Pengalaman Jalan-Jalan Liburan Ke Singapura Bareng Istri
Halo teman-teman sekalian, sudah usang nih aku tidak menulis dongeng perjalanan liburan dan alhasil kali ini aku akan coba berikan pengalaman liburan ke Singapura selama 3 hari berdua bersama isteri. Kaprikornus dua bulan sebelum libur semesteran sekolah kami sudah searching tiket liburan ke Singapura dan akomodasi. Kami rencanakan untuk liburan 3 hari dua malam di Singapura. Setelah searching sana-sini alhasil sanggup tiket dan penginapan yang cukup pas lah di kantong. Malam hari sebelum berangkat kami persiapkan dulu semua peralatan tempur mulai dari pakaian, obat, dan makanan tentunya.
Akhirnya sehabis tanggal 15 pembagian rapor maka esoknya kami berangkat dari Bekasi tentunya. Kami berangkat pakai motor dulu hingga BCP dan menitipkan motor penitipan, satu malam 6 rebu aja ga mahal. Dari penitipan motor kemudian jalan dulu deh hingga terminal Kayuringin sekitar 5 menitan. Di terminal bis Damri sudah berjejer dan kami kemudian beli tiket dulu harganya 45 rebu satu orang jadi 90 rebu untuk dua orang. Perjalanan kemudian dimulai pukul 07.00 lewat Tol Bekasi Barat hingga Cengkareng. Karena pagi hari maka jalanan lancar jaya tidak ada hambatan, Bekasi ke Soetta hanya 1 jam saja.
Kami kemudian turun di Terminal 3 alasannya memakai Air Asia. Jam menawarkan pukul 08.00 sementara pesawat take off pukul 10.00 guys, kepagians. Kaprikornus kami duduk dulu di depan pintu check in sambil main game gabut. Lama-lama duduk ternyata lapar juga jadi kami makan dulu makanan yang sudah di prepare sebelumnya yaitu kebab, tidak mengecewakan kan ngirit akomodasi. Setelah satu jam kemudian kami masuk konter check in dan masuk ke imigrasi untuk pendataan. Proses imigrasi di Soetta gak ribet amat sih jadi lancar jaya.
Nah sehabis lewat imigrasi kemudian masuk ke Gate D dan disini dicek lagi guys. Ternyata gak boleh bawa minuman ke pesawat dan harus dibuang atau dihabisin dulu di depan petugas. Waduh, ternyata kapitalis juga ya, jadi deh air minum aku buang. Kaprikornus air minum gak boleh di bawa ke kabin harus di bagasi. Saat itu aku cuma bawa tas dan ga bawa koper untuk bagasi alasannya ribet.
Oke sehabis lewat investigasi kemudian masuk ke ruang tunggu keberangkatan. Disini gabut lagi ditambah pesawat datangnya molor juga setengah jam. Singkat dongeng pesawat alhasil tiba dan kami masuk ke pesawat. Penerbangan Jakarta ke Singapura selama 1 jam 40 menit. Karena gak boleh bawa minum ke kabin alhasil di perjalanan udara puasa dulu meskipun haus dan lapar. Mau beli di pesawat harganya kaya di planet Mars aja, maklum bukan orang kaya dan budget pas-pasan. Cuaca di udara tidak mengecewakan clear tapi pas landing Singapura mulai mendung jadi pas turun rada turbulensi banyak awan cumulonimbus.
Akhirnya kami mendarat di Changi Airport dengan selamat dan masuk terminal 4. Bandara Changi memang punya peringkat terbaik di dunia, tak heran masuk bandara tapi rasa taman hutan tropis sejuk, ada air minum gratis pula. Dari bandara kami kemudian menuju stasiun MRT dengan naik shuttle bus dulu. Masuk stasiun kami beli kartu trip dulu 24 dolar untuk 2 orang. Kartu trip ini nanti sanggup diisi ulang kalau mau habis saldonya. Saldo awal sanggup 7 dolar aj kalau gak salah. Tujuan pertama kami yaitu Merlion di Marina Bay tentunya. Jujur saja kami galau pertama kali naik MRT Singapura dan berkali-kali lihat peta dulu.
Ada 4 jalur MRT Singapura dan semuanya terkoneksi lokasi-lokasi wisata di sana. Akhirnya sehabis sedikit paham kemudian kami naik Green Line menuju Tanah Merah. Dari Stasiun Tanah merah kemudian ganti kereta menuju arah Stasiun City Hall. Perjalanan dari Changi ke Patung Merlion kurang lebih 30 menitan, cepat pokonya. Kaprikornus bagi rute MRT dari Changi ke Merlion yaitu berikut:
1. Naik MRT Green Line hingga Tanah Merah kemudian turun dan pindah ke MRT Green Line menuju City Hall.
2. Dari City Hall tinggal berjalan kaki sekitar 20 menitan ke Patung Merlion.
Nah sampailah kami di City Hall dan berjalan keluar stasiun yang ada di bawah tanah. Sampai ke atas terlihat gedung-gedung tinggi yang rapi dengan pepohonan rimbun sangat asri. Kesan pertama kali mengunjungi Singapura memang kotanya rapi, higienis dan gak macet. Negara kota buatan memang gampang ngaturnya. Kami kemudian berjalan menyusuri pedestrian menuju Marina Bay. Disini pejalan kaki memang menjadi raja, kendaraan beroda empat pun akan berhenti bila ada pejalan kaki melintasi jalan dan tidak main serobot, nampaknya peraturan pemerintah sini sudah mengatur demikian.
Kami kemudian berjalan menyusuri sungai hingga ke Marina Bay. Suasana sore hari mendung dan mulai turun hujan kecil. Sampai di Merlion ternyata sudah banyak wisatawan bergerombol disana guys. Memang ikon Singapura yang satu ini menjadi salah satu buruan para pelancong. Kami berdua kemudian cari spot foto terbaik disana. Akhirnya menjelang malam hujan turun deras, dan kami menuju bawah jembatan untuk berteduh sambil cari makan alasannya sudah lapar berat. Kami pesan satu paket bihun goreng dan teh tarik harganya 5 dolar, cukup murah tapi kalau dikonversi ke rupiah tetap aja jadi mahrom.
Satu porsi bihun dengan toping otak-otak singapura, telur ceplok dan sosis cukup untuk mengganjal perut di sore hari. Sekitar jam 7 malam hujan reda dan saatnya check in hotel di wilayah Lavender. Kami balik ke City Hall MRT dan cek peta dulu untuk melihat lokasinya. Jurusan yang dipakai masih Green Line tapi yang menuju Changi kira-kira stasiun dari City Hall. Perjalanan ditempuh selama 15 menitan saja.
Tiba di stasiun Lavender kemudian kami ke atas dan galau tentunya. Saya cek peta dulu dimana lokasi Jalan Hammilton dan tanya-tanya orang disana dengan bahasa Inggris seadanya. Ternyata lokasi hotel tidak jauh hanya 400 meteran dari stasiun. Kami kemudian berjalan menyusuri trotoar malam hari hingga lokasi Hotel. Ternyata Hammilton Road yaitu lokasi hotel-hotel kelas backpaker. Kami kemudian check ini dan menyerahkan uang deposit 100 dolar dulu ternyata. Setelah cek paspor identitas eksklusif deh masuk kamar dan istirahat. Mau tau kelanjutan ceritanya? Tongkrongin terus blog ini untuk updatenya nanti. Salam liburan hemat. Next>>>>Tips Jalan-Jalan di Orchard Singapura
Sumber http://geograph88.blogspot.com
Akhirnya sehabis tanggal 15 pembagian rapor maka esoknya kami berangkat dari Bekasi tentunya. Kami berangkat pakai motor dulu hingga BCP dan menitipkan motor penitipan, satu malam 6 rebu aja ga mahal. Dari penitipan motor kemudian jalan dulu deh hingga terminal Kayuringin sekitar 5 menitan. Di terminal bis Damri sudah berjejer dan kami kemudian beli tiket dulu harganya 45 rebu satu orang jadi 90 rebu untuk dua orang. Perjalanan kemudian dimulai pukul 07.00 lewat Tol Bekasi Barat hingga Cengkareng. Karena pagi hari maka jalanan lancar jaya tidak ada hambatan, Bekasi ke Soetta hanya 1 jam saja.
Kami kemudian turun di Terminal 3 alasannya memakai Air Asia. Jam menawarkan pukul 08.00 sementara pesawat take off pukul 10.00 guys, kepagians. Kaprikornus kami duduk dulu di depan pintu check in sambil main game gabut. Lama-lama duduk ternyata lapar juga jadi kami makan dulu makanan yang sudah di prepare sebelumnya yaitu kebab, tidak mengecewakan kan ngirit akomodasi. Setelah satu jam kemudian kami masuk konter check in dan masuk ke imigrasi untuk pendataan. Proses imigrasi di Soetta gak ribet amat sih jadi lancar jaya.
Suasana Marina Bay di petang hari |
Oke sehabis lewat investigasi kemudian masuk ke ruang tunggu keberangkatan. Disini gabut lagi ditambah pesawat datangnya molor juga setengah jam. Singkat dongeng pesawat alhasil tiba dan kami masuk ke pesawat. Penerbangan Jakarta ke Singapura selama 1 jam 40 menit. Karena gak boleh bawa minum ke kabin alhasil di perjalanan udara puasa dulu meskipun haus dan lapar. Mau beli di pesawat harganya kaya di planet Mars aja, maklum bukan orang kaya dan budget pas-pasan. Cuaca di udara tidak mengecewakan clear tapi pas landing Singapura mulai mendung jadi pas turun rada turbulensi banyak awan cumulonimbus.
Akhirnya kami mendarat di Changi Airport dengan selamat dan masuk terminal 4. Bandara Changi memang punya peringkat terbaik di dunia, tak heran masuk bandara tapi rasa taman hutan tropis sejuk, ada air minum gratis pula. Dari bandara kami kemudian menuju stasiun MRT dengan naik shuttle bus dulu. Masuk stasiun kami beli kartu trip dulu 24 dolar untuk 2 orang. Kartu trip ini nanti sanggup diisi ulang kalau mau habis saldonya. Saldo awal sanggup 7 dolar aj kalau gak salah. Tujuan pertama kami yaitu Merlion di Marina Bay tentunya. Jujur saja kami galau pertama kali naik MRT Singapura dan berkali-kali lihat peta dulu.
Ada 4 jalur MRT Singapura dan semuanya terkoneksi lokasi-lokasi wisata di sana. Akhirnya sehabis sedikit paham kemudian kami naik Green Line menuju Tanah Merah. Dari Stasiun Tanah merah kemudian ganti kereta menuju arah Stasiun City Hall. Perjalanan dari Changi ke Patung Merlion kurang lebih 30 menitan, cepat pokonya. Kaprikornus bagi rute MRT dari Changi ke Merlion yaitu berikut:
1. Naik MRT Green Line hingga Tanah Merah kemudian turun dan pindah ke MRT Green Line menuju City Hall.
2. Dari City Hall tinggal berjalan kaki sekitar 20 menitan ke Patung Merlion.
Nah sampailah kami di City Hall dan berjalan keluar stasiun yang ada di bawah tanah. Sampai ke atas terlihat gedung-gedung tinggi yang rapi dengan pepohonan rimbun sangat asri. Kesan pertama kali mengunjungi Singapura memang kotanya rapi, higienis dan gak macet. Negara kota buatan memang gampang ngaturnya. Kami kemudian berjalan menyusuri pedestrian menuju Marina Bay. Disini pejalan kaki memang menjadi raja, kendaraan beroda empat pun akan berhenti bila ada pejalan kaki melintasi jalan dan tidak main serobot, nampaknya peraturan pemerintah sini sudah mengatur demikian.
Kami kemudian berjalan menyusuri sungai hingga ke Marina Bay. Suasana sore hari mendung dan mulai turun hujan kecil. Sampai di Merlion ternyata sudah banyak wisatawan bergerombol disana guys. Memang ikon Singapura yang satu ini menjadi salah satu buruan para pelancong. Kami berdua kemudian cari spot foto terbaik disana. Akhirnya menjelang malam hujan turun deras, dan kami menuju bawah jembatan untuk berteduh sambil cari makan alasannya sudah lapar berat. Kami pesan satu paket bihun goreng dan teh tarik harganya 5 dolar, cukup murah tapi kalau dikonversi ke rupiah tetap aja jadi mahrom.
Satu porsi bihun dengan toping otak-otak singapura, telur ceplok dan sosis cukup untuk mengganjal perut di sore hari. Sekitar jam 7 malam hujan reda dan saatnya check in hotel di wilayah Lavender. Kami balik ke City Hall MRT dan cek peta dulu untuk melihat lokasinya. Jurusan yang dipakai masih Green Line tapi yang menuju Changi kira-kira stasiun dari City Hall. Perjalanan ditempuh selama 15 menitan saja.
Tiba di stasiun Lavender kemudian kami ke atas dan galau tentunya. Saya cek peta dulu dimana lokasi Jalan Hammilton dan tanya-tanya orang disana dengan bahasa Inggris seadanya. Ternyata lokasi hotel tidak jauh hanya 400 meteran dari stasiun. Kami kemudian berjalan menyusuri trotoar malam hari hingga lokasi Hotel. Ternyata Hammilton Road yaitu lokasi hotel-hotel kelas backpaker. Kami kemudian check ini dan menyerahkan uang deposit 100 dolar dulu ternyata. Setelah cek paspor identitas eksklusif deh masuk kamar dan istirahat. Mau tau kelanjutan ceritanya? Tongkrongin terus blog ini untuk updatenya nanti. Salam liburan hemat. Next>>>>Tips Jalan-Jalan di Orchard Singapura
Hari pertama di Singapura |
Gedung-gedung di sekitaran Marina Bay |
Sungai yang higienis dan rapi |
0 Response to "Pengalaman Jalan-Jalan Liburan Ke Singapura Bareng Istri"
Posting Komentar