau Erosi
Danau yang terbentuk lantaran adanya abrasi atau pendalaman dasar lembah oleh gletser dengan massa es yang besar.
Contoh:  Danau Great (The Great Lake) di Amerika Utara, Danau Finger di New York.


5. Danau Tapal Kuda
Danau tapal kuda merupakan danau yang terbentuk jikalau sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang kesudahannya membentuk danau.
Contoh:  Danau Tapal Kuda di Hilir Sungai Mahakam.


6. Danau Bendungan Alami
Danau bendungan alami terbentuk lantaran adanya longsoran dari tebing, sehingga menutupi pedoman sungai.
Contoh:  Danau Pengilon di Dieng dan Telaga Sarangan di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.


B. Danau Buatan
Danau buatan yakni danau yang sengaja dibentuk oleh manusia. Danau buatan lebih dikenal sebagai waduk.
Contoh:  
·         Waduk Jatiluhur (Jawa Barat),
·         Waduk Cirata, Waduk Kedungombo (Jawa Tengah),
·         Waduk Riam Kanan dan Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman.


 C.    RAWA
5.       JENIS RAWA
Rawa yakni Adalah tanah berair yang selalu digenangi air lantaran kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah daripada kawasan sekitarnya.
Rawa Pantai 
Rawa pantai adalah jenis rawa yang terdapat di pinggir pantai. Rawa ini selalu dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pasang surut ini terjadi dua kali dalam sehari sehingga terbentuklah rawa pantai. Rawa ini banyak ditumbuhi oleh pohon bakau. 


Rawa Pinggiran 
Terjadi akhir meluapnya air sungai. Rawa sungai ini sanggup juga terbentuk pada kawasan bekas pedoman yang terpotong akhir proses meandering sungai

Rawa Abadi 
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak mempunyai pelepasan ke laut. Air hujan yang tertampung dalam rawa hanya sanggup menguap tanpa ada pedoman yang berarti.




5.       2 JENIS AIR TANAH MENURUT KEDALAMANNYA
a) Air tanah dangkal  (air tanah freatik), berada di antara muka tanah dengan akuifer tidak tertekan

b) Air tanah dalam (air tanah artesis ), berada di antara lapisan batuan kedap air 

5.       PERSEBARAN SAMUDRA DI MUKA BUMI YANG TERLUAS (4)
di dunia ini  terdapat beberapa samudera besar,yaitu:
1)Samudera Pasifik dengan luas 165.300.000 km persegi
2)Samudera Atlantik dengan luas 82.200.000 km persegi
3)Samudera Hindia dengan luas 72.500.000 km persegi
4)SAmudera Arktik dengan luas 14.055.930 km persegi 

5.       JENIS LAUT BERDASARKAN TERJADINYA 
a. Laut Transgresi yaitu bahari yang terjadi lantaran dataran rendah tergenang air akhir naiknya permukaan air laut.
b. Laut Ingresi yakni bahari dalam yang terjadi lantaran dasarnya mengalami penurunan
c. Laut regresi, bahari yang terjadi lantaran penyempitan luas permukaan bahari akhir pengendapan atau sedimentasi hasil erosi, baik oleh gerakan bahari maupun gerakan sungai yang bermuara di sekitarnya. 

5.       LAUT MENURUT LETAKNYA
a. Laut tepi yakni bahari yang terletak di tepi benua, Laut ini seolah – olah terpisah dari samudra yang luas lantaran terhalang oleh formasi pulau atau Jazirah
b. Laut pertengahan bahari yang terletak antara dua benuaatau lebih. Laut ini mempunyai tanda-tanda – tanda-tanda gunung api.

c. Laut pedalaman bahari yang terletak di tengah – tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan.

5.       LAUT MENURUT KEDALAMANNYA
a. Zone Lithoral yaitu wilayah bahari yang berbatasan pribadi dengan daratan atau wilayah bahari yang merupakan batas air pasang dengan air surut.
b. Zone Neritis (zone bahari dangkal) yakni wilayah bahari yang meliputi daerahbatas air surut ke arah bahari hingga pada kedalaman 200 meter.
c. Zone Bathial (zone bahari dalam) merupakan pecahan bahari dalam yang kedalamannya 200 - 2.000 meter. Pada zone ini sinar matahari tidak mencapai dasar laut.

d. Zone abisal (zone bahari sangat dalam) merupakan bahari yang kedalamannya lebih dari 2.500 meter. Pada zone ini dasar bahari nya sangat gelap dan cuek jarang fauna bahari yang sanggup hidup.


5.       4 JENIS RELIEF DASAR LAUT
-          Landasan Kontinen ( continental shelf )
Landasan Kontinen ( continental shelf ) yakni wilayah bahari yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4% atau sekitar 0o7’ atau 2m/km. Landas kontinen merupakan dasar bahari dangkal di sepanjang pantai dan menjadi pecahan dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km kea rah barat. Dangkalan sahul yang merupakan pecahan dari benua Australia dan Pulau Irian, Landas kontinen dari Siberia kea rah bahari Arktik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan pecahan dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.

-          Lereng benua ( continental slope )
Lereng benua ( continental slope ) merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara  4% hingga 6%. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter. Daerah ini meluas dari patahan beting hingga pada kedalaman rata-rata 2 km. wilayahnya curam dengan kemiringan rata-rata 40o17’ atau 1 : 2 hingga 1 : 40, dan meliputi luas 13% dari luas permukaan bumi.

-          Tanjakan Kontinental
Daerah ini yakni transisi antara benua dengan samudra, mempunyai kemiringan 1 : 50 hingga 1 : 800 dengan rata-rata 1 : 150. Tanjakan continental merupakan tempat pengumpulan sedimen yang berasal dari benua.

-          Dasar Samudra, ( ocean floor ), meliputi :
A.    Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar bahari dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
B.     The Deep, yaitu dasar bahari yang terdalam yang berbentuk palung bahari ( trog ).

Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain :
1.      Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar bahari sedangkan tubuh puncaknya muncul ke atas permukaan bahari dan merupakan sebuah pulau.
Contoh : Gunung Krakatau.
2.      Seamount, yaitu gunung di dasar bahari dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi hingga 1 km atau lebih tetapi tidak hingga ke permukaan laut.
Contoh : St. Helena, Azores da Ascension di bahari Atlantik.
3.      Guyot, yaitu gunung di dasar bahari yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi pecahan puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan pasifik.
4.      Punggung bahari ( ridge ), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh : punggung bahari Sibolga.
5.      Ambang bahari ( drempel ), yaitu pegunungan di dasar bahari yang terletak diantara dua bahari dalam.
Contoh : ambang bahari sulu, ambang bahari Sulawesi.
6.      Lubuk bahari ( basin ), yaitu dasar bahari yang bentuknya bulat cekung yang terjadi lantaran ingresi.
Contoh : lubuk bahari sulu, lubuk bahari Sulawesi.
7.      Palung bahari ( trog ), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar bahari terjadi lantaran ingresi. Palung bahari terjadi lantaran adanya ukiran antar lempeng ( subduksi ) yang sangat kuat antar lempeng-lempengnya.

Contoh : palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.



5.       FAKTOR TINGGI RENDAHNYA KADAR GARAM
1.  Penguapan, makin besar tingkat penguapan air bahari di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada kawasan yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka kawasan itu rendah kadar garamnya.
 2.  Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah bahari maka salinitas air bahari itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi. 

5.       TERJADNYA GELOMBANG, PASANG SURUT DAN ARUS
1.      GELOMBANG
a.      Tenaga Penggerak
Gelombang bahari tercipta lantaran adanya transfer energi dari angin ke permukaan laut. Energi yang tertransferkan ini akan bergerak melintasi permukaan laut, dimana air bahari sendiri bergerak dalam gerakan "membundar" (circular motion) di bawah permukaan laut.
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan sanggup diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang bahari sanggup disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar bahari (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknikpantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang sanggup membentuk dan merusak pantai dan besar lengan berkuasa pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan membangkitkan arus dan menghipnotis pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan lantaran akan mengakibatkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.
b.      Contoh
ü  Teknologi terbaru, Teknologi terbaru ini memakai istilah PermanentMagnet Linear Buoy (Pelampng Magnet Permanen Linier). Teknologi yang sudah digunakan oleh kota Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga bisa mendorong pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada polusi suara, tidak ada polusi visual.
ü  Gelombang air bahari yang disebabkan oleh angin ribut sanggup membahayakan manusia, menyerupai kapal yang sedang berlayar, dermaga, dll.
ü  Gelombang air bahari juga bermanfaat bagi manusia, menyerupai untuk berselancar.

2.      ARUS
a.      Tenaga Penggerak
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontalsehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatumassa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gayaCoriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:
1.      Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya : Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem pedoman yang hampir tertutup dan cenderung menciptakan pedoman mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2.      Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi pedoman massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3.      Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas mengakibatkan timbulnya pedoman massa air dari bahari yang dalam di kawasan kutub selatan dan kutub utara ke arah kawasan tropik.

Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.      Berdasarkan penyebab terjadinya
Arus ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin.
Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
Arus geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya coriolis.
Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh contoh pergerakan angin dan terjadi pada lapisan permukaan.
2.      Berdasarkan Kedalaman
Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh contoh sebaran angin.
Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh contoh sebaran angin dan mambawa massa air dari kawasan kutub ke kawasan ekuator.
b.      Contoh
ü  Mengubah contoh temperatur permukaan bumi.
ü  Mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.
ü  Di bahari terbuka, air bahari digerakan oleh dua sistem angin. Di bersahabat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di kawasan lintang sedang (temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan ia bergerak berlawanan arah jarum jam.
ü  Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air cuek dari kutub ke kawasan tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang menghipnotis iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".

3.    PASANG SURUT
a.      Tenaga Penggerak
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang bahari berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang bahari juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.
Peristiwa alam pasang surut air bahari merupakan naik turunnya perairan yang disebabkan oleh dampak gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada 3 penyebab terjadinya pasang surut air bahari yaitu Matahari, Bulan, dan Bumi.
Pasang bahari merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal yakni dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara pribadi dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut bahari lantaran jarak bulan lebih bersahabat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air bahari ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Pasang bahari purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada ketika itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang bahari purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang bahari perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada ketika itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang bahari perbani ini terjadi pada ketika bulan seperempat dan tigaperempat.
b.      Contoh
Pasang bahari mengakibatkan perubahan kedalaman perairan dan menjadikan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang.
Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi bahari yang khas.

5.       MENGAPA INDONESIA KADAR GARAMNYA RENDAH
lantaran curah hujan yang tinggi dan jenuh- nya kelembaban udara di iklim tropis khas indonesia.
dengan demikian, air bahari ditambah air hujan (termasuk melalui sungai); jumlah air bertambah, sementara jumlah garamnya tetap, jadilah kadar garam bahari yang relatif rendah.

6.       BATAS WILAYAH LAUT
Landas kontinen,  wilayah bahari yg merupakan paparan dgn kedalaman hingga 200 M dpl. Segala kekayaan alam milik Indonesia.
Laut teritorial,  wilayah bahari diukur sejauh 12 mil dari garis dasar, Indonesia punya hak sebagaimana landas kontinen.
ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), wilayah bahari diukur sejauh 200 mil dari garis dasar pulau2 terluar. Indonesia punya hak sebagaimana landas kontinen dan bahari teritorial.


Sumber http://akhwat1cinta.blogspot.com

0 Response to "✔ Kiprah Hidrosfer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel