✔ Perilaku Tercela Dalam Islam, Bahaya, Dan Cara Menghindarinya
Islam diturunkan untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak baik yaitu budbahasa yang sesuai aliran Islam. Nabi Muhammad saw. mencontohkan sikap baik dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun dimusuhi dan disiksa musuhnya. Sebagai umat Islam kita harus meneladaninya. Menerapkan sikap baik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak menyerupai yang dilakukan oleh Abu Jahal, Abu Lahab, dan Musailamah Al-Kazzab. Mereka yaitu orang-orang yang mengingkari Islam.
A.Perilaku Hasad Abu Lahab dan Abu Jahal
Abu Lahab dan Abu Jahal mempunyai budbahasa yang tercela. Mereka kejam, munafik, angkuh, hasad, dan lain sebagainya. Abu Lahab, Abu Jahal dan pengikutnya dengki terhadap dakwah Rasulullah saw. Mereka selalu khawatir kehormatannya sebagai pemuka Quraisy hilang. Seiring dengan adanya aliran Nabi Muhammad saw.
1. Pengertian Hasad
Dengki dalam Islam dikenal dengan istilah hasad. Hasad artinya menaruh perasaan benci. Tidak senang dengan keberuntungan atau kebahagiaan orang lain. Wujud sikap dengki, antara lain bersikap tidak menyenangkan, memusuhi, menjelek-jelekkan, mencemarkan nama baik, dan lain sebagainya. Perilaku dengki Abu Lahab dan Abu Jahal harus dijauhi. Islam melarang umatnya bersifat dengki. Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut.
“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "Hindarilah olehmu daripada hasad (dengki), alasannya yaitu hasad (dengki) itu membinasakan segala amal kebaikan, sebagaimana api aben kayu."(H.R. Abu Daud).
2. Akibat Hasad
Sikap hasad dihentikan oleh Rasulullah saw. Perilaku hasad sanggup menjadikan dampak buruk sebagai berikut.
a. Menimbulkan permusuhan.
b. Menimbulkan perasaan dendam.
c. Menghilangkan persahabatan.
d. Menghilangkan kebiasaan baik yang telah dilakukan.
e. Dibenci oleh Allah swt.
f. Menimbulkan perbuatan maksiat.
g. Hidupnya tidak tenteram.
h. Tertutup hati dan pikirannya alasannya yaitu sulit mendapatkan nasihat.
3. Cara Menghindari Sifat Hasad
Perilaku hasad sanggup dihindari dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Meningkatkan keyakinan dan takwa kepada Allah swt.
b. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya.
c. Selalu mendapatkan kontribusi Allah swt. (qanaah).
d. Ikut berbahagia apabila orang lain menerima kebahagiaan.
B. Perilaku bohong Musailamah Al-Kazzab
A.Perilaku Hasad Abu Lahab dan Abu Jahal
Abu Lahab dan Abu Jahal mempunyai budbahasa yang tercela. Mereka kejam, munafik, angkuh, hasad, dan lain sebagainya. Abu Lahab, Abu Jahal dan pengikutnya dengki terhadap dakwah Rasulullah saw. Mereka selalu khawatir kehormatannya sebagai pemuka Quraisy hilang. Seiring dengan adanya aliran Nabi Muhammad saw.
1. Pengertian Hasad
Dengki dalam Islam dikenal dengan istilah hasad. Hasad artinya menaruh perasaan benci. Tidak senang dengan keberuntungan atau kebahagiaan orang lain. Wujud sikap dengki, antara lain bersikap tidak menyenangkan, memusuhi, menjelek-jelekkan, mencemarkan nama baik, dan lain sebagainya. Perilaku dengki Abu Lahab dan Abu Jahal harus dijauhi. Islam melarang umatnya bersifat dengki. Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut.
“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "Hindarilah olehmu daripada hasad (dengki), alasannya yaitu hasad (dengki) itu membinasakan segala amal kebaikan, sebagaimana api aben kayu."(H.R. Abu Daud).
2. Akibat Hasad
Sikap hasad dihentikan oleh Rasulullah saw. Perilaku hasad sanggup menjadikan dampak buruk sebagai berikut.
a. Menimbulkan permusuhan.
b. Menimbulkan perasaan dendam.
c. Menghilangkan persahabatan.
d. Menghilangkan kebiasaan baik yang telah dilakukan.
e. Dibenci oleh Allah swt.
f. Menimbulkan perbuatan maksiat.
g. Hidupnya tidak tenteram.
h. Tertutup hati dan pikirannya alasannya yaitu sulit mendapatkan nasihat.
3. Cara Menghindari Sifat Hasad
Perilaku hasad sanggup dihindari dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Meningkatkan keyakinan dan takwa kepada Allah swt.
b. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya.
c. Selalu mendapatkan kontribusi Allah swt. (qanaah).
d. Ikut berbahagia apabila orang lain menerima kebahagiaan.
B. Perilaku bohong Musailamah Al-Kazzab
1. Pengertian Bohong atau Dusta
Bohong atau dusta yaitu menyampaikan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan. Dusta berlainan dengan keadaan yang sebenarnya. Perilaku bohong termasuk sikap tercela yang harus dihindari. Ia sanggup merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pada masa Khalifah Abu Bakar A.s Siddiq ada seorang pembohong
Musailamah Al-Kazzab yaitu seorang pembohong. Dia berdusta dengan mengaku sebagai nabi. Musailamah ingin mendapatkan imbas dari kaumnya. Ia ingin mendapatkan pendukung yang banyak. Perilaku dusta termasuk perbuatan maksiat.
Sebagaimana sabda Nabi saw. berikut.
“Dari Abdullah ra. dari Nabi saw. berkata "Dan sesungguhnya dusta itu akan membawa kepada maksiat, dan kemaksiatan itu akan membawa ke neraka.”(H.R. Al-Bukhari).
Hadis lain menyebutkan sebagai berikut.
Dari Ibnu Umar dari Nabi saw. bersabda: “Apabila seorang insan berdusta, maka malaikat menjauh satu mil, alasannya yaitu terasa keburukan yang dibawanya.” (H.R. At-Tirmizi).
Perilaku dusta atau bohong juga termasuk salah satu ciri orang munafik. Sebagaimana ditegaskan dalam hadis Nabi saw. berikut ini.
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jikalau berbicara selalu berdusta, jikalau berjanji selalu mengingkari, dan jikalau dipercaya berkhianat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Akibat Perilaku Bohong atau Dusta
Perilaku bohong atau dusta akan berakibat buruk. Baik bagi dirinya atau orang lain. Di antara akibat-akibat yang ditimbulkan adalah:
a. Hilangnya kepercayaan dari orang lain.
b. Timbulnya perselisihan.
c. Tidak disenangi orang lain.
d. Hidupnya tidak tenteram.
e. Menimbulkan sifat hasad atau dengki.
f. Dibenci Allah swt.
Musailamah Pemimpin Dusta
Pada kurun ke-9 Hijriah Islam berkembang pesat di Hijaz di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw.. Orang-orang Arab dari majemuk suku dan kabilah turut mendapatkan Islam. Pada dataran tinggi Najd, Bani Hanilab melantik Musailamah ibn Habib sebagai ketua delegasi bertemu Nabi saw. untuk mendapatkan Islam sebagai agama. Selepas berikrar mendapatkan Islam, Musailamah mengingkari perjanjiannya. Dia menyampaikan dirinya sebagai nabi kepada kaumnya.
Bohong atau dusta yaitu menyampaikan sesuatu tidak sesuai dengan kenyataan. Dusta berlainan dengan keadaan yang sebenarnya. Perilaku bohong termasuk sikap tercela yang harus dihindari. Ia sanggup merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pada masa Khalifah Abu Bakar A.s Siddiq ada seorang pembohong
Musailamah Al-Kazzab yaitu seorang pembohong. Dia berdusta dengan mengaku sebagai nabi. Musailamah ingin mendapatkan imbas dari kaumnya. Ia ingin mendapatkan pendukung yang banyak. Perilaku dusta termasuk perbuatan maksiat.
Sebagaimana sabda Nabi saw. berikut.
“Dari Abdullah ra. dari Nabi saw. berkata "Dan sesungguhnya dusta itu akan membawa kepada maksiat, dan kemaksiatan itu akan membawa ke neraka.”(H.R. Al-Bukhari).
Hadis lain menyebutkan sebagai berikut.
Dari Ibnu Umar dari Nabi saw. bersabda: “Apabila seorang insan berdusta, maka malaikat menjauh satu mil, alasannya yaitu terasa keburukan yang dibawanya.” (H.R. At-Tirmizi).
Perilaku dusta atau bohong juga termasuk salah satu ciri orang munafik. Sebagaimana ditegaskan dalam hadis Nabi saw. berikut ini.
“Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jikalau berbicara selalu berdusta, jikalau berjanji selalu mengingkari, dan jikalau dipercaya berkhianat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Akibat Perilaku Bohong atau Dusta
Perilaku bohong atau dusta akan berakibat buruk. Baik bagi dirinya atau orang lain. Di antara akibat-akibat yang ditimbulkan adalah:
a. Hilangnya kepercayaan dari orang lain.
b. Timbulnya perselisihan.
c. Tidak disenangi orang lain.
d. Hidupnya tidak tenteram.
e. Menimbulkan sifat hasad atau dengki.
f. Dibenci Allah swt.
Musailamah Pemimpin Dusta
Pada kurun ke-9 Hijriah Islam berkembang pesat di Hijaz di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw.. Orang-orang Arab dari majemuk suku dan kabilah turut mendapatkan Islam. Pada dataran tinggi Najd, Bani Hanilab melantik Musailamah ibn Habib sebagai ketua delegasi bertemu Nabi saw. untuk mendapatkan Islam sebagai agama. Selepas berikrar mendapatkan Islam, Musailamah mengingkari perjanjiannya. Dia menyampaikan dirinya sebagai nabi kepada kaumnya.
Menurut Musailamah, Tuhan menentukan dirinya sebagai nabi kaumnya sebagaimana Tuhan menentukan Nabi Muhammad saw. untuk kaum Quraisy. Musailamah memulakan propagandanya dengan memengaruhi kabilah-kabilah atas dasar perkauman dan asabiyah. Musailamah menjadi pemimpin besar dan berkuasa atas rakyat Najd. Semakin hari semakin banyak yang mengikuti ajarannya.
Musailamah mendakwa dirinya mendapatkan wahyu Tuhan dan menipu pengikutnya dengan ayat-ayat karangannya sendiri. Dia juga menyampaikan mempunyai mukjizat. Pernah suatu hari beliau mencoba mengobati seorang yang sakit mata. Atas kehendak Allah orang itu menjadi buta.
Puncak kegilaannya, beliau menulis surat kepada Rasulullah saw. menuntut semoga kepemimpinan bumi Arab dibagi dua. Rasulullah saw. menjawab surat Musailamah dengan menyampaikan ia seorang penipu, pembohong dan pendusta. Kepimpinannya yaitu tidak sah dan haram. Dia digelarkan dengan panggilan Musailamah Al-Kazzabatau Musailamah Pendusta.
Habib ibn Zaid ra. anak Zaid dan Nusaibah (Ummu Ammarah) dipilih oleh Rasulullah saw. untuk menemui Musailamah. Rasulullah memintanya berhenti menjalankan dakwah penipuan menentang dan merusak Islam dengan bertobat dan kembali kepada Islam. Habib ibn Zaid ra. ditangkap dan dirantai oleh pengawal-pengawal Musailamah. Mereka menemui Habib yang telah dipasung dengan rantai. Musailamah bertanya kepada Habib siapakah nabi, beliau atau Muhammad. Habib menyampaikan Muhammad Rasulullah dan Musailamah Al-Kazzab. Musailamah menjadi berang dan meminta pengawalnya memotong kaki Habib. Kakinya putus, darah syuhada merah membasahi bumi Najd.
Habib ditanya lagi dan tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Sekali lagi dipangkas kaki yang lain, Habib jatuh dengan tetap menyampaikan Allah dan Muhammad bukannya Musailamah. Habib syahid dalam misi mempertahankan kenabian Muhammad dan Islam di tangan seorang nabi palsu dan pendusta.
Berita kematian Habib jawaban siksaan Musailamah diterima dengan hening oleh Nabi saw. dan para sahabat. Nusaibah, ibu Habib menyatakan bahwa itulah yang dibutuhkan dari Allah, syahid alasannya yaitu Islam. Dia bertekad bersama adik Habib yang berjulukan Abdullah untuk menyertai perjuangan memerangi Musailamah.
Selepas wafatnya Rasulullah saw., Khalifah Abu Bakar telah mengerahkan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid memerangi Musailamah. Abdullah dan ibunya ikut dalam Perang Yamamah menghapuskan Musailamah. Kekuatan Musailamah berjumlah hampir 40.000 orang. Musailamah dan sebahagian besar pengikut terbunuh.
Mereka yang ditawan kembali bertobat. Wallahua’lam. “Akan tiba di kemudian hari kelak sehabis saya tiada, beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu tindakan mereka yang aniaya itu, maka ia bukan termasuk umatku dan bukanlah saya daripadanya, dan tidak akan hingga ke perigiku (Alkausar) (Tirmizi, Nasa’i, dan Hakim)
Musailamah mendakwa dirinya mendapatkan wahyu Tuhan dan menipu pengikutnya dengan ayat-ayat karangannya sendiri. Dia juga menyampaikan mempunyai mukjizat. Pernah suatu hari beliau mencoba mengobati seorang yang sakit mata. Atas kehendak Allah orang itu menjadi buta.
Puncak kegilaannya, beliau menulis surat kepada Rasulullah saw. menuntut semoga kepemimpinan bumi Arab dibagi dua. Rasulullah saw. menjawab surat Musailamah dengan menyampaikan ia seorang penipu, pembohong dan pendusta. Kepimpinannya yaitu tidak sah dan haram. Dia digelarkan dengan panggilan Musailamah Al-Kazzabatau Musailamah Pendusta.
Habib ibn Zaid ra. anak Zaid dan Nusaibah (Ummu Ammarah) dipilih oleh Rasulullah saw. untuk menemui Musailamah. Rasulullah memintanya berhenti menjalankan dakwah penipuan menentang dan merusak Islam dengan bertobat dan kembali kepada Islam. Habib ibn Zaid ra. ditangkap dan dirantai oleh pengawal-pengawal Musailamah. Mereka menemui Habib yang telah dipasung dengan rantai. Musailamah bertanya kepada Habib siapakah nabi, beliau atau Muhammad. Habib menyampaikan Muhammad Rasulullah dan Musailamah Al-Kazzab. Musailamah menjadi berang dan meminta pengawalnya memotong kaki Habib. Kakinya putus, darah syuhada merah membasahi bumi Najd.
Habib ditanya lagi dan tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Sekali lagi dipangkas kaki yang lain, Habib jatuh dengan tetap menyampaikan Allah dan Muhammad bukannya Musailamah. Habib syahid dalam misi mempertahankan kenabian Muhammad dan Islam di tangan seorang nabi palsu dan pendusta.
Berita kematian Habib jawaban siksaan Musailamah diterima dengan hening oleh Nabi saw. dan para sahabat. Nusaibah, ibu Habib menyatakan bahwa itulah yang dibutuhkan dari Allah, syahid alasannya yaitu Islam. Dia bertekad bersama adik Habib yang berjulukan Abdullah untuk menyertai perjuangan memerangi Musailamah.
Selepas wafatnya Rasulullah saw., Khalifah Abu Bakar telah mengerahkan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid memerangi Musailamah. Abdullah dan ibunya ikut dalam Perang Yamamah menghapuskan Musailamah. Kekuatan Musailamah berjumlah hampir 40.000 orang. Musailamah dan sebahagian besar pengikut terbunuh.
Mereka yang ditawan kembali bertobat. Wallahua’lam. “Akan tiba di kemudian hari kelak sehabis saya tiada, beberapa pemimpin yang berdusta dan berbuat aniaya. Maka barangsiapa yang membenarkan kedustaan mereka dan membantu tindakan mereka yang aniaya itu, maka ia bukan termasuk umatku dan bukanlah saya daripadanya, dan tidak akan hingga ke perigiku (Alkausar) (Tirmizi, Nasa’i, dan Hakim)
Demikian artikel Sikap Tercela dalam Islam, Bahaya, dan Cara Menghindarinya semoga sanggup bermanfaat.
sumber: fp friends learning together
Sumber http://awalilmu.blogspot.com
0 Response to "✔ Perilaku Tercela Dalam Islam, Bahaya, Dan Cara Menghindarinya"
Posting Komentar