iklan banner

✔ Bahan Lengkap Organ-Organ Pada Tumbuhan

Mahluk hidup mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, dan populasi. Tanpa komponen tersebut mahluk hidup tidak bisa melaksanakan kehidupannya.

Organ berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yakni alat yang mempunyai kiprah tertentu di badan manusia. Namun di biologi, organ adalah kelompok jaringan yang melaksanakan beberapa fungsi. Semua mahluk hidup mempunyai organ. Organ flora ibarat halnya pada hewan, tersusun atas jaringan (sekelompok sel yang mempunyai keaktifan khas). Secara umum organ flora terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Setiap kepingan tersebut mempunyai kegunaan yang berbeda dan mempunyai kiprah masing-masing ibarat peresapan air, pernapasan, fotosintesis, pengangkutan zat makanan, dan perkembangbiakan. Seperti akar tumbuh ke dalam tanah sehingga memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Seperti halnya beberapa organ lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi menyimpan makanan. Pada batang terdapat daun yang berfungsi menghasilkan masakan melalui fotosintesis dan mengeluarkan air melalui transpirasi. Selain itu batang juga berperan untuk lewatnya air dan garam mineral dari akar ke daun dan lewatnya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh kepingan tubuh. Dan bagian-bagian lain ibarat daun, bunga, buah, dan biji juga mempunyai kiprah dan kiprah masing-masing.

A. Akar
Akar yakni kepingan pokok flora disamping batang dan daun. Akar forum atau calon akar sudah ada sewaktu calon flora berada dalam bentuk forum di dalam biji. Saat biji berkecambah, akar forum memperlihatkan sistem perakaran yang berbeda antara flora dikotil dan monokotil. Akar pada flora dikotil merupakan akar tunggang, sebaliknya akar pada flora monokotil merupakan akar serabut.

Pada akar flora dikotil, akar forum tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang. Namun pada akar flora monokotil, akar forum dalam perkembangan selanjutnya akan mati, kemudian terbentuk sejumlah akar yang berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar merupakan kepingan flora yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh sentra bumi (geotrop) atau menuju air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya. Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas dan berwarna putih serta bentuknya seringkali meruncing hingga lebih gampang untuk menembus tanah.

1. Struktur Akar
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar Tumbuhan


 mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel ✔ Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

Struktur Akar

Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
  1. Leher atau pangkal akar, merupakan kepingan akar yang bersambungan dengan pangkal batang;
  2. Ujung akar, merupakan kepingan akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih sanggup mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem);
  3. Batang akar, merupakan bagian-bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujung akar;
  4. Cabang- cabang akar, merupakan kepingan yang tidak eksklusif bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok;
  5. Serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut;
  6. Rambut-rambut atau bulu-bulu akar, merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya;
  7. Tudung akar (kaliptra), merupakan kepingan akar yang terletak paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda


Tudung akar berperan dalam memilih arah pertumbuhan akar sesuai dengan imbas gravitasi bumi serta melindungi meristem dan mengurangi tabrakan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis, kaya akan protoplasma, dan mempunyai sedikit vakuola. Di belakang tudung akar terdapat titik tumbuh berupa sel-sel meristem yang selalu membelah.

Di belakang titik tumbuh meristem terdapat kumpulan sel-sel besar yang memanjang atau disebut juga tempat pemanjangan. Di belakangnya lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk protoderm (jaringan yang akan menjadi epidermis) dan prokambium (jaringan yang akan menjadi stele), atau disebut tempat diferensiasi. Di tempat diferensiasi terjadi diferensiasi rambut-rambut akar dari sel-sel epidermis.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar Tumbuhan
Pengamatan dengan pertolongan mikroskop pada sayatan melintang akar muda flora memperlihatkan jaringan dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks dan stele (silinder pusat).
  1. Epidermis
    Terdiri dari selapis sel yang berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun rapat pada akar. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi memperluas permukaan sel sehingga peresapan lebih efisien.
  2. Korteks
    Terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan.
  3. Endodermis
    Terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa selapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan Pita Caspary (Sesuai dengan nama penemunya yaitu Caspary). Penebalan gabus ini atau Pita Caspary tidak sanggup ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder sentra melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang terang antara korteks dan stele.
  4. Stele
    Stele atau silinder sentra akar merupakan kepingan terdalam dari akar, yang terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Di dalam stele ini terdapat perisikel, berkas vaskuler yaitu pembuluh angkut yang terdiri dari xilem dan floem, dan empulur.


2. Jenis-jenis Akar
Menurut bentuknya, akar flora ada dua jenis, yaitu:
a. Akar Serabut
Akar Serabut berbentuk ibarat serabut. Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar. Semua kepingan akar keluar dari pangkal batang. Akar serabut dimiliki oleh flora biji berkeping satu (monokotil), contohnya jagung dan padi.

b. Akar Tunggang
Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok bercabang- cabang menjadi kepingan akar yang lebih kecil. Akar tunggang dimiliki oleh flora berkeping dua (dikotil), contohnya jeruk dan kacang-kacangan.

Pada flora tertentu juga terdapat akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang mempunyai sifat dan kiprah khusus.
  1. Akar gantung, akar ini tumbuh di kepingan batang flora di atas tanah. Akar tersebut menggantung di udara, tumbuh ke arah tanah. Contohnya yakni akar pohon beringin.
  2. Akar pelekat, akar ini tumbuh di sepanjang batang berkhasiat untuk menempel pada kayu flora lain, atau tembok, contohnya akar lada dan sirih
  3. Akar tunjang, akar ini tumbuh dari kepingan bawah akar ke segala arah. Akar tersebut seperti menunjang batang semoga tidak rebah, contohnya akar pohon bakau dan pandan.
  4. Akar napas, akar napas tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air. Akar napas banyak mempunyai celah atau saluran udara, contohnya akar pohon kayu api.

3. Fungsi Akar
Adapun fungsi akar yakni sebagai berikut :
  1. Untuk melekatkan flora pada media (tanah) lantaran akar mempunyai kemampuan untuk menerobos lapisan tanah;
  2. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke dalam badan tumbuhan;
  3. Pada beberapa tanaman, akar dipakai sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya: pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain;
  4. Pada tumbuhan tertentu ibarat bakau berperan untuk pernafasan.

B. Batang
Batang merupakan kepingan penting dari flora yang berada diatas permukaan tanah. Batang tumbuh dari batang forum yang terdapat dalam biji. Selanjutnya, pertumbuhan batang berasal dari titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung) yang terdapat pada batang. Berdasarkan tempat kedudukan batang pada tumbuhan, batang sanggup disamakan dengan sumbu tumbuhan. Sebagai kepingan dari tumbuhan, batang mempunyai kiprah untuk mendukung bagian-bagian flora lain yang berada diatas tanah ibarat daun, bunga, atau buah. Dengan adanya percabangan pada batang maka batang memperluas bidang fotosintesis. Batang juga merupakan jalan bagi pengangkutan air dan unsur-unsur hara dari kepingan bawah ke kepingan atas flora dan jalan pengangkutan hasil fotosintesis dari kepingan atas ke kepingan bawah tumbuhan.

1. Struktur Batang
Struktur batang dibedakan atas morfologi (struktur luar) batang dan anatomi (struktur dalam) batang. Berikut dijelaskan mengenai dua struktur tersebut :

a. Morfologi (struktur luar) batang.
Morfologi batang pada flora tingkat tinggi ada bermacam-macam. Perbedaan morfologi batang akan tampak apabila mengamati secara eksklusif perbedaan tinggi/lebar batang dari banyak sekali jenis tumbuhan. Perbedaan tersebut dilatari oleh perbedaan spesies, sifat genetis, habitat tempat tumbuh, dan faktor abiotik ikut menghipnotis pertumbuhan batang flora walaupun flora tersebut satu spesies, bisa jadi flora A yang satu spesies dengan flora B akan mengalami perbedaan ukuran batang jikalau ditempatkan di lokasi berbeda.

Berdasarkan keadaan batang, flora tingkat tinggi sanggup dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Batang flora herba. Umumnya lunak, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit bahkan tidak ada, ukuran batang kecil, dan umurnya relatif pendek. Contoh flora ini yakni flora biji berkeping satu (monokotil) yaitu jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
  2. Batang flora berkayu. Umumnya keras dan berumur relatif panjang. Pada perbukaan batang berkayu yang bau tanah terdapat lubang-lubang kecil yang disebut lentisel. Melalui lentisel inilah oksigen akan masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Selain oksigen, karbon dioksida sisa pernapasan juga dikeluarkan dari batang. Contoh flora ini yakni flora biji berkeping dua (dikotil) yaitu mangga, jambu, dan sebagainya.

b. Anatomi (struktur dalam) batang.
1) Batang flora herba.
Bagian luar batang flora herba merupakan sel- sel epidermis yang tipis dan mempunyai stomata. Di bawah epidermis terdapat sel-sel korteks yang mengandung klorofil, sehingga proses fotosintesis berlangsung di batang. Batang flora herba biasanya tidak mempunyai jaringan kayu dan tidak mengandung gabus. Adanya jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan slerenkim, menjadikan batang flora herba sanggup menopang daun-daun dan sanggup bangun dengan tegak. Contohnya pada bayam, meskipun batangnya lunak tetapi tetap sanggup tumbuh dengan tegak ibarat tumbuhan pada umumnya.

2) Batang flora berkayu.
Seperti halnya pada akar, penampang melintang batang flora berkayu terdiri dari bagian-bagian luar ke dalam, yaitu ada epidermis, korteks, dan stele.

  • Epidermis batang (kulit luar) terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai rongga – rongga antar sel. Dinding sel menebal dan dilapisi kutikula. Lapisan epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung, yaitu melindungi lapisan-lapisan didalamnya.
  • Korteks batang (kulit pertama). Korteks merupakan jaringan parenkim yang terdapat dibawah epidermis. Pada korteks terdapat rongga-rongga diantara sel yang berfungsi sebagai petukaran udara. Lapisan korteks terdalam yang mempunyai sel tertentu berciri khas disebut floeterma. Sel-sel lapisan ini mengandung butir-butir pati. Pada sebagian besar jenis tumbuhan, korteks merupakan tempat menyimpan makanan. Pada batang flora monokotil tidak terlihat dikarenakan ikatan pembuluhnya tersebar secara acak.
  • Stele batang (silinder pusat). Ini yakni kepingan terdalam dari batang. Pada kepingan silinder sentra batang terdapat berkas-berkas pembuluh angkut yaitu xilem (pembuluh kayu) pada kepingan luar dan floem (pembuluh tapis) pada kepingan dalam. Jika pada flora dikotil berkas pembuluh angkut letaknya teratur dalam suatu bundar sedangkan pada monokotil letaknya tersebar secara acak.

2. Perbedaan Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.

 mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel ✔ Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan


3. Fungsi Batang
Secara umum, batang flora herba maupun flora berkayu mempunyai fungsi sebagai berikut :
  1. Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat masakan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh kepingan flora
  2. Batang merupakan organ pembentuk dan penyangga daun.
  3. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penyimpanan masakan dan alat perkembangbiakan secara vegetatif.

C. Daun
Daun merupakan istilah yang dipakai untuk kepingan flora yang bentuknya ibarat lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bila terpapar cahaya dan udara. Daun berasal dari meristem apikal yang tumbuh membentuk suatu kuncup yang menonjol ke samping.

1. Struktur Daun
a .Morfologi (Struktur Luar) Daun
Daun umumnya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Warna hijau daun disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil (zat hijau daun). Secara morfologi, pada umumnya daun mempunyai bagian-bagian helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Pada tangkai daun terdapat kepingan yang menempel pada batang yang disebut pangkal tangkai daun. Ada jenis flora tertentu yang tangkainya tidak bertangkai daun, contohnya rumput. Pada flora monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun tersebut disebut pelepah daun. Misalnya pelepah daun pada pohon pisang dan talas.

 mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel ✔ Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

Struktur Daun

Daun yang mempunyai ketiga kepingan daun yaitu helaian daun, tangkai daun, dan pelepah daun disebut daun tepat (daun lengkap); contohnya pada daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak mempunyai satu atau lebih kepingan daun disebut daun tidak tepat (daun tidak lengkap); contohnya daun jambu dan daun mangga.

Daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun dibagi menjadi dua, yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Tumbuhan mempunyai daun tunggal jikalau pada sehelai tangkai daun hanya terdapat satu helai daun. Misalnya, daun pepaya dan mangga. Sedangkan jikalau pada sehelai tangkai daun terdapat beberapa helai daun maka disebut daun majemuk.

Ada banyak sekali macam bentuk daun. Bentuk daun dipengaruhi bentuk susunan tulang daun. Bentuk susunan tulang daun, meliputi:
  1. Tulang daun menyirip
    Tulang daun menyirip berbentuk ibarat susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip sanggup kita amati pada banyak sekali tumbuhan, contohnya jambu, nangka, alpukat, dan mangga.
  2. Tulang daun menjari
    Tulang daun menjari berbentuk ibarat susunan jari-jari tangan. Tumbuhan yang mempunyai tulang daun menjari, contohnya singkong, pepaya, dan jarak.
  3. Tulang daun melengkung
    Tulang daun melengkung berbentuk ibarat garis-garis lengkung. Ujungnya terlihat menyatu, contohnya eceng gondok dan gadung.
  4. Tulang daun sejajar
    Tulang daun sejajar berbentuk ibarat garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap ujung tulang menyatu, contohnya pada rumput dan padi.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Seperti halnya dengan akar dan batang, daun juga terdiri dari tiga sistem jaringan. Helai daun (lamina) terdiri dari selapis epidermis pelindung, kepingan jaringan dasar parenkim yang disebut mesofil, dan berkas vaskuler.
  1. Jaringan Epidermis
    Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Sel-selnya pipih menutup jaringan di kepingan dalamnya dan diantaranya bermetamorfosis verbal daun (stomata). Stomata sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stomata juga mengatur masuknya CO2 yang diharapkan untuk fotosintesis. Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka menutupnya stomata. Stomata tersusun dari dua sel epilog atau sel penjaga dan beberapa sel tetangga. Pada flora darat, stomata lebih banyak di permukaan bawah daun. Pada flora yang mengapung di air, ibarat teratai, stomata berada di permukaan atas daun. Pada flora tenggelam, ibarat Hydrilla sp. tidak membentuk stomata.
  2. Jaringan Tiang (jaringan palisade)
    Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Jaringan itu sanggup satu lapis atau beberapa. Kloroplas yakni perangkat sel flora yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis lainnya.
  3. Jaringan Bunga Karang (jaringan spons)
    Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis.
  4. Jaringan pengangkutan
    Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan ibarat jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xilem dan floem.


2. Fungsi Daun
Daun merupakan organ pada flora yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan, daun berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

a. Tempat fotosintesis
Daun merupakan organ flora yang mempunyai fungsi utama untuk fotosintesis. Setelah air dan mineral diserap oleh akar, alhasil hingga ke daun dan akan keluar dari pembuluh kayu ujung tulang daun. Selanjutnya, air dan mineral tersebut akan masuk ke dalam jaringan mesofil daun, terutama ke jaringan tiang (palisade). Air dipakai untuk fotosintesis, dan sebagian dikeluarkan melalui penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh kepingan tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata (tunggal: stoma) daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel daun.

b. Tempat transpirasi flora
Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi yakni insiden penguapan pada tumbuhan. Transpirasi sanggup pula terjadi melalui batang, tetapi umumnya berlangsung melalui daun. Melalui transpirasi, air dari flora dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Sehingga anutan air dan mineral terjadi terus-menerus yang sanggup membantu proses peresapan (absorbsi) serta transportasi air dan mineral di dalam tumbuhan. Transpirasi bagi flora juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.

c. Alat respirasi (pernapasan)
Di dalam epidermis daun terdapat stomata. Melalui stomata, oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk ke dalam flora dipakai oleh flora untuk respirasi (pernapasan) seluruh organ-organ tumbuhan. Tujuan respirasi yakni untuk mendapat energi yang terkandung dalam makanan. Selain membebaskan energi, proses respirasi juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari flora melalui stomata.

D. Bunga
Bunga merupakan organ yang penting bagi flora lantaran di dalamnya terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga bekerjsama merupakan ujung cabang yang berubah bentuk dan tumbuh secara terbatas.
1. Struktur Bunga
a. Morfologi (Struktur Luar) Bunga
Bunga tersusun atas beberapa bagian. Bunga yang lengkap mempunyai bagian- bagian, yaitu:


 mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel ✔ Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

Bagian-bagian Bunga

  1. Tangkai bunga
    Tangkai bunga merupakan penghubung bunga dengan batang. Bentuk pangkal tangkai bunga agak membesar. Bagian tangkai bunga yang membesar ini merupakan dasar bunga.
  2. Kelopak bunga
    Kelopak bunga merupakan kepingan bunga yang melindungi bunga ketika belum mekar. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau.
  3. Mahkota bunga
    Mahkota bunga merupakan pemanis bunga. Mahkota bunga mempunyai bentuk dan warna yang beraneka ragam. Dari mahkota ini bunga sanggup dinikmati keindahannya. Saat masih kuncup mahkota bunga dibungkus oleh kelopak bunga. Bagian pemanis bunga (mahkota dan kelopak) pada flora dikotil biasanya berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya, sedangkan pada flora monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
  4. Benang sari dan putik
    Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari yang merupakan alat kelamin jantan bunga. Di kepingan tengah bunga terdapat putik sebagai alat kelamin betina bunga. Bunga yang mempunyai kedua alat kelamin tersebut disebut bunga sempurna. Sedangkan yang tidak mempunyai salah satunya disebut bunga tidak sempurna. Bunga yang tidak mempunyai salah satu dari kepingan bunga tersebut disebut bunga tidak lengkap.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada kepingan luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.

Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di kepingan terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis flora berbeda. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut:
  1. Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
  2. Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
  3. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
  4. Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada ketika terbentuk serbuk sari tetrad.

2. Fungsi Bunga
Mahkota bunga yang warnanya indah sanggup menarik perhatian serangga, contohnya kupu-kupu. Akibatnya tanpa disengaja kupu-kupu membantu penyerbukan bunga. Penyerbukan adalah insiden jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan merupakan awal terjadi perkembangbiakan tumbuhan. Kaprikornus bunga berkhasiat sebagai hiasan flora dan tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan.


E. Buah
Secara umum buah sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah beragam (buah berganda). Buah tunggal yaitu bila buah dibuat oleh satu bakal buah contohnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibuat oleh banyak bakal buah dari satu bunga, contohnya buah sirsak, buah arbel, dan buah srikaya. Buah beragam yaitu bila buah dibuat oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, contohnya buah nanas, buah keluih, dan buah nangka.

Ada dua macam jenis buah , yaitu buah sejati (buah sungguh) dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah. Pada buah sejati seluruh jaringannya berasal dari bakal buah, pola buah sejati yakni buah mangga, alpukat, semangka, dan pepaya. Sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian- kepingan lain dari bunga. Contoh buah semu yakni arbayi, apel, nangka, dan jambu mede.

1. Struktur Buah
Buah tersusun atas tangkai, kulit, daging, dan biji. Tangkai buah menghubungkan buah dengan batang. Kulit merupakan lapisan paling luar dan berfungsi membungkus daging buah. Daging buah yakni kepingan buah yang biasanya sanggup kita makan. Biji biasanya terdapat di tengah-tengah buah.

 mempunyai beberapa komponen penyusun di antaranya sel ✔ Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

Bagian-bagian Buah

2. Manfaat Buah
Buah merupakan sumber masakan bagi insan dan hewan. Bagi flora sendiri, buah berkhasiat melindungi bakal flora baru, yaitu berupa biji


F. Biji
Biji yang terbentuk dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Didalam biji terdapat calon individu gres yang disebut embrio (lembaga). Biji pada umumnya sanggup dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : kulit biji, tali pusar, dan inti biji atau isi biji.

1. Struktur Biji
a. Kulit Biji (Spermodermis)
Pada flora angiosspermae (tumbuhan biji tertutup) bijinya mempunyai 2 lapisan, yaitu kulit luar (testa) dan kulit dalam (tegmen). Kulit luar bersifat tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam tipis ibarat selaput dan sering disebut kulit ari. Pada flora Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka), bijinya mempunyai tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. Lapisan tengah merupakan lapisan kuat, keras, dan berkayu. Sedangkan Lapisan dalam tipis ibarat selaput, contohnya yakni biji melinjo. Selain dari kepingan tersebut di atas, sering ditemukan kepingan lain dari kulit biji, antara lain adanya sayap pada biji kelor, bulu-bulu halus pada biji kapas, dan selaput biji pada kulit durian yaitu kepingan yang kita makan.

b. Tali Pusat (Funiculus)
Tali sentra biji merupakan kepingan yang menghubungkan biji dengan papan biji (plasenta). Jika biji telah masak, tali sentra lepas sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai sentra biji (hillus).

c. Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji yakni semua kepingan biji yang terdapat di dalam kulit ari. Inti biji atau isi biji terdiri dari forum (embrio) yang merupakan calon flora gres (individu baru) dan putih forum (endosperm) sebagai tempat cadangan makanan. Tidak semua biji mempunyai putih lembaga, ibarat pada flora polong-polongan, cadangan masakan tersimpan dalam daun forum (kotiledon). Daun forum merupakan daun pertama pada flora yang tumbuh.

2. Fungsi Biji
Biji merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, lantaran biji mengandung calon flora gres (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, flora sanggup mempertahankan jenisnya dan sanggup pula terpencar ke lain tempat.

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

0 Response to "✔ Bahan Lengkap Organ-Organ Pada Tumbuhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel