iklan banner

√ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri Dan Fungsi Terlengkap

√ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri dan Fungsi Terlengkap Hallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Reaksi Redoks.


Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Reaksi Redoks? Oke, mari simak klarifikasi secara lengkapnya dibawah ini ya.


 


 Kali ini akan membahas mengenai Reaksi Redoks √ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri dan Fungsi Terlengkap
√ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri dan Fungsi Terlengkap

 


Pengertian Reaksi Redoks


 


Redoks merupakan sebuah istilah yang sanggup menjelaskan adanya suatu perubahan bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) dari banyak sekali atom-atom didalam sebuah reaksi kimia.


 


Redoks ini juga merupakan kependekan dari reduksi serta oksidasi.



  • Oksidasi yaitu suatu pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom dan ion, reaksi pada kenaikan bilangan oksidasi (biloks) dan reaksi pengikatan oksigen. Oksidasi ini juga sanggup menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

  • Reduksi yakni sebuah reaksi penangkapan elektron, reaksi pada penurunan bilangan oksidasi (biloks) serta juga reaksi pelepasan oksigen. Reduksi ini juga sanggup menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.


 


Contoh Reaksi Reduksi


 



Cu2+(aq) + 2e  -> Cu (s) Ag+(aq) + e  -> Ag(s)



 


Contoh Reaksi Oksidasi


 



Zn(s) ->  Zn2+(aq)+ 2e Al(s) ->  Al3+(aq) + 3e



 


 


Pengertian Oksidasi dan Reduksi Menurut Beberapa Konsep


 


1. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Penerimaan dan Pelepasan Oksigen


 



  • Oksidasi yaitu suatu reaksi pada pengikatan oksigen.

  • Reduksi yakni sebuah reaksi pada pelepasan oksigen.


 


2. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Serah Terima Elektron


 



  • Reduksi merupakan sebuah reaksi penangkapan elektron (menerima elektron).

  • Oksidasi yaitu sebuah pelepasan elektron (menyerahkan elektron).


 


3. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi (Biloks)


 



  • Reduksi merupakan sebuah reaksi pada penurunan biloks.

  • Oksidasi yakni suatu reaksi pada penaikan biloks.


 


4. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Hidrogen


 



  • Oksidasi yaitu suatu reaksi suatu zat dengan pelepasan Hidrogen.

  • Reduksi yaitu sebuah reaksi suatu zat dengan pengikatan hidrogen.


 


5. Pengertian Oksidasi Biologis


 



  • Oksidasi biologis merupakan suatu pembakaran masakan dalam badan oleh oksigen.


 


 


Ciri – Ciri Reaksi Redoks


 



  • Ada beberapa unsur bebas contohnya yakni CI2 (klorin), Cu (Cuprum), O2 (oksigen).

  • Terjadi sebuah perubahan biloks (bilangan oksidasi).

  • Ada reduktor (pereduksi) yakni suatu zat yang sanggup mengalami oksidasi.

  • Ada oksidator (pengoksidasi) yaitu suatu zat yang akan mengalami reduksi.


 


 


Fungsi Reaksi Redoks


 



  • Penggunaan lumpur aktif untuk sanggup mengolah limbah.

  • Reaksi pada fotosintetis.

  • Oksidasi pada masakan dalam sel.

  • Mur dan baut akan diberi lapisan zinc yang mana di dalam suatu lapisan itu terdapat proses oksidasi logam zinc dan reduksi pada serpihan kation.

  • Alat-alat dapur ini yang terbuat dari stainless steel tidak berkarat sebab pada permukaannya selalu dilapisi oksida akhir sebuah proses oksidasi yang continue.

  • Memahami suatu fenomena korosi logam dan cara pencegahannya.

  • Pembuatan asam sulfat untuk suatu keperluan industri.

  • Pengolahan bijih-bijih logam pada industri pertambangan.

  • Metabolisme semua organ-organ badan yang memakai reaksi redoks.


 


 


Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi


 



  • Atom-atom dalam banyak sekali unsur memiliki suatu bilangan oksidasi nol.

  • Atom H dalam senyawa juga memiliki bilangan oksidasi +1.

  • Hidrida logam (misal NaH, BaH2, AlH3) bilangan oksidasi H ini sama dengan -1.

  • Senyawa F2O, memiliki bilangan oksidasi O = +2.

  • Dalam peroksida (H2O2, Na2O2, BaO2) bilangan oksidasinya yaitu O sama dengan -1.

  • Atom logam dalam senyawa akan memiliki bilangan oksidasi positif.

  • Jumlah pada bilangan oksidasi atom dalam senyawa sama dengan Nol.

  • Jumlah bilangan oksidasi pada atom-atom dalam ion sama denga muatan ion.

  • Jika dua atom yang berikatan, bilangan oksidasi negatif akan selalu dimiliki atom yang keelektronegatifannya cenderung lebih besar.


 


 


Penyetaraan Reaksi Redoks


 


1. Metode Bilangan Oksidasi


 



  • Menentukan suatu unsur yang akan mengalami oksidasi dan reduksi menurut pada perubahan bilangan oksidasi setiap unsur.

  • Menyetarakan jumlah unsur yang akan mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai.

  • Menentukan besarnya pada kenaikan ataupun penurunan bilangan oksidasi dari banyak sekali unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.

  • Meneyetarakan suatu perubahan bilangan oksidasi dengan sanggup menunjukkan koefisien yang sesuai.

  • Menyetarakan jumlah atom H dan O serta banyak sekali unsur yang lain.


 


Contoh :


 


Bilangan oksidasi yang unsur golongan IA yaitu +1 dan unsur golongan IIA yaitu +2. Yakni pada bilangan oksidasi unsur Na pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O yaitu +1. Bilangan oksidasi pada unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO yaitu +2.


 


2. Metode Setengah Reaksi


 



  • Pecahan pada suatu reaksi menjadi setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Kumpulkan spesi yang akan memiliki kesamaan atom (selain atom H dan O).

  • Setarakan jumlah atom selain H dan O dengan sanggup menambahkan koefisien tertentu.

  • Setarakan jumlah atom O dengan sanggup menambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan O.

  • Setarakan jumlah atom H dengan sanggup menambahkan ion H+ apapun suasana reaksinya.

  • Setarakan jumlah suatu muatan dengan menambahkan elektron.

  • Samakan jumlah elektron yang akan dilepas dan yang diikat kemudian jumlahkan. Spesi yang sama juga pada ruas yang berbeda dikurangkan, selisihnya sanggup ditulis pada ruas dengan koefisien spesi yang lebih besar.

  • Jika reaksi ini berlangsung dalam suasana asam, maka suatu reaksi sudah setara.

  • Jika reaksi ini akan berlangsung dalam suasana basa, tambahkan ion OH– pada kedua ruas sesuai dengan jumlah ion H+ yang ada.

  • Ion H+ dan OH– yang berada pada sebuah ruas yang sama dikonversi menjadi molekul H2O.


 


Contoh :


 


Reduksi : MnO4¯(aq) + 2 H2O(l) + 3 e¯→ MnO2(s) + 4 OH¯(aq) (x2)

Oksidasi : C2O42¯(aq) → 2 CO2(g) + 2 e¯ (x3)

Redoks : 2 MnO4¯(aq) + 4 H2O(l) + 3 C2O4 2¯(aq) → 2 MnO2(s) + 8 OH¯(aq) + 6 CO2(g) (reaksi telah setara)


 


 


Contoh Reaksi Redoks


 


1. Sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen



  • Oksidasi : Sebagai Pengikatan Oksigen

  • Reduksi : Sebagai Pelepasan Oksigen


 


Contoh Oksidasi :


 


Perkaratan logam (besi)


 


4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)


 


Pembakaran gas alam


 


CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)


 


Oksidasi sulfur oleh KCIO3


 


3S(s) + 2KCIO(s) → 2KCI(s) + 3SO2(g)


 


Contoh Reduksi :


 


Reduksi bijih besi (Fe2O3) oleh CO


 


Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + CO2(g)


 


Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hidrogen


 


CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)


 


Pada rujukan di atas, yang berperan sebagai oksidator yaitu O2 dan KCIO3 dan sebagai reduktor yaitu CO dan H2.



  • Oksidator : Sumber oksigen pada suatu reaksi.

  • Reduktor : Zat yang menarik oksigen pada sebuah reaksi.


 


2. Sebagai Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi


 



  • Oksidasi : Sebagai Pertambahan Bilangan Oksidasi.

  • Reduksi : Sebagai Penurunan Bilangan Oksidasi.


 


Contoh :


 


Ca + S → Ca2+ + S2-

Reduktor Oksidator Hasil Oksidasi Hasil Reduksi


 


Setelah melepas 2 elektron, bilangan oksidasi Ca akan naik dari 0 menjadi +2 maka akan juga mengalami oksidasi. Dan sehabis menyerap 2 elektron, bilangan oksidasi S akan turun dari 0 menjadi -2 maka akan mengalami reduksi.



  • Oksidator : Mengalami sebuah penurunan bilagan oksidasi.

  • Reduktor : Mengalami suatu pertambahan bilangan oksidasi.


 


3. Sebagai Pelepasan dan Penerimaan Elektron


 



  • Oksidasi : Pelepasan suatu elektron.

  • Reduksi : Penerimaan sebuah elektron.


 


Contoh :


 


Oksidasi : Na → Na+ + e-


Reduksi : Cl + e- → Cl-


Na + Cl → Na+ + Cl-


Reduktor Oksidator Hasil Oksidasi Hasil Reduksi


 



  • Oksidator : Menangkap elektron dan mengalami reduksi.

  • Reduktor : Melepas elektron dan juga mengalami oksidasi.


 


Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri dan Fungsi Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


Baca Juga Artikel :


Baca Juga :  √ Laju Reaksi : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap


Baca Juga :  √ Sistem Koloid : Pengertian, Sifat, Fungsi & Jenis Serta Contohnya Lengkap


Baca Juga :  √ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri - Ciri dan Fungsi Terlengkap


Baca Juga :  √ Gas Mulia : Pengertian, Sifat, dan Kegunaannya Terlengkap



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

0 Response to "√ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri – Ciri Dan Fungsi Terlengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel