✔ Klarifikasi Mengenai Deman Kuning

Apa itu demam kuning?

Demam kuning merupakan penyakit virus yang ditularkan kepada insan oleh nyamuk di bab tertentu Amerika Selatan dan Afrika. Imunisasi dibutuhkan bagi pengunjung ke tempat tersebut.

Apa gejalanya?

1. Gejala abuh termasuk demam mendadak, kedinginan, sakit otot, sakit punggung, sakit kepala, mual dan muntah tidak hingga enam hari sehabis virus memasuki tubuh. Setelah tiga hingga empat hari kebanyakan pasien semakin sembuh dan gejalanya hilang.
2. Namun, kira-kira 15% pasien kemudian akan mengalami pendarahan (dari mulut, hidung dan mata dan/atau perut), sakit kuning (kulit dan mata menjadi kuning), sakit perut dengan muntah dan duduk kasus fungsi ginjal. Separuh dari pasien ini sembuh tetapi separuh lagi meninggal dalam waktu 10-14 hari sehabis gejala-gejala ini timbul.

Bagaimana penyakit ini ditularkan?

1. Manusia dan kera merupakan hewan utama yang terinfeksi oleh virus ini
2. Spesies nyamuk tertentu yang dikenal sebagai Aedes aegypti perlu untuk menularkan virus ini
3. Memakan waktu tiga hingga enam hari untuk penyakit ini mulai sehabis seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi
4. Orang yang terinfeksi sanggup menularkan abuh ini kepada nyamuk selama hingga 5 hari sehabis tanda-tanda timbul
5. Infeksi ini tidak ditularkan secara eksklusif dari orang ke orang atau dari hewan ke manusia.

Siapa saja yang menghadapi risiko?

Demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan di negara yang terletak bersahabat khatulistiwa. Pengunjung yang belum diimunisasi, dan orang tinggal di kawasan-kawasan ini menghadapi risiko infeksi.

Bagaimana penyakit ini dicegah?

Vaksinasi merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah demam kuning.

1. Vaksinasi harus diberikan di sentra vaksinasi yang disetujui dan harus diberikan akta vaksinasi demam kuning internasional. Unit kesehatan umum setempat sanggup menunjukkan daftar sentra vaksinasi yang disetujui (silakan lihat perincian kontak di bawah)
2. Menurut Undang-undang Karantina Australia 1908, siapapun yang berusia lebih dari satu tahun harus memiliki akta vaksinasi demam kuning bila telah menginap semalam atau tinggal lebih usang di negara yang dinyatakan terinfeksi demam kuning, dalam waktu enam hari sebelum kedatangan ke Australia.
3. Negara-negara sanggup menolak masuk siapapun yang tidak memiliki akta sah vaksinasi demam kuning, yang baru-baru ini berada di negara yang terinfeksi demam kuning, dan ada antaranya yang hanya akan memperbolehkan masuk orang yang belum divaksinasi sehabis divaksinasi di perbatasan. Sterilitas vaksin yang diberikan dalam situasi tersebut tidak selalu terjamin
4. Orang yang tiba ke Australia dari negara yang terinfeksi demam kuning, yang tidak memiliki akta vaksinasi demam kuning, akan diwawancarai ketika ketibaan oleh petugas dari Pelayanan Pemeriksaan Karantina Australia (AQIS). Petugas AQIS hanya sanggup memperbolehkan masuk orang yang belum divaksinasi bila mereka menyetujui secara tertulis untuk memberi tahu dinas kesehatan bila mengalami tanda-tanda manapun abuh demam kuning, dalam waktu enam hari sehabis keberangkatan dari tempat yang dinyatakan terinfeksi demam kuning.

Pengunjung ke negara yang terinfeksi demam kuning juga harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah digigit nyamuk:

1. Memakai pakaian longgar dengan lengan panjang
2. Menggunakan pencegah nyamuk (berisi DEET atau picardin) pada bab badan yang terekspos
3. Tinggal di fasilitas yang tahan nyamuk (mis. memakai kelambu).

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

Demam kuning sulit ditentukan pada tahap-tahap awal alasannya yakni ada sejumlah abuh yang memiliki tanda dan tanda-tanda yang serupa. Diagnosis memerlukan tes darah.

Bagaimana penyakit ini dirawat?

1. Tidak ada perawatan spesifik untuk demam kuning. Pasien sanggup dirawat untuk kehilangan cairan tubuh dan demam. Perawatan intensif mungkin dibutuhkan bagi pasien yang sakit parah
2. Di daerah di mana nyamuk Aedes aegypti hidup (misalnya di Queensland Utara), pasien harus dirawat di kamar yang tahan nyamuk.

Demikianlah bahan wacana Penyakit Deman Kuning ini aku sampaikan, agar bermanfaat ...

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

Share this post