✔ Organel Pada Sel
(Tulisan Organel Pada Sel adalah bab dari artikel dengan judul Struktur Dan Fungsi Sel. Bila anda memerlukannya sebagai materi referensi, artikel tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)
Secara umum setiap sel mempunyai membran sel, sitoplasma inti sel atau nukleus. Sitoplasma dan inti sel gotong royong disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat banyak sekali organel yang mempunyai fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel.
Organel mempunyai struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang mustahil berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak gampang berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma ialah mitokondria (kondriosom), tubuh Golgi (diktiosom), retikulum endoplasma, plastida (khusus tumbuhan, meliputi leukoplas, kloroplas, dan kromoplas), vakuola (khusus tumbuhan)
A. DINDING SEL
Dinding sel ialah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak sanggup bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif alasannya ialah dinding- dinding sel sanggup menunjukkan dukungan, proteksi dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri.
Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke,dalam sel. Dinding sel terbuat dari banyak sekali macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi mempunyai dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).
B. PLASTIDA
Plastida ialah organel pada sel tumbuhan (dalam arti luas, Viridoplantae). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai daerah berlangsungnya fotosintesis. Pada kenyataannya, plastida dikenal dalam banyak sekali bentuk:
1). proplastida, bentuk belum "dewasa"
2). leukoplas, bentuk remaja tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar
3). kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya.
4). kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama pada bunga dan bab lain berwarna jingga.
5). amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bab tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, ibarat akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
6). elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, ibarat endospermium (pada biji).
7). etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk penyesuaian kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas sanggup segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu menerima cukup pencahayaan.
Plastida ialah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya ialah sebagai daerah fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel. Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini ibarat dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian.
C. VAKUOLA
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini ialah air dan banyak sekali zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel binatang dan bakteri, kecuali pada binatang uniseluler tingkat rendah. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong alasannya ialah sitosol terdesak ke bab tepi dari sel.
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan alasannya ialah prosedur pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi alasannya ialah vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel alasannya ialah tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif ibarat pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti alasannya ialah terjadi kekacauan reaksi biokimia.
D. SENTROSOM
Sentorom ialah Organel sel yang berfungsi aktif pada pdmbelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi dikala pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bab kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentriol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan dikala [[sentriol anak] yang gres terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
E. LISOSOM
Lisosom ialah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang mempunyai kegunaan untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada banyak sekali keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini mempunyai 40 jenis enzim hidrolitik asam ibarat protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom ialah endositosis, fagositosis, dan autofagi. Pada tumbuhan organel ini lebih dikenal sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa organik yang dihasilkan tanaman.
FUNGSI LISOSOM
1) Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui prosedur endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang dipakai kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
2) Autofagi
Proses autofagi dipakai untuk pembuangan dan degradasi bab sel sendiri, ibarat organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bab dari reticulum endoplasma bernafsu menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan bermetamorfosis lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini mempunyai kegunaan pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
3) Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme ibarat basil dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan bermetamorfosis lisosom (endosom lanjut).
F. RIBOSOM
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai daerah sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) memakai asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada reticulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Sumber http://zonabawah.blogspot.com
0 Response to "✔ Organel Pada Sel"
Posting Komentar