iklan banner

✔ Cara Masyarakat Yang Belum Mengenal Goresan Pena Mewariskan Kala Lalunya

Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia ketika ini merupakan kelanjutan dari masyarakat terdahulu yang turun temurun menjadi nenek moyang kita dan telah mewariskan budayanya kepada masyarakat sekarang.

Mereka di masa lampau hidup secara berkelompok, gotong royong, dan adanya pola kepemimpinan yang demokratis dan rasional, yakni primus inter pares. Pola kehidupan masyarakat ketika itu sanggup berkembang hingga masa kini.

Cara mereka dalam mewariskan apa yang mereka miliki dilakukan melalui keluarg dan masyarakat.

a.Melalui keluarga Keluarga 
merupakan lingkup social terkecil, tetapi paling kental dalam hidup kebersamaan. Nilai-nilai dan tatanan kehidupan dibina serta dihidupkan terus menerus melalui keluarga, mulai cara menciptakan alat kebudayaan, bahasa, bahkan unsur upacara-upacara yang kemudian dilestarikan secara turun temurun.

b.Melalui masyarakat

Masyarakat ialah suatu kumpulan insan yang tinggal di suatu tempat dalam jangka waktu yang usang dan menghasilkan kebudayaan. Jadi, masyarakat sanggup dibedakan menurut budaya yang ada dan berkembang di dalamnya.


Masyarakat prasejarah mewariskan masa lalunya melalui benda-benda kebudayaan, baik yang terbuat dari batu, tulang, atau logam. Selain itu, mereka juga meninggalkan jejak-jejak berupa lukisan di dinding gua, sampah dapur, dan gua tempat tinggal. 

Selain peninggalan yang berwujud benda (bersifat konkret), masyarakat praaksara juga meninggalkan budaya tidak berwujud benda (bersifat abstrak). Bentuk-bentuk peninggalannya sanggup berupa sistem religi (kepercayaan) dan budpekerti istiadat (bahasa, seni, upacara-upacara adat, dan sebagainya). Kebudayaan itu ada yang punah, namun ada juga yang tetap dipelihara oleh masyararat. Misalnya, pinjaman sesaji pada tempat-tempat yang dianggap keramat, pertunjukan hiburan rakyat, tata cara perkawinan, kematian, dan perhitungan hari baik.

Berikut metode-metode pewarisan masa kemudian yang dilakukan masyarakat praaksara melalui keluarga dan masyarakat,yaitu:

a.Folklore
Folklore ialah budpekerti istiadat tradisional dan kisah rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi belum dibukukan. Ada juga yang mengartikan folklore ialah sebuah kisah yang tokohnya ialah binatang, makhluk hidup di luar manusia, atau personifikasi absurd yang mengambil perwatakan kemanusiaan dan berbicara serta bertingkah menyerupai manusia.

Folklore dibedakan atas folklore mulut dan folklore nonlisan. 
Folklore lisan ialah folklore yang disebarluaskan dan diwariskan dalam bentuk lisan, menyerupai bahasa, teka-teki, dan puisi rakyat. Folklore nonlisan ialah folklore dalam bentuk benda-benda kuno hasil kebudayaan, misalnya, arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, aksesori tradisional, dan obat tradisional.

b.Mitologi
Mitologi ialah kisah rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, budpekerti istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitologi ialah kisah wacana asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara mistik dan mengandung arti yang dalam.

Setiap suku bangsa di wilayah Nusantara mempunyai mitologi, yang ceritanya dikaitkan dengan kehidupan masyarakat di suatu daerah, misalnya, kisah terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara), kisah barong di Bali, kisah pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para yang kuasa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali. Cerita mitologi yang paling luas persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara ialah mitologi Dewi Padi atau Dewi Sri.

c.Legenda
Legenda ialah kisah rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya.

Legenda ada empat kelompok sebagai berikut:

1)Legenda keagamaan
Di dalam legenda keagamaan banyak kita jumpai kisah-kisah para wali penyebar Islam, misalnya, Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar di Jawa, sedangkan di Bali sanggup kita temui legenda wacana kisah Ratu Calon Arang.

2)Legenda kegaiban
Legenda ini berkisah wacana kepercayaan rakyat pada alam gaib, contohnya kerajaan mistik orang Bunian di rimba raya Sumatra, kerajaan mistik Pajajaran di Jawa Barat, kerajaan mistik Laut Kidul di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan Si Manis Jembatan Ancol dari Jakarta.

3)Legenda perseorangan
Legenda perseorangan menceritakan tokoh tertentu yang dianggap pernah ada dan terjadi, contohnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.

4)Legenda lokal
Legenda lokal ialah legenda yang bekerjasama dengan nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya. Misalnya, legenda terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Parahu) di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.

d.Dongeng
Dongeng ialah kisah rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan lantaran berisi petuah,  kebaikan mengalahkan kejahatan, aliran moral, dan petuah bijak lainnya. Ada dongeng hewan (fabel) di Bali yang populer dengan nama tokoh Tantri dan di Jawa ada tokoh Si Kancil. Dongeng insan contohnya Jaka Tarub yang mencuri pakaian bidadari berasal dari Jawa Timur, dongeng Pasir Kumang dari Jawa Barat, dongeng Raja Pala dari Bali, dongeng Meraksamana dari Papua, dongeng Ande-Ande Lumut dan Brambang Bawang dari Jawa Tengah, dan dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dari Jakarta. Dongeng lucu, contohnya, Si Kabayan dari Jawa Barat, Gasin Meuseukin dari Aceh, dan Singa Rewa dari Kalimantan Tengah.

e.Upacara
Upacara ialah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada hukum tertentu menurut budpekerti istiadat, agama, dan kepercayaan. Jenis upacara dalam kehidupan masyarakat, antara lain, upacara penguburan, upacara perkawinan, dan upacara pengakuan kepala suku.

1)Upacara penguburan
Upacara penguburan merupakan upacara yang dikenal pertama kali dalam kehidupan insan sebelum mengenal tulisan. Upacara penguburan menjadikan kepercayaan bahwa roh orang meninggal akan pergi ke satu tempat tidak jauh dari lingkungan di mana ia pernah tinggal semasa hidupnya. Sewaktu-waktu roh tersebut sanggup dipanggil untuk menolong masyarakat kalau ada ancaman atau kesulitan.

2)Upacara perkawinan
Upacara perkawinan dilaksanakan di tengah masyarakat semenjak dahulu hingga sekarang. Perkawinan sekaligus mempertemukan dan mengawali hubungan dua keluarga yang saling bersahabat. Tiap-tiap tempat mempunyai budpekerti berbeda-beda, menyerupai di tempat Minangkabau menganut garis keturunan matrilineal (garis ibu), sedangkan suku Batak, Bali, Jawa menganut garis patrilineal (garis keturunan laki-laki).

3)Upacara pengakuan kepala suku
Kedudukan kepala suku di masa kemudian ialah besar alasannya ialah ia harus mempunyai kesaktian, keahlian, pengalaman, dan imbas yang besar lengan berkuasa lantaran kepala suku ialah pelindung kelompok sukunya dari banyak sekali ancaman. Kepala suku bahkan dianggap jago dalam upacara pemujaan, upacara penempatan rumah, upacara pembukaan ladang, dan upacara budpekerti lainnya.

f.Lagu-lagu daerah
Lagu-lagu tempat atau lagu rakyat ialah syair-syair yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan. Lagu rakyat dikenal dengan sebutan  folksong. Lagu rakyat untuk anak-anak, misalnya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur ialah Cublak- Cublak Suweng, Ilir-Ilir, dan Jamuran; di Jawa Barat ialah Cing Cangkeling; di Kalimantan Barat ialah lagu Cik-Cik Periok; di Bali dikenal lagu Meyong-Meyong.

Lagu-lagu rakyat umum, misalnya, lagu Butet dari Batak yang dilantunkan dengan nada sedih, lagu Tenang Tanage dari Manggarai, Flores, dengan nuansa perenungan, dan lagu Kampuang nan Jauh di Mato dari tempat Sumatra Barat. Ada pula nyanyian religius yang dipadukan dengan tarian di tempat Aceh, yaitu Saman dan Seudati, dan di Nias ada lagu Hoho.




Sumber http://sejarah10-jt.blogspot.com

0 Response to "✔ Cara Masyarakat Yang Belum Mengenal Goresan Pena Mewariskan Kala Lalunya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel