iklan banner

✔ Jamur Atau Fungi - Materi Tambahan

Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan mirip anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), benalu (merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di darat dan daerah yang lembab. Jamur uniseluler sanggup berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif sanggup dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi, konidium, zoospora. Secara generatif sanggup dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lain dalam hal struktur tubuh, habitat, reproduksi dan pertumbuhannya.

1. Struktur Tubuh Jamur

Struktur badan jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, contohnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk badan buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, teladan jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.

Miselium menyusun jalinan- jalinan semu menjadi badan buah. Hifa yaitu struktur mirip benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa memiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat benalu biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap kuliner dari substrat; haustoria sanggup menembus jaringan substrat.

2. Cara memperoleh makan dan Habitat

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh alasannya jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur sanggup bersifat benalu obligat, benalu fakultatif, atau saprofit.
  1. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya sanggup hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak sanggup hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
  2. Parasit fakultatif yaitu jamur yang bersifat benalu jikalau mendapat inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jikalau tidak mendapat inang yang cocok.
  3. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati mirip kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat kuliner untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga gampang diserap oleh hifa. Selain itu, hifa sanggup juga pribadi menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
  4. Cara hidup jamur lainnya yaitu melaksanakan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap kuliner dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tumbuhan sanggup dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tumbuhan kacang-kacangan atau pada lumut kerak.
  5. Jamur berhabitat pada bermacam - macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat benalu atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur sanggup secara secual (generatif) dan asecual (vegetatif).
  1. Secara asecual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora asecual. Spora asecual sanggup terbawa air atau angin. Bila mendapat daerah yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
  2. Reproduksi secara secual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama yaitu plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua yaitu kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing- masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melaksanakan pembelahan meiosis.

Ini merupakan materi tambahan, untuk materi Selengkapnya silahkan klik tautan berikut!


Demikianlah materi tentang Jamur atau Fungi ini saya sampaikan, biar bermanfaat.

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

0 Response to "✔ Jamur Atau Fungi - Materi Tambahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel