iklan banner

✔ Klarifikasi Mengenai Konsep Taksonomi Bahan Lanjutan

Klasifikasi (Keanekaragaman dan Perkembangan Klasifikasi) Klasifikasi tumbuhan yaitu pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga sanggup disusun takson- takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan pembagian terstruktur mengenai berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan pembagian terstruktur mengenai dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.

Ada tiga sistem pembagian terstruktur mengenai dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem pembagian terstruktur mengenai buatan, sistem pembagian terstruktur mengenai alam, dan sistem pembagian terstruktur mengenai filogenetik.
  1. Sistem pembagian terstruktur mengenai alami : dipelopori oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles. Sistem ini didasarkan pada bentuk yang sanggup dilihat dengan mata biasa (morfologi). Theophrastus menggolongkan tumbuhan menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba.
  2. Sistem pembagian terstruktur mengenai buatan : diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707- 1778), ilmuwan swedia yang dikenal sebagai Bapak Klasifikasi. Dasar yang dipakai yaitu alat reproduksi secual, dasar lain yang dipakai yaitu morfologi. Sistem pembagian terstruktur mengenai buatan ini merupakan penggolongan mahluk hidup menurut pengaruhnya terhadap manusia, contohnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
  3. Sistem pembagian terstruktur mengenai filogenetik : diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku wacana teori evolusi. Ia menyatakan bahwa persamaan struktur badan menawarkan kekerabatan kekerabatan yang lebih dekat. perkembangan Sistem mahluk ini hidup didasarkan (filogeni) pada serta urutan mengetahui kekerabatan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem pembagian terstruktur mengenai tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik. Sistem pembagian terstruktur mengenai yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.

Pengelompokan semua organisme hidup oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia dibentuk tingkatan taksonomi yang terdiri dari enam takson, yaitu :
  • Kingdom (kerajaan)
  • Filum (divisi)
  • Kelas (classis)
  • Ordo (Bangsa),
  • Familia (Suku),
  • Genus (Marga), dan
  • Spesies (Jenis)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan kuat pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan pembagian terstruktur mengenai organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah menyebabkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) gres atau regnum yang lain.

Berikut beberapa sistem pembagian terstruktur mengenai (sistem Klasifikasi Lima Kingdom):

- Sistem Dua Kingdom
Pada awalnya para mahir taksonomi mengklasifikasikan mahkluk hidup menjadi 2 kerajaan (sistem dua kingdom) yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae) dan Hewan (Kingdom Animalia), hal ini didasarkan pada :
  1. Bahwa pada kenyataannya kelompok tumbuhan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa,
  2. Tumbuhan mempunyai klorofil yang berfungsi untuk menciptakan kuliner sendiri dengan melalui proses fotosintesis, dan tidak sanggup bergerak dan berpindah kawasan ,
  3. Hewan tidak mempunyai dinding sel sehingga tidak sanggup menciptakan makanannya sendiri, dan sanggup bergerak serta berpindah tempat.

- Sistem Tiga Kingdom
Sistem pembagian terstruktur mengenai terus berkembang dengan ditemukannya bahwa ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak sanggup menciptakan makanannya sendiri yaitu jamur (fungi), sehingga oleh para mahir taksonomi dikelompokkan tersendiri kedalam kingdom fungi. Pengelompokan mahkluk hidup menjadi tiga kelompok yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia) dan Fungi (jamur).

- Sistem Empat Kingdom
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan wacana struktur sel/susunan sel, maka para mahir meneliti wacana ada tidaknya inti sel mahkluk hidup, dimana sel yang mempunyai membran inti disebut eukariotik dan sel yang tidak mempunyai membran inti disebut prokariotik. Monera tergolong mahkluk hidup yang prokariotik.

Pengelompokan mahkluk hidup didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel ini, sehingga monera dikelompokkan kedalam kingdom tersendiri. Pengelompokan mahkluk hidup menjadi empat kelompok yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia), Fungi (jamur), dan Monera (bakteri).

- Sistem Lima Kingdom
Robert H. Wittaker pada tahun 1969 mengelompokkan mahkluk hidup menjadi lima kingdom yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia), Fungi (jamur), Monera (bakteri) dan Protista. Pengelompokan ini menurut pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya dan tingkatan - tingkatan mahkluk hidup.

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi yaitu sebagai Berikut:
  1. Menyederhanakan obyek studi makhluk hidup yang sangat beranekaragam sehingga gampang untuk dipelajari
  2. Pengelompokan makhluk hidup untuk menghasilkan kelompok- kelompok takson
  3. Persamaan dan perbedaan ciri suatu makhluk hidup akan memilih jenjang takson dan juga kekerabatannya
  4. Jenjang takson menawarkan bahwa setiap kelompok kecil makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu membentuk kelompok makhluk hidup yang lebih besar
  5. Kelompok spesies membentuk genus, kelompok genus membentuk famili, kemudian terus membentuk ordo, kelas dan devisio


Materi ini merupakan materi lanjutan dari postingan berikut:


Demikianlah materi wacana Taksonomi ini aku sampaikan, biar bermanfaat ...

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

0 Response to "✔ Klarifikasi Mengenai Konsep Taksonomi Bahan Lanjutan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel