✔ Karakteristik Wilayah Perdesaan Lengkap
Wilayah perdesaan pada umumnya masih diasosiasikan sebagai daerah yang berlokasi di daerah pedalaman, jauh dari lingkungan perkotaan, dan mempunyai keterikatan yang berpengaruh terhadap kehidupan tradisional. Dalam masyarakat desa berlaku keteraturan kehidupan sosial yang meliputi kegiatan-kegiatan ekonomi, keagamaan, politik, dan aturan yang sesuai dengan lingkungan hidup setempat.
Dilihat dari karakteristik wilayahnya, daerah perdesaan masih lebih bersifat alamiah, belum banyak tersentuh oleh teknologi modern dan perkembangan pembangunan. Selain sebagai lahan permukiman penduduk, sebagian wilayah desa terdiri atas lahan pertanian, perkebunan, atau tertutup oleh hutan alami, baik itu wilayah desa yang terletak di wilayah pantai, dataran rendah, maupun dataran tinggi. Adapun kota sebagian besar daerahnya ter tutup oleh daerah permukiman penduduk, gedung-gedung perkantoran, akomodasi sosial, daerah industri, dan daerah lainnya.
Kehidupan masyarakat perdesaan dicirikan oleh acara yang pada umumnya bercorak agraris. Aktivitas kesehariannya masih didominasi oleh dampak lingkungan alam. Dengan kata lain, dampak lingkungan atau kondisi alam setempat masih sangat berpengaruh mewarnai tatanan dan contoh hidup penduduk desa.
Hubungan antarwarga masyarakat desa sangat erat, saling mengenal, dan gotong royong. Penderitaan seseorang di perdesaan pada umumnya menjadi derita semua pihak. Menurut para jago sosiologi, hubungan masyarakat semacam ini dikenal dengan istilah gemeinschaft (paguyuban).
Menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa (DITJEN BANGDES), ciri-ciri desa antara lain sebagai berikut.
a. Perbandingan insan dengan lahan (man and land ratio) cukup besar, artinya lahan-lahan di perdesaan masih relatif luas dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menempatinya sehingga kepadatan penduduknya masih rendah dan lapangan pekerjaan penduduk masih bertumpu pada sektor agraris.
b. Hubungan antarwarga masyarakat desa masih sangat erat dan sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
c. Sarana dan prasarana komunikasi dan perhubungan sebagian besar masih sangat sederhana, ibarat berupa jalan batu, jalan aspal sederhana, tidak beraspal, bahkan jalan setapak. Sarana per hubungan atau transportasi yang umum dijumpai antara lain angkutan perdesaan, ojeg, alat transportasi perairan, ibarat bahtera sederhana atau rakit, bahkan di beberapa tempat masih ada yang memakai kuda dan sapi.
Menurut Direktorat Jenderal Pembangunan Desa (DITJEN BANGDES), ciri-ciri desa antara lain sebagai berikut.
a. Perbandingan insan dengan lahan (man and land ratio) cukup besar, artinya lahan-lahan di perdesaan masih relatif luas dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menempatinya sehingga kepadatan penduduknya masih rendah dan lapangan pekerjaan penduduk masih bertumpu pada sektor agraris.
b. Hubungan antarwarga masyarakat desa masih sangat erat dan sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku.
c. Sarana dan prasarana komunikasi dan perhubungan sebagian besar masih sangat sederhana, ibarat berupa jalan batu, jalan aspal sederhana, tidak beraspal, bahkan jalan setapak. Sarana per hubungan atau transportasi yang umum dijumpai antara lain angkutan perdesaan, ojeg, alat transportasi perairan, ibarat bahtera sederhana atau rakit, bahkan di beberapa tempat masih ada yang memakai kuda dan sapi.
a. Warga masyarakat perdesaan mempunyai hubungan kekerabatan yang berpengaruh sebab umumnya berasal dari satu keturunan. Oleh sebab itu, biasanya dalam satu wilayah perdesaan, antara sesama warga masyarakatnya masih mempunyai hubungan keluarga atau saudara.
b. Corak kehidupan nya bersifat gemeinschaft, yakni diikat oleh sistem kekeluargaan yang kuat. Selain itu, penduduk desa merupakan masyarakat yang bersifat face to face group artinya antarsesama warga saling mengenal.
c. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor agraris (pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan).
d. Cara bertani masih relatif sederhana atau tradisional sehingga sebagian besar kesannya masih diperuntukkan bagi kebutuhan hidup sehari-hari (subsistence farming).
e. Sifat tolong-menolong masih cukup tampak dalam kehidupan sehari-hari penduduk desa.
f. Golongan tetua kampung atau ketua susila masih memegang peranan penting dan mempunyai kharisma besar di masyarakat sehingga dalam musyawarah atau proses pengambilan keputusan, orang-orang tersebut sering kali dimintai saran atau petuah.
g. Pada umumnya sebagian masyarakat masih memegang normanorma
agama yang cukup kuat.
Seiring dengan perjalanan waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, tentu saja dikala ini banyak desa yang telah mengalami perubahan. Komunikasi dengan wilayah kota pun mulai tampak terjalin, dan penduduk desa makin menyadari bahwa komunikasi dengan perkotaan itu sangat penting. Masyarakat desa membutuhkan suplai dari kota dan kota pun bekerjsama membutuhkan suplai dari desa. Hubungan antara desa dan kota diwujudkan dalam beberapa bentuk acara tukar-menukar perdagangan setiap komoditas.
Demikian artikel Karakteristik Wilayah Perdesaan Lengkap biar dapat bermanfaat.
Sumber: Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
Sumber http://awalilmu.blogspot.com
0 Response to "✔ Karakteristik Wilayah Perdesaan Lengkap"
Posting Komentar